Ramadan 2021
Pasar Tanah Abang Tutup 12 Mei hingga 18 Mei, Gubernur Anies: Pedagangnya Lebaran
Pemprov DKI bakal menutup Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai 12 Mei hingga 18 Mei 2021 mendatang. Penutupan dilakukan lantaran pedagang lebaran.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta bakal menutup Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai 12 Mei hingga 18 Mei 2021 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penutupan dilakukan lantaran para pedagang di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara ikut berlebaran.
Terlebih, saat Idulfitri biasanya Pasar Tanah Abang sepi pengunjung.
"Pedagangnya lebaran juga, memang normalnya Pasar Tanah Abang kalau ramadan hari terakhir beroperasi di jam tertentu, kemudian pulang semuanya mau lebaran," ucapnya, Selasa (11/5/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, penutupan Pasar Tanah Abang bukan hal yang baru.

Sebab, hal ini sudah menjadi tradisi, dimana Pasar Tanah Abang selalu tutup saat libur Lebaran.
"Itu sesuatu yang wajar dan selalu dilakukan jelang Idul Fitri setiap tahun, karena pedagang yang melapak di sana ikut Lebaran," ujarnya.
Baca juga: Berkhasiat Hentikan Mimisan Secara Cepat, 5 RamuanbTradisional Ini Wajib Diketahui!
Baca juga: Pintu Tertutup Rapat hingga Listrik Dipadamkan, Warga Kompak Tak Gubris Polisi soal Ledakan Petasan
Baca juga: Tak Ada Salat Idulfitri, Salat Tarawih & Jumatan Berjamaah di Masjid Istiqlal Tetap Diselenggarakan
Selain ditinggal para pedagangnya Lebaran, penutupan selama sepekan ini juga dimanfaatkan Pemprov DKI untuk melakukan perawatan gedung hingga penyemprotan disinfektan.
Terlebih, beberapa minggu terakhir Pasar Tanah Abang selalu dipadati oleh puluhan ribu pengunjung.
Kerumunan Masih Bisa Terjadi
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma memprediksi Pasar Tanah Abang berpotensi kerumunan menjelang lebaran 2021.
"Menjelang lebaran mungkin bisa terjadi potensi kerumunan," kata Dhany Sukma, saat dihubungi, Minggu (9/5/2021).
Karena itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun menyiapkan strategi untuk mencegah kerumunan di Pasar Tanah Abang.
"Satu minggu ini strateginya di luar gedung, Satpol PP akan berjaga sebelum pedagang datang," jelas Dhany.
"Kemudian, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat mengantisipasi parkir liar biar tidak macet. Arus lalu lintasnya kami pecah dan memantau pergerakan orang. Jadi strategi ini kami uraikan kemacetan," sambungnya.
Selain itu, Dhany juga memerintahkan jajarannya selalu mengimbau para pedagang dan pengunjung Pasar Tanah Abang agar mematuhi protokol kesehatan.
"Para Camat dan Lurah juga ikut terlibat. Minimal mereka melakukan imbauan terhadap pengunjung untuk tetap patuhi protokol covid," tutup Dhany.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin meminta pedagang Pasar Tanah Abang tidak berjualan di atas trotoar jalan.
Hal ini bertujuan mencegah kerumunan saat pandemi Covid-19.
"Pedagang tidak menutup jalan trotoar, nah itu yang kami harapkan. Tanah Abang ini kan setiap tahun selalu dikunjungi banyak orang," jelas Arifin, saat dihubungi, di tempat terpisah.
Para pedagang dilarang berjualan di atas trotoar juga karena tidak boleh menutup akses pejalan kaki.
Baca juga: Tampang Debt Collector yang Kepung dan Bentak Serda Nurhadi saat Hendak Bawa Warga ke Rumah Sakit
Baca juga: Dua RW di Kebon Pala Terendam Banjir 1 Meter Imbas Luapan Kali Ciliwung
Baca juga: Pemain Manchester City Kirim Takjil dan Paket Makanan untuk Warga Jakarta
Arifin mengatakan, roda ekonomi di Pasar Tanah Abang boleh berjalan asal mematuhi aturan.
Apalagi saat pandemi Covid-19, kata Arifin para pedagang wajib mematuhi protokol kesehatan.
"Pedagang dan pengunjung bukan cuma dari Jakarta, tapi dari berbagai daerah. Karena situasinya masih Covid-19, maka kami harus kendalikan," tutur Arifin.
"Jadi kami batasi dan semua aktivitas ekonominya agar berjalan, tapi tidak mengabaikan Covid-19 yang masih terjadi di jakarta," tutup dia.
Pedagang Diminta Tak Berjualan di Trotoar
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta meminta pedagang Pasar Tanah Abang tidak berjualan di atas trotoar jalan.
Hal ini bertujuan mencegah kerumunan saat pandemi Covid-19.
"Pedagang tidak menutup jalan trotoar, nah itu yang kami harapkan. Tanah Abang ini kan setiap tahun selalu dikunjungi banyak orang," jelas Arifin, saat dihubungi, Minggu (9/4/2021).
Para pedagang dilarang berjualan di atas trotoar juga karena tidak boleh menutup akses pejalan kaki.
Arifin mengatakan, roda ekonomi di Pasar Tanah Abang boleh berjalan asal mematuhi aturan.
Apalagi saat pandemi Covid-19, kata Arifin para pedagang wajib mematuhi protokol kesehatan.
"Pedagang dan pengunjung bukan cuma dari Jakarta, tapi dari berbagai daerah. Karena situasinya masih Covid-19, maka kami harus kendalikan," tutur Arifin.
"Jadi kami batasi dan semua aktivitas ekonominya agar berjalan, tapi tidak mengabaikan Covid-19 yang masih terjadi di jakarta," tutup dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat empat kebijakan yang diyakininya mampu mengatasi kerumunan di Pasar Tanah Abang.
Sebab, jumlah pengunjung di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara ini terus membludak.
Pada Sabtu (1/5/2021), jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang diperkirakan mencapai 87 ribu orang.
Padahal, rata-rata pengunjung Pasar Tanah Abang di hari normal hanya berkisar di angka 35 ribu.
Bahkan, pengunjung Pasar Tanah Abang pada Minggu (2/5/2021) kemarin diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang.
TribunJakarta.com pun merangkum empat jurus jitu Anies mengatasi kerumunan di Pasar Tanah Abang.
Kerahkan 2.500 Personel Gabungan TNI/Polri
Sebanyak 2.500 personel gabungan dari unsur TNI/Polri, serta Satpol PP dikerahkan guna menjaga protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hal ini diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai berkoordinasi dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Blok A Pasar Tanah Abang.
"Pengendalian dilakukan dengan mengerahkan sekitar 2.500 personel dari polisi ada Brimob dan Sabhara. Dari TNI ada dari Kodam, Angkatan Laut Marinir, Angkatan Udara Paskhas, dan juga Satpol PP," ucapnya, Minggu (2/5/2021).
Anies menyebut, ribuan petugas gabungan ini bakal disebar di sejumlah titik yang menjadi pintu masuk Pasar Tanah Abang.
"Mereka diterjunkan untuk menjaga ketertiban protokol kesehatan. Kalau pasar di dalam pengunjung masih penuh, maka pintu ditutup dan tidak boleh masuk sampai jumlahnya berkurang," ujarnya.
Baca juga: Tak Gubris Imbauan Anies, PKL Masih Menjamur di Pasar Tanah Abang
Baca juga: Melihat Kondisi Terkini Pasar Tanah Abang, Masihkah Ada Kerumunan?
Baca juga: Arahan Anies Baswedan Diabaikan, Satpol PP Bergeming saat PKL Menggelar Lapak di Trotoar Tanah Abang
Atur Ulang Jam Tutup Pasar Tanah Abang
Mulai Minggu kemarin, Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya mengubah jam operasional Pasar Tanah Abang.
Kini, jam tutup Pasar Tanah Abang dibagi menjadi dua, yaitu pukul 16.00 WIB dan pukul 17.00 WIB.
"Jadi mulai sore ini pasar akan ditutup dibagi ada yang jam 16.00 WIB dan ada yang tutup jam 17.00 WIB," ucapnya, Minggu (2/5/2021).
Anies menyebut, jeda satu jam diterapkan untuk meminimalisir kerumunan warga yang pulang setelah berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Untuk menghindari keluar bersamaan dan kemudian menuju ke titik yang hampir sama," ujarnya menerangkan.