Misteri Tewasnya Pedagang Plastik di Dalam Ruko Terkunci, Ada 9 Luka Tusukan tapi Barang Tak Hilang
Tewasnya seorang pemilik toko plastik di dalam rukonya sendiri di Kota Bandung, Jawa Barat masih menyisakan misteri.
Pembunuhan itu dilakukan seorang Kadus di Desa Santok Pariaman Timur, Sumatera Barat berinisial BR (62) pada Selasa (25/5/2021).
Usai diperiksa Satreskrim Polres Pariaman, Kamis (27/5/2021), pelaku menceritakan kronologi yang membuatnya tega membunuh warganya sendiri itu.
Baca juga: Ketika Sabar Tak Lagi Tertahan, Pak Kadus Pilih Bunuh Warganya yang Kerap Buat Masalah
Kata BR, permasalahannyab dengan korban sudah berlangsung sejak sekira dua tahun yang lalu.
Semua berawal dari tegurannya kepada korban di sebuah warung kopi.
Saat itu korban mengajarkan enam anak di bawah umur bermain koa atau ceki yang umum dimainkan di wilayah tersebut.
"Man, jangan lah anak-anak diajarkan main koa, nanti kalau mereka sudah bisa akhirnya jadi berjudi," ujar BR menirukan ucapannya kala menegur korban seperti dikutip dari Tribun Padang, Jumat (28/5/2021).
Tak terima ditegur Kadus, korban malah menjawab untuk tidak ikut campur urusannya.
"Lalu anak-anak tersebut saya suruh bubar dari warung," kata BR.
Beberapa waktu kemudian, saat keduanya kembali bertemu di sebuah warung, pelaku mengaku bahwa korban malah mencari masalah dengannya dengan mengadu pundaknya.
Namun saat itu pelaku masih bisa mengendalikan emosinya.
Baca juga: Ayah di Kudus Bunuh Anak Kandungnya, Kesal Lantaran Korban Melawan saat Hendak Dirudapaksa Lagi
Baca juga: Bunuh Istri Setelah Berhubungan Intim, Andri Tersulut Emosi Permintaan dan Tingkah Laku Korban
"Saya masih bersabar, orang-orang di warung juga meminta saya bersabar," lanjutnya.
Lalu, beberapa pekan setelah itu, pelaku dan korban bertemu lagi di warung itu dan korban mengajak duel kembali.
"Saya diam saja, tidak melayani," katanya.

Pihak kepolisian saat berada di lokasi pria tewas bersimbah darah di Kota Pariaman, Selasa (25/5/2021). (Dok. Polsek Kota Pariaman)
Atas ulah korban yang kerap mencari masalahnya, pelaku sempat melaporkan hal itu kepada Kepala Desa (Kades).