Sate Ayam Beracun

Jadi Penyebab Amarah Nani, Aiptu Tomi dan Istri Didesak Turut Diperiksa di Kasus Sate Ayam Beracun

 Aiptu Tomi dan istrinya didesak untuk ikut diperiksa dalam kasus sate beracun yang dikirimkan oleh Nani Aprilia Nurjaman alias NA (25).

Editor: Elga H Putra
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda dan KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Bandiman, ayah Naba korban sate sianida (Kiri). Nani, pengirim sate sianida mengaku menyesal (kanan). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANTUL - Aiptu Tomi dan istrinya didesak untuk ikut diperiksa dalam kasus sate beracun yang dikirimkan oleh Nani Aprilia Nurjaman alias NA (25).

Sebab, Aiptu Tomi adalah orang yang jadi target sasaran pelaku meski akhirnya sate beracun tersebut salah sasaran dan menewaskan seorang anak driver ojek online.

Desakan agar Aiptu Tomi dan istrinya ikut diperiksa dalam kasus sate beracun ini muncul dari Jogja Police Watch (JPW).

Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, mengatakan yang menarik dari kasus ini adalah pengakuan dari tersangka NA yang menyebut sakit hati kepada Aiptu Tomi karena menikah dengan perempuan lain.

Padahal, menurut pengakuan tersangka NA, T berjanji menikahi tersangka NA.

Hal yang menarik lainnya, lanjut Baharuddin, adalah tidak tercantumnya nama Aiptu Tomi beserta istrinya dalam daftar nama saksi dalam kasus sate beracun ini.

Baca juga: Beredar Foto Pengirim Sate Beracun Kenakan Daster di Tahanan, Ternyata karena Rasa Kepo Istri Polisi

"Ini sebuah kejanggalan sekaligus tanda tanya besar. Ada apa? Polisi harus menjelaskan secara transparan dan profesional kepada publik terkait tidak adanya nama Aiptu T beserta istrinya. Jangan ada yang ditutup-tutupi," bebernya, Selasa (4/5/2021).

"JPW mendesak kepada Propam Mabes Polri dan Kompolnas untuk turun ke Yogya guna melakukan pemeriksaan terhadap Aiptu T beserta istrinya dalam kasus ini. Segera saja diperiksa," katanya.

Baharuddin melanjutkan, hal tersebut penting dilakukan guna memastikan kebenaran atau tidaknya pengakuan dari tersangka NA.

"Kasus sate beracun ini harus diusut tuntas," ujar dia.

Baca juga: Driver Ojol yang Anaknya Tewas Karena Sate Beracun Sianida Kiriman Nani Aprilia, Masih Trauma Ngojek

Baca juga: Nani Aprilia Nurjaman Sudah Nikah Siri dengan Aiptu Tomi, Ketua RT Kaget Tentang Sate Beracun

Baca juga: Pengirim Sate Beracun Sudah Nikah Siri dengan Aiptu Tomi, Ketua RT Ungkit Momen Warga Diundang Ngaji

Beredar Foto Tersangka Kenakan Daster di Tahanan

Beredar foto tersangka pengirim sate beracun, Nani Aprilia Nurjaman alias NA (25) kenakan daster di tahanan.

Ternyata viralnya foto tersebut gara-fara rasa ingin tahu alias kepo dari salah satu istri anggota polisi.

Foto itu pun sempat menjadi sorotan netizen.

Foto tersebut yakni foto NA saat tengah berdiri dibalik jeruji besi mengenakan daster berwarna kuning.

Dalam foto tersebut daster yang dikenakan NA tidak berlengan dan tingginya di atas lutut.

Foto tersebut kemudian mencuri perhatian warganet.

Baca juga: Driver Ojol yang Anaknya Tewas Karena Sate Beracun Sianida Kiriman Nani Aprilia, Masih Trauma Ngojek

Kasat Tahti Polres Bantul, Iptu Mawardi mengatakan NA tidak ditahan di Polres Bantul, tetapi di Polsek Bantul.

Sebab Polsek Bantul memiliki sel khusus perempuan.

Ia mengakui sudah melihat foto NA yang viral di media sosial tersebut.

Pihaknya pun masih mencari kebenaran foto tersebut.

Baca juga: Nani Aprilia Nurjaman Sudah Nikah Siri dengan Aiptu Tomi, Ketua RT Kaget Tentang Sate Beracun

Baca juga: Pengirim Sate Beracun Sudah Nikah Siri dengan Aiptu Tomi, Ketua RT Ungkit Momen Warga Diundang Ngaji

Baca juga: Beda Status NA Pengirim Sate Beracun, Keluarga Bilang Masih Gadis Tapi Ketua RT Sebut Nikah Siri

"Tahanan perempuan itu kan dititipkan di Polsek Bantul. Nanti kami baru mau mengecek, saya sudah melihat (foto NA yang viral). Kebenarannya nanti kami cek di sana," katanya, Selasa (04/05/2021).

Terpisah, Kapolsek Bantul, Kompol B Ayom membenarkan bahwa foto yang beredar tersebut adalah foto NA.

Foto tersebut diambil oleh anggotanya setelah NA dititipkan di Polres Bantul, Sabtu (01/05/2021) lalu.

"Anggota itu kan memfoto, kemudian kan pakaiannya seperti itu. Lalu dikasih tahu, pakaiannya jangan seperti itu.

Bandiman, ayah Naba korban sate sianida (Kiri). Nani, pengirim sate sianida mengaku menyesal (kanan).
Bandiman, ayah Naba korban sate sianida (Kiri). Nani, pengirim sate sianida mengaku menyesal (kanan). (TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda dan KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Terus tanya siapa keluarga yang bisa dihubungi biar bisa ganti pakaiannya. Setelah dihubungi, keluarganya tidak bisa semua," beber dia.

Setelah anggota tersebut lepas dinas, lanjutnya, istri anggota tersebut menanyakan terkait kasus sate yang tengah viral.

Istri anggota tersebut pun menanyakan apakah ada tahanan terkait sate tersebut.

Sang anggota pun membenarkan, kemudian memperlihatkan foto NA (yang pakai daster).

Istri anggota tersebut kemudian meminta agar foto tersebut dikirim.

Setelah istri anggota tersebut menjadikan status di WhatsApp.

"Sama istrinya iseng-iseng untuk status (WA), dan yang melihat grup-grupnya (teman-temannya) itu. Jadi tidak ada tujuan lain sebetulnya. Jadi karena distatus (dijadikan status) itu tadi," lanjutnya.

Dengan menyebarnya foto NA tersebut, pihaknya sudah memberikan teguran kepada anggota tersebut.

Sebab hal itu tidak diperbolehkan.

"Tapi kan itu tidak sengaja, karena itu untuk pribadi dan istrinya ingin tahu.

Kemudian dikirim terus dijadikan status dan didownload teman-temannya," kata dia.

Nani, pengirim sate beracun sempat kunjungi orangtuanya di Majalengka. Begini sifat aslinya.
Nani, pengirim sate beracun sempat kunjungi orangtuanya di Majalengka. Begini sifat aslinya. (delicious.com.au dan Kompas/MARKUS YUWONO)

Cinta Segitiga Motif Racun di Sate Ayam

Diperebutkan pria lain berinisial R, Nani Aprilia Nurjaman alias NA (25) tetap memilih Aiptu Tomi.

Namun sayang pilihan cintanya itu bertepuk sebelah tangan.

Tomi memilih wanita lain untuk menjadi pendampingnya.

Sakit hati atas hal itu membuat NA nekat mengirimkan sate beracun sianida kepada Tomi melalui jasa pengiriman ojek online.

Namun sayang paket sate ayam beracun itu justru menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) yang merupakan anak driver ojek online yang dititipkan paket tersebut.

Hal tersebut lantaran Tomi sedang tak berada di lokasi dan mengaku tak mengenal nama pengirim paket tersebut.

NA sendiri memang menggunakan identitas palsu saat mengirim paket tersebut.

Saat diperiksa polisi, NA mengaku mendapatkan bisikan dari sosok pria berinisial R untuk mengirimkan sate ayam beracun sianida kepada mantan kekasihnya bernama Tomi.

Berdasarkan pengakuan NA, R mengatakan bahwa efek dari racun sianida hanya diare dan muntah-muntah tanpa sampai menewaskan.

Namun nyatanya, hanya dalam satu gigitan saja, racun itu langsung membunuh bocah tak berdosa tersebut.

R diketahui merupakan pelanggan setia Nani di salon tempatnya bekerja.

Kini, R pun menjadi buruan polisi berdasarkan pengakuan Nani.

Sebab, menurut pengakuan Nani, R merupakan sosok yang menyarankan kepada tersangka untuk mengirimkan paket makanan beracun kepada Tomy.

Dilansir dari TribunJogja.com, Selasa (4/5/2021), Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka Nani mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R.

Sosok berinisial R tersebut adalah pelanggan salon tempat Nani bekerja.

Diketahui, selama ini tersangka Nani dan R berteman baik.

Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalahnya pada R, termasuk urusan asmaranya.

Bahkan, Nani juga menceritakan sakit hatinya kepada Tomy, pria yang sama-sama merupakan pelanggan salon tersebut. 

Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate
Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate (dok.Polsek Sewon)

Rupanya, pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati pada Nani, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

Hal itu dikarenakan Nani telah mencintai pria lain, yaitu Tomi.

Sosok R tersebut kemudian memberikan saran agar Nani mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun pada Tomy melalui ojek online.

Dengan niat ingin memberikan pelajaran.

"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya  untuk diare. Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan," katanya, Senin (03/05/2021).

Sementara itu, racun sianida yang dipakai Nani pada sate ayam tersebut dibeli melalui e-commerce sekitar bulan Maret lalu.

Tersangka memesan sodium sianida, namun barang yang diterima adalah kalium sianida. 

Setelah pesanan datang, tersangka kemudian mencampurkan racun tersebut ke bumbu sate ayam tersebut.

"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok. Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan," lanjutnya.

Dari hasil pendalaman polisi, pelaku ini memesan KCN atau kalium sianida di toko daring sebanyak 250 gram.

"250 gram harganya Rp 224.000," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria menyampaikan kalium sianida jenis padat itu ditaburkan ke bumbu sate tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah mencari sosok R, teman Nani yang memberi saran untuk meracuni Tomy.

Ia menyebut saat ini pria berinisial R tersebut belum ditemukan lantaran ponselnya mati. 

Ia pun menyebut ada kemungkinan tersangka baru.

Namun demikian, pihaknya masih harus melakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.

"Pengakuan mbak NA seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hpnya mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan," ujarnya.

Baca artikel tentang sate ayam beracun lainnya di TribunJakarta.com

Artikel ini disarikan dari TribunJogja.com dengan topik Paket Makanan Misterius Berujung Maut

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved