Food Story
Asam Manis Bubur Bang Keder di Cipulir: Ditaburi Teri, Tempe, Taoge dan Disiram Kuah Asinan
merasakan bubur betawi, coba sekali-kali datang ke Gang Asinan Bang Keder di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Bubur betawi yang saya pesan pun akhirnya selesai diracik. Mpok Bibah tak lupa membawa satu mangkuk lagi berisi kerupuk.
Cita rasa asam bubur bang Keder
Bubur khas Cirebon atau bubur Tionghoa pasti sarat akan suwiran ayam dan kaldu. Rasa gurihnya mendominasi.
Sedangkan bubur Betawi Bang Keder, suwiran ayam diganti oleh ikan teri.
Uniknya, bubur ini juga diberikan sejumput taoge, potongan tempe yang digoreng, kacang kedelai dan daun bawang.
Terakhir, bubur ini disiram dengan kuah asinan khas Betawi. Rasa buburnya pun berbeda dengan bubur yang sudah disebutkan di atas. Ini lebih asam.
Bubur ini tidak direbus dengan kuah kaldu melainkan hanya ditaburi garam saja.
Saat pertama kali menyuap bubur, rasa asam cuka asinan dan manis kecap terasa di lidah.
Bagi saya, ini sensasi rasa yang unik sekaligus menyegarkan. Ada rasa asam, manis dan juga asin.
Usai menyantap bubur berkuah asam, perut pun tak merasa melilit.

Anak kesembilan dari Bang Keder, Eha (34) mengatakan kuah asinannya terbilang khas dan segar lantaran memakai bahan-bahan alami.
"Cukanya dari cuka aren. Asli jadi aman diperut. Sama cabainya, untuk campuran cuka juga alami tanpa bahan kimia. Kenapa digemari karena semuanya alami," ujar Eha kepada TribunJakarta.com.
Dalam sehari rata-rata warung Bang Keder menghabiskan sekitar 4 liter bubur.
Selain bubur betawi, warung ini menyediakan asinan.
Sama seperti bubur, asinan Bang Keder juga sangat digemari orang-orang.