Santai Bareng Cucu dan Istri Setelah Salat di Masjid, Pria 86 Tahun Jadi Korban Kekejaman Anaknya

Tatong (86) tewas di tangan anaknya saat pulang menuaikan ibadah salat Ashar di masjid, Minggu (11/4/2021) sore

Warta Kota
Ilustrasi. Tatong (86) menjadi korban kekejaman anaknya sendiri bernama Jamal. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tatong (86) menjadi korban kekejaman anaknya sendiri bernama Jamal.

Ia tewas di tangan anaknya saat pulang menuaikan ibadah salat Ashar di Masjid.

Saat itu, Tatong sedang beristirahat di rumahnya setelah pulang dari Masjid.

Tatong santai sejenak ditemani istrinya Tikka dan cucunya yang masih berumur empat tahun.

Saat sedang bersantai, tiba-tiba anaknya bernama Jamal (33) mendatanginya dan langsung menebas leher Tatong dengan sebilah parang.

Nyawa Tatong tak bisa tertolong.

Jamal nekat membuuh ayahnya di hadapan ibunya sendiri.

Peristiwa anak bunuh ayah kandung itu terjadi di Bittoeng, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Minggu (11/04/2021) sore.

Pelaku Jamal saat diamankan polisi - kejadian nyata Anak Bunuh Ayah di Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulsel
Pelaku Jamal saat diamankan polisi - kejadian nyata Anak Bunuh Ayah di Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulsel (Polres Pinrang via Tribun Timur)

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, telah terjadi pembunuhan yang dilakukan seorang anak ke ayah kandungnya," kata Iptu Deki, Senin, (12/04/2021).

Ia menuturkan, pelaku melakukan pemarangan satu kali dan mengenai bagian leher korban.

"Akibatnya korban mengalami luka terbuka pada bagian lehernya," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan di rumah korban.

"Saksi-saksi sudah diperiksa. Yakni Tikka yang merupakan istri korban dan tetangga korban, H. Bensin," tambahnya.

Sementara pelaku berhasil diamankan polisi.

"Pada saat penangkapan, pelaku masih memegang sebilah parang yang ia gunakan menebas korban," bebernya.

Selanjutnya, pelaku dibawa ke Polres Pinrang untuk proses penyidikan.

Baca juga: Ingat Kasus Anak Penggal Ayah Kandung di Lampung? Kini Tewas Tergantung Pakai Ini di Sel Khusus

Baca juga: Hendak Menyeberang, Pelajar Tewas Setelah Tertabrak Bus Transjakarta di Senen Jakarta Pusat

Peristiwa Serupa

Anak Bunuh Ibu Kandung Demi Harta Karun

Seorang anak bunuh ibu kandungnya demi harta karun.

Kini pelaku menyesali perbuatannya.

Meski demikian, pelaku tetap ngotot bukan ia pelakunya.

Menurut pelaku, sang ibu telah meninggal setelah menggali lubang harta karun lalu ada sosok yang menariknya.

Arifudin Hamdy , pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri, Mistrin di Karangkates menyatakan penyesalannya.

Arifudin Hamdy mengaku menyesal karena ia tetap tidak mendapatkan harta karun meski nyawa ibu kandungnya sudah melayang.

Tapi di sisi lain ia tetap bersikukuh bukan ia yang membunuh ibunya, meski polisi tetap menetapkannya sebagai tersangka.

Arifudin mengakui dirinya memang terbuai hasutan gaib tentang kabar adanya harta karun di mes PJB yang terletak di Sumberpucung, tak jauh dari warung ibunya itu.

Sang tersangka juga terlanjur mempercayai rekomendasi yang disampaikan seorang dukun asal Kabupaten Blitar.

"Kata Mbah Joni (dukun) bilang kalau itu saya keruk (gali), itu dapat harta karun," beber pria berkacamata ini.

Usai menuruti perkataan dukun, tersangka harus menerima kenyataan jika rekomendasi yang disampaikan sang dukun hanya bualan semu belaka.

"Harta karun yang katanya berupa berlian, dan itu belum dapat sekarang," sesalnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan seorang ibu oleh anak kandungnya sendir di Kabupaten Malang in terungkap ketika mayat sang ibu ditemukan warga.

Saat itu mayat perempuan ditemukan dalam kondisi setengah terkubur, bagian kepala terkubur, sedangkan bagian kaki masih muncul di atas permukaan tanah.

Meski menyesal, Arifudin Hamdy menyatakan bukan dirinya yang membunuh ibunya.

Ia berkilah jika ibunya sudah dalam keadaan pusing hingga tak sadarkan diri usai menggali lubang yang dipercaya dapat mendatangkan harta karun berlian.

Pria berusia 35 tahun warga Desa/Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang ini mengaku jika ada sosok gaib yang menarik ibunya ke dalam lubang.

"Yang menggali (lubang) itu ibu sebelum meninggal. Setelah itu orangnya tidak sadar karena pusing. Saya tau ibu itu punya pusing sudah lama. Lalu ibu saya meninggal. Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhlul astral)," kata Arifudin saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang.

Tersangka mempercayai bangunan bekas mes PJB Karangkates itu memang angker. Sehingga ia yakin ibunya memang ditarik oleh penghuni gaib yang mendiami kawasan tersebut.

"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," tambahnya.

Baca juga: Misteri Wanita Bersuami Diajak Teman Jalan-jalan, Pulang Sudah Membiru Telah Jadi Jasad

Baca juga: Alasan Eks Kapolres Jakput Tak Bubarkan Kerumunan Simpatisan Rizieq Shihab di Petamburan

Baca juga: Denny Cagur Curhat Bayar Listrik Rp 8 Juta per Bulan, Raffi Ahmad Kaget Banget: Hah! Segitu Doang?

Tapi apapun pernyataan pelaku, polisi menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan bukti.

Satreskrim Polres Malang menyatakan terdapat unsur pembunuhan pada kasus penemuan mayat perempuan dengan posisi tak wajar di bekas mes karyawan PJB Karangkates.

Sejumlah fakta-fakta yang dikantongi polisi menyiratkan bahwa Arifudin merupakan dalang dibalik tewasnya Mistrin (35) yang tak lain adalah ibu kandungnya.

"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar saat gelar rilis pada Sabtu (14/2/2021).

Petunjuk terkuak usai korban dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.

"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Kapolres.

Usai diotopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.

"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.

Hingga kini, Hendri menyatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Termasuk untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka.

Polisi tengah memeriksa kondisi kejiwaaan tersangka.

"Tetap kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondis kejiwaan tersangka," tandasnya.

(Surya Malang/Mohammad Erwin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Anak yang Bunuh Ibu Kandung: Korban Meninggal setelah Gali Lubang Lalu Ditarik Sosok Gaib,

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Seorang Anak di Bittoeng Pinrang Tega Bunuh Ayah Kandung

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved