Usai Dipijit, Perempuan Ini Malah Curi Ponsel dan Dompet Guru di Pesantren Tuna Netra Serpong

Emak-emak yang tidak diketahui namanya tersebut lebih dulu meminta kakinya dipijat di asrama yayasan tuna netra tersebut.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Tangkapan layar
Seorang diduga emak-emak mencuri ponsel dan dompet di Pesantren tuna netra Raudlatul Makfufin yang berlokasi di Jalan Haji Jamat Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (25/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Seorang emak-emak mencuri ponsel dan dompet di Pesantren tuna netra Raudlatul Makfufin yang berlokasi di Jalan Haji Jamat Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Fajar (20), pengurus pesantren mengatakan, kejadian pencurian itu sekira pukul 13.00 WIB, Jumat (25/3/2021).

Emak-emak yang tidak diketahui namanya tersebut lebih dulu meminta kakinya dipijat di asrama yayasan tuna netra tersebut.

Setelahnya, ia masuk ke dalam pesantren minta izin ke toilet.

Kondisi pesantren memang terbuka, tidak banyak orang. 

Karena pandemi Covid-19, para santri belajar dari rumah masing-masing secara online. Sedangkan guru tetap mengajar dari pesantren.

"Perempuan itu banyak yang bilang si modus, kan karena orang tuna netra itu kan sudah pada bisa mijit, nah si perempuan itu modusnya bilangnya kakinya keseleo, habis ke asrama mijit, dia ngasih uang sama nasi dah tuh," ujar Fajar di lokasi, Sabtu (27/3/2021).

Saat masuk ke pesantren, wanita yang diperkirakan berusia 40 tahun ke atas itu tidak langsung ke toilet, melainkan malah berkeliling seperti mengamati situasi.

"Habis mijit dia ke yayasan, buat minta izin ke toilet, tapi dia muter dulu tuh ke sebelah kanan, jadi lihat-lihat sekitar, habis dari kamar mandi baliknya baru masuk ke ruangan," ujarnya.

Dari kamar mandi, wanita asing di pesantren tersebut masuk ke dalam ruangan guru dan menggasak satu ponsel serta dompet di dalam tas.

Tas tersebut milik seorang guru tuna netra, yang saat kejadian sedang berada di pelataran pesantren.

Usai melancarkan aksinya, emak-emak tersebut kabur dengan berjalan kaki.

"Kebetulan yang punya kan di depan, nah kata si ibu, 'tadi siapa, enggak tahu' langsung dia ngecek tasnya, sudah kebuka, panik dia hilang," kata Fajar menceritakan. 

Baca juga: Sensasi Makan Nasi Padang Dengan Sambal Jengkol yang Legit di RM Rinai Pambasuah Luko

Baca juga: Anies Apresiasi Peran Kreator Konten Ubah Pembangunan di Jakarta Jadi Pengalaman untuk Warga

Baca juga: Polda Metro Segel Dua Tempat Hiburan Malam di Serpong, Seorang Pengunjung Positif Narkoba

Pengurus pesantren yang heboh berusaha mengejar namun sudah kehilangan jejak.

Aksi pencurian tersebut terekam CCTV dan kini viral di media sosial.

Fajar tidak mengetahui apakah guru pemilik ponsel dan dompet yang dicuri melaporkannya ke polisi atau tidak. 

Namun, Fajar berharap kejadian serupa tudak berulang kembali.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved