Pelanggan Tusuk PSK Online

Kencan Berdarah di Ciputat, Djodi Tusuk PSK 14 Kali Setelah Bercinta Gara-gara Permintaan Korban

Djodi Cahyadi (28) menusuk PSK berinisial M (27) sebanyak 14 kali di salah satu kamar Apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangsel, Rabu (14/4/2021)

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Rilis kasus penganiayaan terhadap PSK di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Tangsel, Kamis (22/4/2021). Djodi Cahyadi (28) menusuk Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial M (27) sebanyak 14 kali di salah satu kamar Apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (14/4/2021) pagi. 

Sudah 10 hari PSK Online itu menjalani perawatan medis intensif karena tubuhnya penuh luka tusuk dan sayatan.

Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, paling banyak luka tusuk yang dialami M berada di sekitar perut dan dada.

Namun, dari foto M yang TribunJakarta.com dapatkan, luka menganga juga terdapat pada bagian wajahnya.

"14 tusukan di dada dan perut, kebetulan tidak mengenai organ vital, jadi korban bisa menjalani perawatan," ujar Iman saat rilis kasus penganiayaan berdarah itu di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).

"Saat ini kondisinya stabil," tambah Iman.

Baca juga: Pesta Ulang Tahun Berdarah, Pria Ini Tusuk Kakak Wanita & Tebas Abangnya Saat Hari Bahagia Sang Ayah

Baca juga: Angka Pemudik di Terminal Jatijajar Kota Depok Mulai Naik, Capai 350 Orang Per Hari Ini

Curi Ponsel Korban

Aksi bengis Djodi Cahyadi (28) yang menusuk wanita seorang pekerja seks komersial (PSK) berinisial M (27) tidak berhenti sampai situ saja.

Selain menganiaya secara sadis, Djodi juga mencuri ponsel pintar milik M.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, saat gelar rilis kasus tersebut di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).

"Handphone korban yang diambil," ujar Iman.

Mengaku Menyesal

Djodi Cahyadi (28) hanya bisa tertunduk lesu kala dipamerkan di depan awak media saat kasusnya dirilis di Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).

Matanya merah seperti hendak menangis. Sesekali ia memandangi para pewarta yang sibuk dengan ponsel dan kameranya.

Mengenakan baju tahanan oranye, tangan Djodi diborgol.

Sambil berjalan digiring petugas, Djodi mengaku menyesali perbuatannya, ia kalap tak mampu menahan amarah saat itu.

"Saya menyesal, saya khilaf," ujar Djodi. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved