Mengatasi Stretch Mark Dengan Plasma Darah, Ini Penjelasan Dokter

Mengatasi masalah stretch mark dengan perawatan Platelet-Rich Plasma atau PRP yang mana dilakukan dengan memanfaatkan plasma darah

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
AsmaraKu
Ilustrasi Stretch Mark. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Di zaman sekarang, mengatasi masalah stretch mark pada wanita bisa dengan bantuan teknologi.

Salah satunya, seperti dengan perawatan Platelet-Rich Plasma atau PRP yang mana dilakukan dengan memanfaatkan plasma darah.

Seperti yang diungkapkan oleh dr. Dara Ayuningtyas selaku Head of Medical And Training di klinik kecantikan ZAP Clinic.

Pada perawatan ini, darah pasien diambil untuk diolah menjadi plasma darah kaya trombosit.

Fungsinya, untuk meningkatkan produksi kolagen, mempercepat proses penyembuhan luka dan memperbaiki elastisitas kulit sehingga diklaim dapat mengurangi penampakan stretch mark

"Darah kita mengandung plasma yang kaya akan platelet atau trombosit yang mengandung ratusan protein growth factor. Kandungan ini, memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka, termasuk di antaranya untuk memulihkan kondisi kulit dari stretch mark," kata dr. Dara Ayuningtyas,dalam keterangan ZAP Clinic.

Munculnya guratan-guratan stretch mark seringkali membuat wanita menjadi tak percaya diri.

Pada ibu yang hamil dan melahirkan, stretch mark terjadi karena kulit meregang seiring usia kehamilan dan kenaikan berat badan secara drastis.

Karena adanya peregangan yang melampaui kemampuan kulit untuk memproduksi kolagen yang cukup dan memperbarui jaringan penghubung kulit, akibatnya kulit seolah pecah dan timbul garis-garis stretch mark.

Ada dua jenis stretch mark yang biasa dialami wanita. Diantranya adalah striae rubra atau striae alba.

Dijelaskan dr Dara, Striae rubra berbentuk guratan garis putih memanjang, berbatas tegas, banyak dan simetris. Biasanya, guratan tipe ini berwarna merah hingga ungu dengan tekstur garis yang menonjol.

Sedangkan striae alba merupakan kondisi guratan yang lebih parah. Ditandai dengan garis hipopigmentasi dan terjadinya atrofi pada epidermis dan dermis.

Ciri-ciri pada stretch mark tipe ini, biasanya ditandai dengan membentuk garis cekung, berkerut dan berwarna putih. 

"Tentunya darah yang diambil dari tubuh pasien diolah terlebih dahulu dengan teknologi khusus sehingga mendapatkan plasma darah kaya trombosit yang lebih banyak 5-10 kali lipat dari konsentrasi normal. Pada ZAP Clinic, plasma darah akan diaktivasi dengan alat activator PRP agar dapat bekerja lebih efektif," kata dia.

Baca juga: Kulit Kering Saat Puasa, Atasi Dengan Cara Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved