2 Dekade Lakukan Aksi Kanibalisme, Rahasia Lansia Pemutilasi Terbongkar saat Kerabat Datang ke Rumah
Terungkap seorang lansia melakukan aksi pembunuhan dan kanibalisme terhadap puluhan wanita selama 2 dekade.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap seorang lansia melakukan aksi pembunuhan dan kanibalisme terhadap puluhan wanita selama 2 dekade.
Tak hanya itu, pria lansia yang sudah berusia 72 tahun ini juga memutilasi korban.
Bahkan jasad para wanita korban pembunuhan dan mutilasi tersebut, ditemukan begitu saja di kediaman pelaku.
Perbuatan sadis tersebut dilakukan pria bernama Andres Filomeno.
Selama 20 tahun, Andres sudah memutilasi dan memakan jasad 30 wanita yang menjadi korban kejahatannya.
Aksi keji sang lansia itu menembus rekor pembunuhan berantai yang pernah terjadi di Meksiko.
Baca juga: Pengikut Aliran Sesat di Cianjur Bertobat, Ketua MUI Menangis Lihat Warga Kembali Ucap Syahadat
Kini pelaku sudah ditangkap polisi dan mendekam di tahanan.
Hilangnya Istri Polisi Jadi Awal Terbongkarnya Kasus
Kasusnya terbongkar setelah hilangnya seorang wanita istri polisi yang sudah dianggap keluarga dekat dengan pelaku.
Dikutip dari situs berita Televisa, terbongkarnya pembunuhan berantai yang dilakukan lansia di Meksiko ini berawal dari hilangnya seorang wanita istri polisi pada Kamis (13/5/2021).
Baca juga: Ajakan Mandi Bareng Ditolak, Suami di Lebak Emosi hingga Lukai Wajah Istri Pakai Gergaji
Baca juga: 20 Tahun Tukang Daging Ini Jadi Pembunuh Berantai dan Kanibal 30 Wanita, Ada Korban Istri Polisi
Baca juga: Sudah Mutilasi dan Makan Jasad 30 Wanita Selama 20 Tahun, Lansia Santai Saja Saat Ditangkap
Perbuatan Andres terungkap ketika seorang kerabatnya yang berprofesi sebagai polisi datang ke rumah pelaku.
Hilangnya Reyna Gonzalez (34) membuat sang suami yang juga polisi, Bruno Angel mendatangi rumah Andres yang merupakan kerabatnya pada Jumat (14/5/2021).
Namun karena saat itu tak menemui Andres, sang suami datang kembali kembali keesokan harinya dan menemukan kenyataan tak terduga dari dalam rumah itu.

Betapa kagetnya polisi itu ketika melihat sisa-sisa tubuh sang istri di rumah Andres yang berada di Atiazapan de Zaragoza, Meksiko.
Dia sama sekali tak menyangka bahwa Andres yang selama ini sering dibantunya tega berbuat demikian.
Andres ini sehari-hari bekerja sebagai tukang daging dan sering juga membantu korban Reyna berjualan aksesoris ponsel.
Lansia itu juga menyewakan dua kamar rumahnya kepada pasangan muda dan seorang dokter.
Setelah kematian istri polisi terbongkar, di kediaman Andres, polisi menemukan bukti lain yang tak kalah menghebohkan.
Diantaranya menemukan perhiasan, pakaian wanita, dua identitas perempuan hilang, kaset film hingga jenazah manusia.
Satu yang cukup mencengangkan, polisi juga menemukan buku catatan bertuliskan tangan dengan nama 29 perempuan yang diduga adalah korban Andres.
Berawal dari ditemukannya satu korban kemudian merembet hingga akhirnya terbongkar sudah ada sekitar 30 wanita yang jadi korban keganasan pelaku.
Otoritas setempat mengindikasikan bahwa Andrés mengaku melakukan kejahatan sadis tersebut di saat dirinya tak bisa mengontrol emosinya.
Andrés mengatakan dia membawa pulang setidaknya empat wanita lalu berhubungan seks.
Baca juga: Hidung & Telinga Keluar Darah, Mahasiswa Tewas Saat Tidur Sambil Gunakan Earphone yang Diisi Daya
Kemudian ia menikam dan memutilasi mereka karena merasa dihina hingga membuatnya emosi.
Santai saat Ditangkap
Sudah memutilasi dan memakan jasad 30 wanita selama 20 tahun sebagai pembunuh, Andres Filomeno santai saja saat ditangkap polisi.
Dia seolah tak merasa bahwa apa yang selama dua dekade ini diperbuatnya adalah suatu kejahatan besar.
Bahkan, perbuatan sadis sang lansia itu memecahkan rekor pembunuhan berantai yang pernah terjadi di Meskiko.
Melihat proses penangkapan Andres Filomeno dari The Sun, terlihat pelaku begitu santai saat diciduk polisi.
Bahasa tubuh pelaku yang tangannya diborgol terlihat santai dan sama sekali tak menunjukan rasa takut maupun bersalah.
Apa yang ditunjukan Andres Filomeno ini sejatinya sama dengan yang dilakukan oleh Juan Carlos, pria yang sebelumnya merupakan pembunuh terbanyak di Meksiko sebelum kasus Andres terbongkar.
Baca juga: Pecah Rekor Pembunuhan Berantai, Lansia Sudah Mutilasi dan Makan Jasad 30 Wanita Selama 20 Tahun
Juan Carlos yang dibekuk usai membunuh 20 wanita dalam enam tahun juga sama sekali tak menunjukan raut penyesalannya.
Keduanya seperti layaknya seorang psikopat.
"Dia tidak menunjukkan tanda-tanda merasa bersalah atas apa yang dia lakukan, dia menunjukkan kegembiraan," kata jaksa Alejandro Jaime Gómez Sánchez, saat menyidangkan kasus Juan Carlos yang meyakinkan bahwa Juan Carlos menderita psikopat dan gangguan kepribadian.
Pembunuh yang dijuluki 'Monsters of Ecatepec' Meksiko itu telah membunuh 20 wanita dalam enam tahun sejak 2012 sampai 2018.
Baca juga: Cekcok Berujung Pembunuhan, Satpam Kafe Pukul Pengunjung Pakai Balok: Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Juan Calos ditangkap pada 4 Oktober 2019 di Ecatepec de Morelos, sebuah Negara Bagian Meksiko, ketika dirinya bersama pasangannya Patricia (44) mengangkut jasad manusia di kereta dorong bayi.
Pada 1 Oktober 2019, dia menerima hukuman pertama 327 tahun penjara karena kejahatannya menyembunyikan jenazah manusia.
Tetapi hukuman itu belum final karena bisa saja hukuman itu akan diperberatn dan akan mendapat hukuman selama 400 tahun.
“Mereka bisa membusuk di penjara dan mereka layak mendapatkannya. Tapi siapa yang mengembalikan putriku?" Kata ibu salah satu korban kepada media.
Kala itu, Juan Carlos menyatakan bahwa dia telah menjadi korban di masa kecilnya dari ibunya yang telah melecehkannya secara fisik dan seksual.
Sementara Andres Filomeno dibekuk usai penemuan sisa jasad seorang istri polisi di rumahnya pada Sabtu (15/4/2021).
Kasus yang dilakukan Andres Filomeno kembali membuka tabir kengerian tentang kehidupan di pinggiran lembah Meksiko.
Karenanya, tak heran jika negara bagian Meksiko menjadi tempat berbahaya bagi wanita.
Dari data yang ada, di sini terdapat tiga kasus pembunuhan berantai terhadap wanita yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Di sepanjang 2020, Negara Bagian Meksiko mencatat sebanyak 969 kasus femisida atau pembunuhan terhadap perempuan.

20 Tahun jadi Pembunuh
Andrés mengaku sebagai pembunuh selama lebih dari 20 tahun.
"Apa yang dilakukan sudah selesai, saya hanya ingin mengatakan yang sebenarnya. Ada suami (dari Reyna), dia melihat semuanya," kata Andres, Kamis, sebelum pengacaranya menahannya.
Ia juga diduga mengaku melakukan tindakan kanibalisme yang memuakkan dengan memakan sebagian mayat.
Dalam sidang, Jaksa Dilcya Garcia mengatakan bahwa pihaknya menemukan ruang bawah tanah yang dibuat oleh tersangka.
Di ruang bawah tanah itu banyak ditemukan sisa-sisa manusia yang merupakan korban kejahatan pelaku.
Menurut situs berita Televisi, polisi telah menemukan sisa-sisa kerangka hingga lima orang di rumah tersangka serta pisau yang diduga digunakan untuk membunuh dan memotong-motong "korban".
Petugas juga menemukan barang-barang wanita termasuk KTP Flor Nineveh yang hilang pada Oktober 2016.
Korban lain yang dicurigai bernama Rubicela Gallegos Castillo, yang menghilang pada Juli 2019.
Laporan lokal mengklaim tersangka tidak tahan melihat wanita muda dan cantik.
Saat ini tersangka telah dikirim ke Penjara Tlalnepantla atas pembunuhan Reyna yang jenazahnya ditemukan di rumah pelaku.
(TribunJakarta/Muji Lestari)