Ramadan Story

Ramadan Ala Ketua DPRD Tangsel, Jadi Sarana Introspeksi Diri hingga Menu Berbuka Puasa Favorit

Abdul Rasyid, seorang Ketua DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), yang besar dengan pendidikan pesantren dan mendalami perbandingan agama ketika berkuliah

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR
Ketua DPRD Tangsel, Abdul Rasyid, di ruangannya, Gedung DPRD Tangsel, Jalan Raya Serpong, Setu, Rabu (14/4/2021). 

Pendidikan lintas agama dan multi dimensi itu membuat Rasyid menjadi sosok pemikir yang introspektif.

Begitu pula, ia memaknai Ramadan setiap tahunnya, sebagai sarana introspeksi dan melihat lebih jauh ke dalam diri sambil menyandarkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga: Benarkah Menangis Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Ustaz

"Ramadan itu ya sebetulnya bulan harus menjadi introspeksi kita, banyak hal yang harus kita coba introspeksi diri kita. Ibaratnya mencuci diri kita, menyervis diri kita. Kalau ibarat motor kan kalau enggak diservis nanti rusak," tuturnya.

Pun Rasyid selalu memacu dirinya beribadah pada bulan suci, dari mulai tarawih hingga mendaras Al-Qur'an. 

"Sangat mulia Bulan Suci Ramadan, karenanya harus seluruh aktivitas kita yang berkaitan dengan kebaikan-kebaikan, ya khatam, ngaji, tilawah, kemudian salat sunnahnya," kata Rasyid.

Sedikit merebahkan pundak ke kursi, Rasyid terlihat semringah kala ditanya makanan favorit saat berbuka puasa.

"Lontong sama bakwan, sama es timun suri," jawab Rasyid spontan. 

Baca juga: Kisah Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad di Rawajati: Pendakwah Islam Berkuncung yang Dihormati

Baginya, tanpa gorengan bakwan dan lontong khas takjil pinggir jalan, puasa tak lengkap.

"Timun suri, lontong, bakwan, itu. Kalau enggak makan itu kayanya enggak afdol. Pasti itu dulu," ujarnya semringah. 

Sementara, untuk sahur, Rasyid cenderung makan seperti sehari-hari.

Hanya saja ia selalu menutupnya dengan segelas kopi dan sebatang rokok.

Baca juga: Istri Curhat Diludahi Mantan Pacar, Suami Khilaf Lakukan Penculikan hingga Penganiayaan

"Kalau sahur biasa sih, palimg sayur-sayuran, paling kurma saya biasa, kemudian kalau sahur, kopi enggak lupa, air putih, sama vitamin, ngopi, sebatang," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved