Food Story
Asam Manis Bubur Bang Keder di Cipulir: Ditaburi Teri, Tempe, Taoge dan Disiram Kuah Asinan
merasakan bubur betawi, coba sekali-kali datang ke Gang Asinan Bang Keder di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Mencari bubur ayam di Jakarta tentu tak sulit ketimbang mencari bubur Betawi.
Bila tertarik merasakan bubur betawi, coba sekali-kali datang ke Gang Asinan Bang Keder di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sensasi asam kuah asinan pengganti kaldu dalam semangkuk bubur begitu terasa segar disantap pagi-pagi.
Baca juga: Selain Makan Makanan Sehat, Ini 7 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Lansia
Meski berada di gang sempit, bubur betawi ini tak sukar ditemukan.
Dari tepi jalan raya Cipulir I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ada plang kayu bertuliskan Gang Asinan Bang Keder.
Nama gang itu sesuai dengan nama warung yang akan dituju.
Letak warung itu tak jauh dari mulut gang.
Hanya berjalan kaki sedikit di jalan serupa labirin, warung asinan dan bubur Bang Keder pasti ditemukan.
Sejak pagi hari, beberapa warga sudah duduk bersantap bubur di bangku panjang di depan warung.
Ada juga pembeli yang memesan untuk dibawa pulang. Mereka biasanya memesan lebih dari satu bungkus, buat pesanan orang-orang.
Warung yang berlokasi di tengah kepungan rumah warga itu tak memiliki cukup lahan untuk parkir motor.
Pembeli berkendara motor biasanya parkir di depan warung. Bila penuh, motor ditaruh sembarang tempat asal tak mengganggu warga yang melintas di jalan sempit itu.
Bila datang saat ramai pembeli, tak ada pilihan untuk menaruh motor agak jauh dari warung.
Mpok Bibah (56), anak kedua dari Bang Idris alias Bang Keder yang meracik bubur dan asinan, sedang sibuk melayani pesanan pembeli sebelum meladeni pesanan saya.
