Tanggapi Usul Politikus PDIP, Fraksi Gerindra-PAN Tolak Airin Rachmi Diany Dijadikan Nama Jalan
Usulan penggantian nama Jalan Ciater menjadi Jalan Airin Rachmi Diany menuai perdebatan di kalangan politikus. Ide penggantian nama dikemukak
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Jalan Ciater Raya Diusulkan Jadi Jalan Airin Rachmi Diany
Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), Drajat Soemarsono mengusulkan agar nama Airin Rachmi Diany diabadikan menjadi nama jalan.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengusulkan agar nama Jalan Ciater Raya diganti menjadi Jalan Airin Rachmi Diany.
Hal itu sebagai apresiasi terhadap kinerja Airin selama 10 tahun mengubah Tangsel, termasuk Jalan Ciater Raya yang sebelumnya sempit dan kumuh serta gelap.
"Satu, itu kan proyek Jalan Ciater sebelum sekarang jalannya kan kecil, sekarang bisa berubah menghilangkan kemacetan di situ."
"Kedua, membuat orang nyaman, ada penerangan ada ini, berubah total ya. Itu kan salah satu karya Bu Airin. Boleh saja kan namanya usulan," kata Drajat saat dihubungi TribunJakarta.com.
Drajat mengatakan, setidaknya ada kenang-kenangan abadi atas jerih payah Airin
"Kenang-kenangan lah, orang biar inget, ini karyanya lho," ujarnya.
Drajat menyebut kewenangan mengubah nama jalan ada pada Dinas Pekerjaan Umum. Namun ia pasrah jika usulan ditolak.
Baca juga: Kesal Sule Cintai Wanita Lain, Nathalie Holscher Siap Gugat Cerai Setelah Lebaran: Punya Harga Diri
"Itu kewenangannya ada di pemerintah kan di PU, terserah itumah usulan saja. Kado terindah buat Bu Airin, bahwa di era kepemimpinannya ada perubahan," kata dia.
Secara konteks politik, usulan Drajat termasuk aneh.
Pasalnya, PDIP belum lama berseteru dengan Airin dalam kontestasi politik Pilkada Tangsel 2020.
Airin yang merupakan Ketua DPD Golkar Tangsel mengusung pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.
Baca juga: Hindari Pemotor Lain di Duren Sawit, Satu Orang Pengendara Motor Tewas di Lokasi
Baca juga: Polres Tangsel Tangkap Rampok Spesialis Minimarket dan Rumsong, Beraksi 150 Kali dalam 6 Bulan
Baca juga: Oknum Penyidik KPK AKP SR Ditangkap Terkait Dugaan Memeras Walikota Tanjung Balai Rp 1,5 Miliar
Benyamin-Pilar kemudian mengalahkan pasangan unggulan Muhamad-Rahayu Saraswati yang didukung PDIP dan koalisi gemuk bersama Gerindra, PSI, Hanura, PAN.
Kendati demikian, menurut Drajat, Pilkada tidak berhubungan dengan usulnya itu.
"Ya enggak lah, kan perbedaan politik enggak apa-apa, kita bertarung sama-sama untuk mencari siapa yang menang pada Pilkada kan sah-sah saja. Tapi namanya tugas diapresiasi kan enggak ada masalah. Orang benar kok," pungkasnya.