Firasat dr Hastry Nyaris Jadi Korban Tsunami Pangandaran: Suasananya Enggak Enak

Ahli Forensik dr. Sumy Hastry Purwanti nyaris menjadi korban tsunami Pangandaran. Namun ia memiliki firasat.

Tangkapan layar YouTube Denny Darko
Mentalis Denny Darko mewancarai ahli forensik Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F. Ahli Forensik dr. Sumy Hastry Purwanti nyaris menjadi korban tsunami Pangandaran. 

Tonton Videonya

Sosok dr Hastry

Kepala Sub Bidang Kedokteran dan Kepolisian Polda Jawa Tengah, AKBP Sumy Hastry Purwanti, saat ditemui di ruangan kerjanya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng, Semarang, Selasa (30/8/2016).
Kepala Sub Bidang Kedokteran dan Kepolisian Polda Jawa Tengah, AKBP Sumy Hastry Purwanti, saat ditemui di ruangan kerjanya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng, Semarang, Selasa (30/8/2016). (TRIBUN JATENG/MUH RADLIS)

Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti merupakan ahli forensik yang cukup diperhitungkan dunia.

Laman Divisi Humas Polri juga menyebut Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti merupakan Polwan Ahli Forensik pertama di Asia.

Selain itu, Kombes Sumy disebut berpengalaman mengidentifikasi korban, seperti korban pembunuhan, mutilasi, bom hingga jatuhnya pesawat.

Tangani Berbagai Kasus

Kombes Pol Sumy Hastri Purwanti kerap menangani sejumlah kasus besar.

Dikutip dari Kompas.com, berbagai kasus besar pernah ditangani sejak ia masih menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis forensik di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Kasus-kasus itu antara lain Bom Bali I (2002), bom Hotel JW Marriott (2003), bom di Kedutaan Besar Australia, bencana alam tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (2004), kecelakaan pesawat Mandala di Medan (2005), Bom Bali II (2005), serta kecelakaan pesawat Sukhoi (2012).

Kepiawaiannya dalam mengungkap identitas jenazah yang sulit teridentifikasi pun membuat namanya cukup diperhitungkan di dunia.

Bahkan, ketika peristiwa kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 terjadi di Ukraina beberapa waktu lalu, dia sempat dipanggil ke Belanda untuk membantu proses identifikasi tersebut.

"Enggak diseganilah. Kebetulan kan kerja di kepolisian dan memiliki keahlian. Jadinya sering diminta bantuan kalau ada kejadian di dalam dan luar negeri," katanya.

Hastry mengungkapkan, menjadi dokter forensik merupakan profesi yang sangat menantang.

Layaknya seorang polisi yang mengungkap sebuah kasus kejahatan, tak jarang dokter forensik juga harus dihadapkan pada realita bahwa jenazah yang dihadapinya tidak utuh.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved