Jenderal Gondrong BNN Hampir Meregang Nyawa saat Beraksi, Pernah Jadi Juru Parkir dan Debt Collector

Sebelum terkenal menjadi pemberatasan narkoba di tanah air, Arman Depari harus melalui banyak rintangan sulit dalam menjalani hidup.

Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari saat memberi keterangan di kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (5/8/2020). Sebelum terkenal menjadi pemberatasan narkoba di tanah air, Arman Depari harus melalui banyak rintangan sulit dalam menjalani hidup. 

"Jadi untuk bisa merapat ke pantai harus loncat kapal ke kapal. Itu pas transit kapal milik Bakamla itu jatuh karena licin. Ini sempat lebam di bagian kaki kanan," ucapnya.

Selanjutnya, kejadian berikutnya ialah kala ia menggagalkan penyeludupan narkotika di Sukabumi, Jawa Barat.

Di mana BNN berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 60 kilogram pada tahun 2014 silam.

Kala melakukan pengembangan kasus, lagi-lagi ia harus mengejar sampai ke perairan Pelabuhan Ratu.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari saat menunujukkan serbuk merah di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020).
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari saat menunujukkan serbuk merah di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Badai besar yang terjadi kala itu membuatnya hampir membatalkan operasi kala itu.

Bahkan, Arman menyebut itu menjadi satu-satunya kejadian yang membuatnya hampir membatalkan operasi.

"Itu bermula dari pengembangan operasi. Sempat badai besar. Mungkin itu satu-satunya dihidup saya yang ingin membatalakan operasi. Saya melihat badai kok begini," ungkap bapak tiga anak ini.

Arman menceritakan itu pertama kalinya ia melihat badai yang teramat seram.

Daun pohon kelapa yang tinggi dikatakannya sudah menyentuh daratan.

Dingin dan ombak besar tentunya sudah hal yang pasti terjadi saat itu.

"Guidenya mengatakan kalau selama dia di situ, dia baru lihat cuaca bgni. Nah itu yang membuat saya ragu untuk melanjutkan operasi itu. Tapi saya batalkan tidak mungkin. Akhirnya saya tanya anak buah melalui HT," ujarnya.

Melalui HT, anak buah mengatakan gelombang tinggi dan jarak pandang hanya tiga meter.

Ketegangan demi ketegangan terus terjadi sampai puncaknya seorang anak buah Arman jatuh ke laut.

Meski bukan menimpa dirinya, itu termasuk kejadian terburuk yang dialaminya selama pengembangan kasus.

Tenggelam di tengah gelombang tinggi membuat Arman dan rekan lainnya berupaya mencari.

Sampai keajaiban terjadi dan anak buahnya pun muncul ke permukaan air laut.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari saat ditemui di Kantor BNN, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/3/2021)
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari saat ditemui di Kantor BNN, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/3/2021) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Anggota saya masuk ke dalam laut. Itu dia sudah tenggelam dan muncul lagi," jelasnya.

Arman menuturkan semuanya merupakan resiko dari pekerjaannya.

Sejauh ini, ia selalu mensyukuri apapun yang Tuhan berikan.

Apapun yang dihadapinya, ia selalu meminta perlindungan kepada Tuhan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved