Perampok Perkosa Gadis Main Tiktok
Gadis SMP Diperkosa Saat Main Tiktok: Dibekap Pakai Boneka, Dilarang Menoleh, Aktor Utama Rangga
Tersangka utama dalam kasus ini bernama Rangga Tias Saputra alias RTS (26), kelahiran Jakarta.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Polda Metro Jaya berhasil meringkus dua tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan gadis SMP berinisial AS (15) di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Dua tersangka itu masing-masing bernama Abdul Harahap (36) alias AH dan Risky Panjaitan (28) alias RP, keduanya merupakan warga Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kedua tersangka yang sudah berhasil diringkus bukan aktor utama kasus perampokan dan pemerkosaan ini.
AH merupakan tersangka yang berperan sebagai penadah barang hasil curian, sedangkan RP merupakan rekan tersangka utama.
RP berperan langsung bersama tersangka utama Rangga Tias Saputra alias RTS (26) ke lokasi kejadian.
Baca juga: Aurel Alami Pendarahan, Krisdayanti Ikut Antar ke Dokter Kandungan: Mungkin Masih Bisa Dipertahankan
RP pula yang menjadi joki motor menuju TKP, serta mengawasi keadaan sekitar saat RTS masuk ke rumah melalui lubang hexos atau penyaring udara.
"Ini belum 100 persen kita bongkar kasus ini, karena pelaku utamanya sampai saat ini masih DPO (daftar pencarian orang/buron)," kata Yusri.

Rangga merupakan warga Kampung Bendungan Melayu, Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Warga Jakarta Utara ini juga merupakan pemilik ide dari kejahatan yang terjadi pada Sabtu (15/5/2021) dini hari WIB.
Baca juga: Viral Video Remaja Diduga Mesum di Kolam Renang yang Ramai, Tangan Si Pria Masuk ke Kerudung Pacar
Baca juga: Wagub DKI Dihujat Usai Unggah Video Paduan Suara di Masjid Istiqlal, Ariza: Mohon Maaf
Baca juga: Luna Maya dan Ariel Noah Diprediksi Akan CLBK, Ini Penjelasan Denny Darko
Dibekap Pakai Boneka, Dilarang Menoleh saat Dirudapaksa
AS (15) dibekap menggunakan boneka oleh Rangga yang masuk seorang diri ketika hendak merampok.
Korban saat kejadian tengah tiduran dalam posisi tengkurap di kasur ruang tengah.
Baca juga: Tidak Ada Jaminan Bagi Sergio Aguero Menjadi Starting XI di Final Liga Champions
"Korban sempat dibekap oleh pelaku menggunakan boneka," kata Yusri saat memberikan keterangan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/5/2021).
Boneka itu lanjut dia, sejatinya tengah digunakan korban untuk bantal saat tidur. Pelaku membekap sambil mengancam akan membunuh jika melawan.

"Setelah itu dilakukan pemerkosaan dengan ancaman akan dibunuh kalau berteriak, kemudian juga tidak boleh menengok kemana-mana," terang Yusri.
Posisi korban yang masih dalam keadaan tengkurap tidak berdaya, lalu dirudapaksa oleh Rangga.
Puas menyalurkan berahinya, Rangga merampas dua unit ponsel milik korban serta sejumlah uang tunai.
Pelaku kabur menggunakan pintu belakang.
Pelaku Tukang Parkir
Hasil penyidikan pihak kepolisian terhadap tersangka lain, terungkap jika Rangga sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di Jakarta Utara.
Polisi masih mengejak tersangka Rangga. "Pekerjaan sehari-hari mereka semuanya adalah sebagai Pak Ogah (tukang parkir) di daerah Jakarta Utara," kata Yusri.
"Kita masih melakukan pengejaran sebagai himbauan juga, kita melakukan proses silahkan menyerahkan diri secepatnya akan kami proses," imbaunya.
Baca juga: 4 Bulan Taruh Jasad Anak di Kasur, Orangtua Percaya Akan Hidup Lagi Usai Ritual Pengusiran Genderuwo
"Kalau tidak (menyerahkan diri), akan kita kejar kemanapun, karena identitas yang bersangkutan tinggal di mana itu sudah tidak tahu semua," tegasnya.
Sebagai informasi, tersangka AH merupakan residivis dalam kasus perampokan dan pencurian besi.
Sedangkan untuk tersangka RP, dia diketahui pernah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pencurian.
Sementara untuk Rangga alias RTS, pihak kepolisian belum dapat memastikan jejak kejahatan apa yang pernah dia perbuat.
Polisi masih mendalami apakah ketiganya benar-benar komplotan yang kerap beraksi secara berkelompok.
"Kami masih mendalami terus, apakah kemungkinan juga pelaku-pelaku ini memang spesialis di sini atau bukan masih kita dalami," terang Yusri.
Masuk Lewat Ventilasi
Rangga memanfaatkan akses ventilasi atau lubang angin yang ada di bagian belakang rumah.
TribunJakarta.com mencoba melihat langsung lubang angin diduga akses masuk pelaku ke dalam rumah.
Rumah bercat hijau milik warga berinisial DP (ayah korban) memiliki luas bangunan tipe 60, terdapat tiga kamar di dalamnya.
Baca juga: Agnez Mo Ungkap Alasan Masih Betah Melajang: Kayak Belum Saatnya Aja dalam Hidupku
Di bagian depan, terdapat ruang tamu yang terhubung ke ruang tengah tempat menonton televisi.
Di ruang tengah ini, pelaku melakukan aksi kejinya memperkosa korban yang tengah asyik main Tiktok di ponsel genggamnya.

Terdapat kasur yang mengahadap ke televisi, dekat ruang tengah ini, terdapat akses menuju dapur tanpa sekat dinding.
Pada bagian dapur inilah pekaku masuk, terdapat lubang angin ventilasi yang seharusnya digunakan untuk alat kipas hexos.
Tetap karena pemilik rumah tidak menggunakan hexos, lubang angin ditutup menggunakan jaring nyamuk bertahan luntur.
Posisi cukup tinggi, sekitar dua meter dari lantai, diamter lubang juga diperkirakan hanya berukuran 25 x 25 sentimeter.
Selain berukuran kecil, lubang angin ventilasi ini sedikit tertutup lemari dapur. Di area dapur ini, terdapat tangga menuju bagian atap tempat menjemur pakaian.
Terdapat juga pintu belakang di area dapur ini, TribunJakarta.com sempat melihat langsung bagian belakang rumah.
Di tempat ini, merupakan ruang terbuka hijau Jalan Tol JORR arah Tanjung Priok. Pemukiman di lokasi kejadian memang berdampingan langsung dengan jalan tol.
Baca juga: Perkosa Siswi SMP saat Merampok Rumah di Bekasi, Ini Tampang Rangga yang Keberadaan Masih Misteri
Luas area ruang terbuka hijau ini merupakan pemisah antara pemukiman warga dengan jalan tol, terdapat pula tembok sebagai tanda batas lahan.
Sebelum tembok, terdapat pula saluran buangan air, bagian belakang ini tentu saja sangat sulit dilintasi orang jika tidak benar-benar mengetahui medan.
Sementara itu, tepat di bagian bawah lubang angin ventilasi, terdapat kusen bekas tidak terpakai diduga menjadi pijakan pelaku untuk memanjat.
Jika dilihat dari ukuran lubang, pelaku diperkirakan memiliki ukuran badan cukup kurus. Sebab, ukuran diameter lubang benar-benar sempit untuk bisa dimasuki.
DP ayah korban mengatakan, indikasinya pelaku masuk lewat lubang ventilasi merupakan pengakuan dari anaknya.
"Kesaksian dari anak saya, jadi anak saya bilang pelaku itu masuknya dari lubang angin," kata Dedy.
Posisi korban saat main ponsel tengkurap membelakangi dapur, tanpa basa-basi, pelaku langsung membekap mulutnya.
Sambil dibekap, pelaku melontarkan kata-kata ancaman. Jika korban berani berteriak, dia tidak akan segan menghabisi nyawanya.
"Posisi anak saya jadi membelakangi pelaku saat dibekap, dia juga ketakutan karena diancam mau dibunuh sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan (pemerkosaan)," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo mengatakan, korban mengaku tidak mendengar suara gaduh saat pelaku masuk lewat lubang ventilasi.
Baca juga: Dua Perampok dan Pemerkosa Bocah 15 Tahun di Bekasi Ditangkap, Terkuak Ini Peranan Para Pelaku
Baca juga: Larangan Mudik Sudah Berakhir, Keluar Masuk Jakarta Tak Perlu Pakai SIKM
"Korban saat sedang asyik bermain TikTok dengan suara yang cukup keras. Sehingga saat pelaku masuk, korban tidak mengetahui," kata Heri.
Setelah memperkosa korban, pelaku kemudian membawa kabur dua unit ponsel serta sejumlah uang milik korban.
Dia kabur dengan cara membuka pintu belakang, kabur melalui area pepohonan pinggir jalan dan pelaku utama buron hingga saat ini.