Kebakaran Kontrakan di Matraman
Satu Keluarga Asal Sumatera Barat Wafat dalam Kebakaran di Matraman Jakarta Timur
Satu keluarga asal Padang Sumatera Barat meninggal dunia dalam kebakaran di Jalan Pisangan Baru III, RT 06 RW 10, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Satu keluarga asal Padang, Sumatera Barat, meninggal dalam kebakaran di kontrakannya pada Kamis (25/3/2021) pagi.
Para korban mengontrak di Jalan Pisangan Baru III, RT 06 RW 10, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Mereka adalah Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), dan Benno Siswanto (9).
Gepridoni mewakili keluarga, mengatakan Beni dan Nova telah tinggal lama mengontrak di sana.
"Mereka tinggal di kontrakan kira-kira sepuluh tahun," kata Gepridoni ditemui di Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (25/3/2021) siang.
Baca juga: TERKUAK Cinta Segi Empat di Balik Tewasnya Gadis Pemandu Lagu, Korban Alami Pendarahan Sebelum Wafat
"Iya, semuanya meninggal," dia menambahkan.
Menurut Gepridoni, kelima jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

"Kami sedang mengurus berkas-berkas dulu di sini (RSCM). Kalau sudah selesai, rencananya akan dibawa ke Padang," jelas dia.
Gepridoni menuturkan, jenazah tersebut akan diterbangkan dengan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Korban Kebakaran di Matraman: Suami Istri, Anak dan Ibu Ditemukan dalam Keadaan Berpelukan
Baca juga: Aksi Sadis Pelaku Begal Sopir Taksi di Jaksel, Tusuk Korban Berkali-kali hingga Paksa Sebut Pin ATM
Baca juga: Nanang Masih Syok Selamatkan Istri dan Anak dari Kebakaran Matraman: Buka Pintu Api Langsung Nyembur
"Nanti akan dibawa pakai pesawat dari bandara Soekarno Hatta. Kemungkinan sore atau malam," tutur dia.
"Kuburannya sudah digali, nanti akan dibuatkan lebih lebar karena dimakamkan dalam satu liang untuk lima peti," lanjutnya.
Baca juga: Kebakaran di Matraman Tewaskan 10 Warga, Anies Baswedan: Ini Korban Jiwa Terbanyak
5 Korban Lain di TPU Pondok Ranggon
Camat Matraman Andriansyah di lokasi kebakaran membenarkan, 5 korban asal Padang Pariaman dimakamkan di kampung halamannya.
Sementara 5 korban lainnya dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Mereka adalah pasangan suami istri dan anaknya, Muhamad Hamdani Himawan (24), Debby Emilia (25), dan Farras Izan Himawan (2).
Sedangkan korban Sri Mulyani (51) dan Ria Ramadhanie (17) adalah mertua dan adik ipar Hamdani.
Menurut Andriansyah, pihak Pemkot Jakarta Timur awalnya menyiapkan 10 liang lahad di TPU Pondok Ranggon.
Berdasar permintaan pihak keluarga besar Beni mereka ingin memakamkan di Padang.
"Semua jenazah saat in masih di RSCM, Jakarta Pusat untuk keperluan autopsi," ucap Andriansyah.
"Nanti setelah selesai dan sudah diperbolehkan untuk dibawa oleh pihak Polri langsung kita akomodasi," tambah dia.
Andriansyah menuturkan adapun 5 korban selamat kini mengungsi di satu rumah kosong warga di RT 03/RW 06 yang berada sekitar 20 meter dari lokasi.
Para korban selamat sudah mendapat pendampingan psikologis dari Pemkot Jakarta Timur.
Baca juga: Video Aksi 3 Bajing Loncat Panjat Truk dan Palak Sopir di Jalan Raya Cilincing, Begini Kata Polisi
Mereka juga mendapat bantuan logistik sehingga kebutuhannya terpenuhi.
"Secara umum sudah tidak terlalu trauma, hanya ada yang punya anak dan masih sedikit trauma. Kondisi mereka baik, tidak ada yang terluka," tuturnya.

Suami Istri Ditemukan Berpelukan
Pantauan TribunJakarta.com, lokasi kontrakan yang terbakar hanya punya satu akses masuk dan keluar.
Kontrakan di Jalan Pisangan Baru III tersebut berada di dalam gang dengan lebar sekitar satu meter.
Sementara Sri Mulyani dan Ria Ramadhanie juga tinggal di situ.
Satu KK lainnya yang menempati satu unit kontrakan di antaranya Beni Siswanto, Nova, Silvanny Aliya Nabila, Beyva Alilya Azahra, dan Benno Siswanto.
Ferry (42) warga RT 03 mengatakan saat proses evakuasi jenazah, sejumlah korban ditemukan di kontrakan dalam keadaan berpelukan berupaya menyelamatkan diri.
“Saat ditemukan, korban Dani (Hamdani) dan istrinya (Debby) saling berpelukan di kamar," ucap Ferry di lokasi.
Baca juga: Akhir Pekan, Taman Safari Bogor Pamerkan Empat Bayi Beruang yang Menggemaskan
"Kalau Ria lagi sambil pelukan dan tiduran gitu sama ibunya, Sri Mulyani," sambung dia.
Warga sekitar sempat mendengar teriakan minta tolong para korban di awal kebakaran.

Namun, besarnya kobaran api mereka tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan para korban.
Selain itu, keluarga Dani sulit menyelamatkan diri karena kondisi Sri Mulyani mengidap stroke dan tak dapat berjalan.
"Ibunya ini memang dalam keadaan stroke. Pas warga dikabarin ada kebakaran, api juga sudah membesar."
"Jadi kita kesulitan buat memadamkan api, terlambat," ujarnya.
Sebanyak 14 unit mobil pompa Damkar Jakarta Timur sempat kesulitan untuk memadamkan.
Pasalnya, akses menuju lokasi sempit atau hanya bisa dilalui satu mobil.
Api baru berhasil dipadamkan pukul 05.50 WIB.
Setelah itu petugas mengevakuasi 10 jenazah korban dari kontrakan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca juga: Janin Tertinggal Bongkar Skandal Wanita Bersuami dengan Teman Kerja, Butuh Sentuhan Malah Kebablasan
Selamat Dengar Teriakan
Ketua RT 03 Saryanto menuturkan, kebakaran dipicu korsleting dari satu unit kontrakan, lalu merembet ke motor yang terparkir di gang.

"Menurut keterangan salah satu warga kami dari kontrakan Pak Siswanto yang meninggal. Kurang lebih (penyebab kebakaran) arus pendek, di sampingnya ada motor jadi langsung meledak," tutur Saryanto.
Nanang Wahyudi (37) dan istrinya, Fani Yulian (31) masih syok akibat kebakaran empat kontrakan yang menewaskan 10 tetangga mereka.
Kontrakan suami istri ini diapit dua kontrakan dari tiga KK yang masing-masing dihuni 5 korban.
"Saya sama istri bangun dari tidur itu karena dengar teriak-teriak tetangga kanan, kiri," cerita Nanang.
"Mereka teriak tolong-tolong tapi enggak teriak kebakaran," Nanang menambahkan.
Nahas, saat mereka membuka pintu, dua unit motor yang terparkir di gang kontrakan sudah dilahap api.
Nanang dan Fani pun bergegas menyelamatkan diri ke luar gang, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.
Mereka hanya memikirkan nasib anak perempuan mereka yang berusia sembilan tahun.
Baca juga: 2 Tahun Nikah, Maia Estianty Ungkap Sikapnya Berbanding Terbalik dengan Irwan Mussry, Ashanty Kaget
"Pas saya buka pintu api dari motor itu langsung nyembur ke atas. Langsung saya ungsikan istri sama anak ke luar," kenang Nanang.
"Hitungan detik pas saya balik lagi ke lokasi enggak bisa, api sudah makin besar," beber dia.

Nanang dan warga lainnya akhirnya berupaya memadamkan api sebisanya sambil meneriaki tetangga agar bergegas menyelamatkan diri.
Upaya itu gagal, karena api lebih cepat dan menyambar 5 motor di lokasi.
Terbakarnya 5 motor semakin membuat api berkobar dan para korban pun terjebak.
"Sebenarnya yang rumah paling pojok itu masih bisa keluar. Tapi mungkin pas kejadian tidur jadi terlambat."
"Memang kejadiannya cepat banget, enggak sempat nyelametin barang juga," tuturnya.
Baca juga: Jelang Kedatangan 16 Ribu Vaksin Sinovac Gelombang Ketujuh, Kru Terminal Kargo Dicek Kesehatannya
Baca juga: Politisi PDIP Kritik Anies Baswedan Soal Sepeda Boleh Masuk Gerbong MRT, Dituding Tidak Pro Rakyat
Baca juga: Anies Baswedan Pastikan Respon Cepat Pemprov DKI Jakarta Menangani Korban Kebakaran di Matraman
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan terbakarnya motor depan kontrakan Nanang karena perambatan api.
"Api sudah merambat dari kontrakan ke motor, saat kejadian motor parkir di Jalan gang pas depan kontrakan," kata Gatot.
Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik dengan total kerugian hampir Rp1 miliar.