PT MRT Jakarta Akan Bangun Dua Stasiun Bawah Tanah Glodok dan Kota:Nilai Kontrak Rp4,6 Triliun
Proyek pembangunan stasiun bawah tanah itu dinamakan CP203, yang nantinya akan membangun Stasiun Glodok dan Stasiun Kota
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, mengatakan pihaknya siap membangun stasiun MRT bawah tanah.
Proyek pembangunan tersebut dinamakan CP203, yang nantinya akan membangun Stasiun Glodok dan Stasiun Kota.
"Dua stasiun bawah tanah itu ada Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter," kata Silvia, dalam pertemuan virtual di Forum Jurnalis, Selasa (27/4/2021).
Dia melanjutkan, bidang konstruksi PT MRT Jakarta juga akan membangun terowongan untuk jalur kereta cepat tersebut.
Silvia mengatakan, terowongan bawah tanah ini nantinya dibangun dari kawasan Mangga Besar sampai ke area Kota Tua, Jakarta Barat.
"Panjang terowongan ini rencananya sekira 1,4 kilometer," tambah Silvia.
Biaya yang dikeluarkan untuk membangun semua itu yakni senilai Rp4,6 triliun.
"Total nilai kontrak sekira Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama tujuh puluh dua (72) bulan," jelas Silvia.
Baca juga: Penyesuaian PPKM Mikro, Mulai Hari Ini Jadwal MRT Jakarta Berubah: Penumpang Dilarang Berbicara
"Target pembangunan dimulai pada September 2021 sampai Agustus 2027," tutupnya.
Baca juga: Pesepeda Non-Lipat Boleh Naik MRT Jakarta Diluar Pukul 07.00 - 09.00 dan 17.00 - 19.00 WIB
Sebelumya, PT MRT Jakarta juga telah membangun proyek Stasiun MH Thamrin hingga ke Kota Tua.
Baca juga: Kebijakan Anies Sepeda Boleh Masuk Gerbong MRT Dikritik, Wagub Ariza Klaim Tidak Akan Mengganggu
Pengerjaan proyek yang dikenal dengan Fase 2A tersebut akan melewati cagar budaya Tugu Jam Thamrin.