Ramadan 2021
Pengunjung Pasar Tanah Abang Tembus 100 Ribu Orang, Pimpinan DPRD DKI Bereaksi: Harus Diperketat
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik buka suara soal kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang beberapa hari ini terakhir ini.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik buka suara soal kerumunan pengunjung di Pasar Tanah Abang beberapa hari ini terakhir ini.
Politisi senior Gerindra ini pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pengawasan.
Menurutnya, pengawasan ketat harus dilakukan agar tak kasus Covid-19 di DKI Jakarta tak kembali meroket.
"Iya ini (kerumunan) harus dikontrol," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021).
Demi meminimalisir kerumunan, berbagai kebijakan telah dibuat Anies, termasuk mengatur jam operasional Pasar Tanah Abang.

Kini, penutupan Pasar Tanah Abang dilakukan pada pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB.
Jeda satu jam diberlakukan agar pengunjung tak berkumpul di satu titik dalam kurun waktu sama.
Baca juga: Harga Tiket Bus Meroket 100 Persen, Pemudik di Ciputat Tetap Antusias Pulang Kampung
Baca juga: Amien Rais Buat Partai Ummat, Anak Ketum PAN Zulhas: No Comment
Baca juga: Komisi Informasi DKI Rampungkan 23 Sengketa Dalam 100 Hari Kerja
Taufik pun mengapresiasi kebijakan yang diterapkan Anies ini. Namun, ia menyebut, pengawasan protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
Khususnya soal batasan jumlah pengunjung, dimana maksimal hanya boleh 50 persen dari kapasitas.
"Kapasitas pengunjung harus dibatasi agar mereka tidak berdesak-desakan saat berbelanja. Penjagaannya harus diperketat," ujarnya.
Guna meningkatkan pengawasan, total ada 2.500 personel gabungan dari unsur TNI/Polri, serta Satpol PP yang dikerahkan untuk menjaga protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang.
Baca juga: Catat, Bansos Ini Tak Cair Mulai Bulan Mei 2021
Ia pun meminta para personel gabungan itu bisa tegas dalam menjalankan protokol kesehatan.
Pasalnya, kerap ditemukan pengunjung yang tak mengenakan masker dengan benar di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Asal diawasi secara ketat, protokol kesehatan dijalani pasti aman. Ini problemnya kan protokol kesehatan enggal jalan, enggak jaga jarak, enggak pakai masker," kata dia.