Ziarah Makam

Pohon Kurma di Masjid Al Mukarromah Kampung Bandan: Tumbuh Sendiri, Panen Secara Bergilir

Masjid Jami Al Mukarromah yang satu kompleks dengan Makam Keramat Kampung Bandan memiliki pohon kurma.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Pohon kurma di Masjid Al Mukarromah, Makam Keramat Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Buah kurma menjadi salah satu kudapan favorit pada setiap bulan Ramadan.

Rasanya yang manis kerap kali dijadikan santapan ketika bedug berbunyi dan azan magrib berkumandang.

Cemilan berbuka puasa yang banyak diimpor dari Timur Tengah ini biasanya dapat dijumpai sudah dalam bentuk produk makanan kemasan.

Berbeda bagi orang-orang di lingkungan Masjid Al Mukarromah yang satu kompleks dengan Makam Keramat Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara.

Di sini buah kurma dapat dipetik langsung dari pohonnya yang tumbuh di masjid tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Pertimbangkan Terapkan Sistem Zonasi Sekolah Swasta Pada PPDB 2021/2022

Di areal masjid tersebut terdapat beberapa pohon kurma yang telah ada sejak bertahun-tahun lalu.

Dari tiga pohon yang tumbuh di sana, dua di antaranya sudah mati.

Ketua Masjid Jami Al Mukarromah Makam Keramat Kampung Bandan, Habib Alwi Bin Ali Asy-Syathri saat ditemui, Jumat (10/5/2019).
Ketua Masjid Jami Al Mukarromah Makam Keramat Kampung Bandan, Habib Alwi Bin Ali Asy-Syathri saat ditemui, Jumat (10/5/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sementara satu lainnya masih tumbuh subur dan rutin berbuah.

Uniknya, ketiga pohon kurma tersebut tumbuh dengan sendirinya di areal masjid dan berbuah secara estafet.

Baca juga: Menyelami Sejarah Masjid Jami Cikini Al Mamur, Ada Andil Hos Tjokroaminoto hingga KH Agus Salim

Baca juga: Kisah Pangeran Jayakarta dan Masjid Jami Assalafiyah di Jatinegara Kaum

Baca juga: Sepenggal Kisah Makam Habib Cikini: Penyiar Islam Tersohor Zaman Belanda

Ketua Masjid Jami Al Mukarromah Makam Keramat Kampung Bandan Habib Alwi Bin Ali Asy-Syathri membagikan ceritanya.

Menurut dia, pohon kurma pertama berada di dekat gerbang masjid.

Pohon yang menghasilkan buah kurma Ajwa tersebut sudah ada sejak lebih dari 40 tahun lalu.

Baca juga: Masa Kecil Benyamin Davnie saat Ramadan, Berendam saat Puasa Hingga Main Petasan Meledak di Telinga 

"Itu pertama kali di dekat pintu gerbang, umurnya sekitar 40 tahun lah," ucap Habib Alwi saat ditemui di lokasi, Jumat (16/4/2021).

"Itu udah mati karena tua dan keropos batangnya," imbuh dia. 

Masjid Al Mukarromah di Jalan Lodan nomor 99, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Masjid Al Mukarromah di Jalan Lodan nomor 99, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Kemudian, pohon kurma kedua tumbuh di dekat mimbar masjid.

Kondisi pohon kurma kedua itu juga sudah mati.

Diduga lantaran pembangunan masjid yang merusak bagian akar-akarnya.

"Yang di samping mimbar masjid, karena pembangunan masjid dia dibatasi tembok coran."

"Jadi mungkin kurang subur akhirnya mati," ucap Habib Alwi.

Pohon kurma yang ketiga berada di dekat tempat wudu wanita.

Pohon kurma setinggi sekitar 10 meter itu tampak masih kokoh berdiri.

Selama 20 tahun terakhir, pohon ketiga itu masih menghasilkan buah kurma Madinah.

Baca juga: Kisah Pangeran Jayakarta dan Masjid Jami Assalafiyah di Jatinegara Kaum

Tumbuh Sendiri, Panen Bergilir

Kini hanya pohon kurma di dekat tempat wudu wanita Masjid Al Mukarromah saja yang masih berbuah.

Pohon kurma di Masjid Al Mukarromah, Makam Keramat Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara.
Pohon kurma di Masjid Al Mukarromah, Makam Keramat Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sementara itu, dua lainnya sudah mati dan tak bisa lagi diselamatkan.

Habib Alwi mengatakan, pengurus masjid belum memiliki rencana menanam pohon kurma baru.

Sebab, ketiga pohon yang sudah ada pun tumbuh dengan sendirinya tanpa ada proses penanaman awal dari pihak masjid, kecuali perawatan rutin.

"Ini juga enggak ada yang tanam, tumbuh sendiri. Cuma, begitu batangnya udah kokoh barulah dirawat biar kuat," kata Habib Alwi.

Selama bertahun-tahun ini, ketiga pohon kurma di masjid tersebut panen secara bergilir.

Setiap tahun pihak masjid selalu panen kurma dari salah satu pohon kendati dua lainnya tak berbuah.

Biasanya, pohon-pohon tersebut akan berbuah saat bulan Ramadan atau ketika Idulfitri.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Masjid Jami Assalafiyah: Dibangun Tahun 1620 Setelah Pangeran Jayakarta Tiba

"Awalnya emang itu dulu (yang di depan gerbang) yang berbuah, setop berbuah," ucap Habib Alwi.

"Dilanjutin sama yang pohon di belakang, semacam estafet gitu berbuahnya." 

Masjid Al Mukarromah di Jalan Lodan nomor 99, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Masjid Al Mukarromah di Jalan Lodan nomor 99, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Sekarang sisa satu setiap tahun berbuah. Cuman untuk Ramadan ini belum keluar buah."

"Kemungkinan Syawal nanti setelah Idulfitri. Biasanya Ramadan hingga Syawal berbuahnya," papar dia.

Adapun hasil panen dari pohon kurma di Masjid Al Mukarromah nantinya akan dibagikan.

Bukan saja kepada pengurus masjid, tapi warga sekitar, atau jemaah dan peziarah.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Masjid Jami Assalafiyah: Dibangun Tahun 1620 Setelah Pangeran Jayakarta Tiba

Seingat Habib Alwi, hasil panen terbanyak yang pernah didapatkan yakni pada tahun 2017.

Kala itu, pohon kurma di dekat tempat wudhu wanita menghasilkan buah yang bisa dibagikan untuk ratusan orang.

Memang saat itu banyak orang minta buah kurma itu.

Ada rombongan peziarah yang dari luar kota mendengar ada pohon kurma di sini.

"Jadi mereka minta. Minta sedikit-sedikit," ucap Habib Alwi.

Rombongan peziarah bisa sampe 5 bus yang angkut 300 orang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved