Antisipasi Virus Corona di DKI

Pemuda Asal Buaran Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca: Sempat Mengeluh Sakit Luar Biasa

Pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Firdaus (22) alami demam, linu, sakit kepala hingga meninggal dunia beberapa jam setelah vaksin.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Lokasi makam Trio Fauqi Firdaus (22) yang ada di Buaran, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Seorang pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Firdaus (22) alami demam, linu, sakit kepala hingga meninggal dunia beberapa jam setelah vaksin.

Trio Fauqi Firdaus (22) merupakan pemuda asal Buaran yang bekerja di Pegadaian.

TONTON JUGA

Namanya ramai diberitakan sejumlah media lantaran keadaannya setelah menjalani vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021) lalu.

Menurut keterangan kakaknya, Viki, adiknya mengeluhkan demam, pusing hingga linu disekujur tubuh setelah tiba di rumah.

"Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga terutama ibu dan adik saya, Vika. Alhamarhum pulang bekerja pada Rabu sekitar pukul 15.30 WIB.

Viki, kakak Trio Fauqi Firdaus (22)  saat ditemui di Buaran, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021).
Viki, kakak Trio Fauqi Firdaus (22) saat ditemui di Buaran, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Dia cerita baru melaksanakan vaksin. Selain bercerita tentang vaksin dia bercerita keluhan yang dia rasakan saat itu.

Dia merasakan sakit kepala yang luar biasa, badan sekujur tubuh, sekujur tulangnya itu berasa linu sakit dan dia mengalami demam tinggi," jelas Viki di Jakarta Timur, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Pemuda 22 Tahun Meninggal Sehari Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca, Begini Komentar Komnas KIPI

Baca juga: Transera Waterpark Bekasi Tetap Buka Saat Libur Lebaran, Ada Swab Antigen Gratis Bagi Pengunjung

Baca juga: Minta Warganya Salat Idul Fitri di Rumah, Anies: Jangan Pergi Jauh Hanya Sekedar Ibadah

Lantaran tak kunjung membaik, jelas Viki, adiknya tak bisa tidur dan ditawari obat warung oleh ibunya.

Namun, Trio menolak tawaran tersebut dan sempat mengajak untuk berobat ke klinik terdekat.

"Dia sempat ngelantur, ya mungkin karena demam yang tinggi ya. Dia bilang bahwa sudah ditunggu neneknya. Terus gak bisa tidur, mencoba menghubungi temannya untuk dianter ke dokter.

Minta anter kakaknya, Vika atas saran orang tua saya juga. Namun Vika berhalangan dan paginya baru ke klinik," lanjutnya.

Ibu dari Trio Fauqi Firdaus
Ibu dari Trio Fauqi Firdaus (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Sebelum ke klinik, Trio sempat melaksanakan sahur dan berbalas pesan ke rekan kerjanya.

Namun, menjelang siang dirinya sempat kejang dan segera dilarikan ke klinik namun nyawanya tak tertolong.

"Kemudian disarankan ke RS besar. Kemudian kamis siang sudah dinyatakan meninggal. Saya tanya apa jenis vaksinnya AstraZeneca," ucap Viki.

"Keluhan lain sebelum divaksin? enggak ada. Dia menjalani aktivitas kerja, hobinya. Hari Minggunya masih ikut lomba burung dengan teman-temannya dan keluarga tidak menemukan riwayat sakit keras selama hidup almarhum," tambahnya.

Baca juga: Gubernur Anies Larang Warganya Mudik Lokal: Prioritaskan Idul Fitri di Rumah

Terkait hal tersebut, pihak keluarga masih menunggu keterangan jelas dari instansi terkait perihal vaksin.

Keluarga berharap ada penjelasan konkrit perihal vaksin AstraZeneca.

"Kita menunggu tindak lanjut dari beberapa instansi terkait dan juga terutama pemerintah untuk menjadi perhatian bersama. Kalau langkah preventif hukum belum ya mungkin harus berkonsultasi dengan beberapa lawyer yang kamj tunjuk.

Yang kami butuhkan hanya kejelasan kenapa bisa terjadi seperti ini agar menghindari hal ini kepada yang lain," tandasnya.

Respons Komnas KIPI

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari angkat bicara terkait kasus meninggal dunia pria berusia 22 tahun di Jakarta, sehari setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

Hingga saat ini penyebab meninggalnya pemuda tersebut masih belum cukup bukti untuk dikaitkan dengan vaksinasi.

Ia mengatakan pihaknya belum mendapatkan cukup bukti untuk mengaitkan kejadian itu dengan vaksinasi.

Baca juga: Dinkes DKI: Vaksin Astrazeneca Tak Bisa Diberikan ke Ibu Hamil dan Anak 17 Tahun ke Bawah

Meski demikian, pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut.

“Komnas bersama Komda DKI sudah melakukan audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (10/5/2021).

Diketahui, pemuda tersebut bernama Trio Fauqi Virdaus (Alm), meninggal pada Kamis (6/5).

Almarhum disuntik vaksin AstraZeneca pada satu hari sebelumnya.

Mulanya almarhum merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin. Kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis.

Baca juga: Kabar Bagus, 1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Kembali Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Kementerian Kesehatan turut berduka atas meninggalnya Almarhum dan hasil investigasi Komnas dan Komda KIPI bisa segera didapatkan.

Komnas KIPI merupakan, lembaga kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved