Ramadan 2021

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang Tetap Ada di Bandara Soekarno-Hatta Mendekati Lebaran

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tetap memprediksi akan adanya puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau larangan masa mudik 6-17 Mei 2021 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (11/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tetap memprediksi akan adanya puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta.

Hal tersebut dikatakannya saat meninjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (11/5/2021).

Budi memperkirakan akan ada gelombang peningkatan pergerakan penumpang di bandar udara terbesar di Indonesia tersebut pada tanggal 17 Mei 2021.

"Mulai tanggal 17 (Mei) kemungkinan ada peningkatan (penumpang), sehingga kepada rekan Angkasa Pura II mulai tanggal 17 Mei akan antisipasi kenaikan sehingga pelayanan dipersiapkan dengan baik," ungkap Budi.

"Hari Minggu, H+2 merupakan puncak pertama, ini harus diliat pelayanan harus ditingkatkan dengan baik," sambungnya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau larangan masa mudik 6-17 Mei 2021 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (11/5/2021).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau larangan masa mudik 6-17 Mei 2021 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (11/5/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Sementara, berdasarkan data yang didapatkan dari PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Soekarno-Hatta, selama masa peniadaan mudik, jumlah penumpang hanya sekira 7.000 perhari

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi menjelaskan, data tersebut hanya untuk penumpang domestik.

Baca juga: Anggapan Rizieq Shihab Dibantah Saksi Ahli di Persidangan, Ada Kekeliruan di Kasus Tes Swab RS UMMI

Baca juga: 1,2 Juta Warga Jakarta Mudik Lebaran 2021, Datang ke Ibu Kota Lagi Wajib Swab PCR

Baca juga: Larangan Ziarah Kubur Omzet Pedagang Kembang di TPU Malaka Anjlok hingga Kehilangan Jutaan Rupiah

"Selama peniadaan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah tgl 6-17 Mei 2021, memang grafik penumpang kita terus menurun. Rata-rata pergerakan penumpang sekitar 7.000-an ini untuk domestik," jelas Agus di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (11/5/2021).

Untuk jumlah penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta juga mengalami pengurangan yang teramat drastis.

Menurut Agus, saat masa larangan mudik 6-17 Mei 2021, penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta hanya 600 orang perhari.

"Dua-duanya menunjukan penurunan, kita lihat datanya traffic internasional kisaran 1000-1500-an, sekarang 600-an, sudah mendekati angka 60 persen," papar Agus.

Sebagai informasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dua maskapai pelat merah tetap beroperasi selama masa peniadaan mudik periode 6 - 17 Mei 2021.

Dua maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia dan Citilink.

Hal tersebut disampaikan Budi saat meninjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (11/5/2021).

Baca juga: John Kei Sidang Tuntutan Virtual, Polisi Bersenjata Laras Panjang Tetap Dikerahkan ke PN Jakbar

"Kita tetap memberikan kesempatan pergerakan kepada mereka yang membutuhkan (untuk terbang)," ujar Budi.

Budi Karya mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada pihak maskapai Citilink dan Garuda Indonesia untuk tetap beroperasi selama masa peniadaan mudik.

Tentu saja, khusus penumpang yang memenuhi syarat untuk terbang.

"Yang pasti untuk yang akan terbang dengan memenuhi syarat sehingga kita tidak membatasi jika mereka memang memenuhi syarat," jelas Budi.

Budi Karya menuturkan, pihaknya juga meminta Satuan Tugas alias Satgas Covid-19 untuk melakukan tugas sesuai protokol kesehatan.

Juga standar operasional prosedur (SOP) baik untuk penumpang yang berangkat maupun yang datang.

"Secara khusus langsung saya sampaikan kepada Satgas untuk mengamati secara baik proses keberangkatan dari Bandara dan tempat Karantina," jelas Budi.

Sementara, pada masa peniadaan mudik pada tanggal 6 - 17 Mei 2021, maskapai Garuda Indonesia mengaku akan tetap mengudara.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan pihaknya akan tetap beroperasi untuk mengangkut penumpang yang memiliki kepentingan tertentu.

Tentu saja, lanjutnya, penumpang yang masuk kategori pengecualian berpergian di masa peniadaan mudik 2021.

"Kita sepakat sebagai flag carrier dalam kondisi apapun kita memastikan konektivitas tetap ada, dan penerbangan tetap akan ada," ujar Irfan saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, semua masyarakat yang punya kepentingan untuk terbang atau kedinasan dapat tetap menjalankan kewajibannya.

Baca juga: Peziarah di TPU Malaka Duren Sawit Tak Tahu Gubernur Anies Tutup Sementara Ziarah Kubur

Maskapai pelat merah itu tentu saja mendukung penuh upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.

Yakni memastikan seluruh penumpang yang terbang selama masa peniadaan mudik ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Jadi yang kita lakukan adalah mengurangi frekuensi penerbangan dan kita monitor terus, kita pastikan mereka yang naik Garuda Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Irfan.

Maskapai Diminta Tetap Beroperasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dua maskapai pelat merah tetap beroperasi selama masa peniadaan mudik periode 6 - 17 Mei 2021.

Dua maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia dan Citilink.

Hal tersebut disampaikan Budi saat meninjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (11/5/2021).

"Kita tetap memberikan kesempatan pergerakan kepada mereka yang membutuhkan (untuk terbang)," ujar Budi.

Budi Karya mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada pihak maskapai Citilink dan Garuda Indonesia untuk tetap beroperasi selama masa peniadaan mudik.

Tentu saja, khusus penumpang yang memenuhi syarat untuk terbang.

"Yang pasti untuk yang akan terbang dengan memenuhi syarat sehingga kita tidak membatasi jika mereka memang memenuhi syarat," jelas Budi.

Budi Karya menuturkan, pihaknya juga meminta Satuan Tugas alias Satgas Covid-19 untuk melakukan tugas sesuai protokol kesehatan.

Juga standar operasional prosedur (SOP) baik untuk penumpang yang berangkat maupun yang datang.

"Secara khusus langsung saya sampaikan kepada Satgas untuk mengamati secara baik proses keberangkatan dari Bandara dan tempat Karantina," jelas Budi.

Sementara, pada masa peniadaan mudik pada tanggal 6 - 17 Mei 2021, maskapai Garuda Indonesia mengaku akan tetap mengudara.

Baca juga: Menteri Perhubungan Sambangi Bandara Soekarno-Hatta, Pantau Pelarangan Mudik

Baca juga: Sejumlah Maskapai Tak Beroperasi, Hari Pertama Pelarangan Mudik di Bandara Soetta Cuma 6 Ribu Orang

Baca juga: Menhub Budi Karya Tinjau Terminal Pulogebang, Penurunan Jumlah Penumpang Mudik Capai 90 Persen

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan pihaknya akan tetap beroperasi untuk mengangkut penumpang yang memiliki kepentingan tertentu.

Tentu saja, lanjutnya, penumpang yang masuk kategori pengecualian berpergian di masa peniadaan mudik 2021.

"Kita sepakat sebagai flag carrier dalam kondisi apapun kita memastikan konektivitas tetap ada, dan penerbangan tetap akan ada," ujar Irfan saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, semua masyarakat yang punya kepentingan untuk terbang atau kedinasan dapat tetap menjalankan kewajibannya.

Maskapai pelat merah itu tentu saja mendukung penuh upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.

Yakni memastikan seluruh penumpang yang terbang selama masa peniadaan mudik ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Jadi yang kita lakukan adalah mengurangi frekuensi penerbangan dan kita monitor terus, kita pastikan mereka yang naik Garuda Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Irfan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved