Kedelai Mahal, Produsen Tempe Tahu di Jakarta Tak Berencana Mogok Produksi
Produsen tempe tahu tak berencana melakukan aksi mogok produksi sebagai bentuk protes kenaikan harga kedelai impor yang kini Rp 11 ribu per kilogram.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Sepi Pembeli
Kenaikan harga kedelai impor sejak awal bulan Mei 2021 dikeluhkan pedagang tempe dan tahu di Pasar Induk Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Darmo (40), satu pedagang tempe di Pasar Induk Kramat Jati mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor yang kini mencapai Rp 11 ribu per kilogram karena belum menunujukkan tanda segera berakhir.
"Waktu awal tahun 2021 harga kedelai Rp 9.000 per kilogram saja sudah berat, sekarang sampai Rp 11 ribu per kilogram bagaimana enggak memberatkan," kata Darmo di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/5/2021).
Kenaikan harga kedelai impor tersebut membuat harga tempe kini berkisar Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu per papan, padahal saat awal tahun 2021 lalu harganya berkisar Rp 6 ribu per papan.
Sementara siasat produsen tempe dan tahu memangkas ukuran produksi dirasa sudah tidak efektif karena kenaikan harga kedelai impor hingga kini belum menunjukkan tanda segera berakhir.

"Harapannya pemerintah berbuat apa begitu, biar harga enggak terus naik lagi. Kalau harga mahal begini mau produsen, pedagang, pembeli semua susah. Sekarang saja pembeli sudah sepi, kalau harga naik lagi ya makin sepi," ujarnya.
Sobirin (38), satu pedagang tahu di Pasar Induk Kramat Jati juga mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor yang berimbas pada naiknya harga pada nyaris semua jenis tahu.
Baca juga: Ketum PSSI Ngadu ke Presiden Jokowi Minta Kantor dan Tempat Latihan, Menpora: Saya Akan Kerjakan
Baca juga: Adiknya Bakal Dilamar & Dinikahi Rizky Billar, Kakak Lesti Kejora Bocorkan Barang Seserahan
Baca juga: 8 Moge Konvoi Terobos Jalur Busway di Cideng Jakpus Dicegat Petugas: 4 Pengendara Berhasil Kabur
Menurutnya meski stok kedelai di pasaran aman tapi bila harganya mahal maka memberatkan, terbukti dari aksi mogok yang dilakukan sejumlah produsen tempe dan tahu di beberapa daerah.
"Ini dari bulan Puasa sampai sekarang sudah tiga kali menaikkan harga. Masing-masing jenis tahu beda-beda harganya. Ada yang naik Rp 1.000, makannya pembeli sepi. Pembeli langganan juga enggak belanja," tutur Sobirin.