Misteri Jasad Janda Bersimbah Darah di Atas Makam: Telungkup Celana Melorot, Benda Ini Jadi Petunjuk

Penyebab tewasnya Nuraini (48) yang jasadnya ditemukan di atas pemakaman TPU Soak Simpur masih menjadi misteri. Kondisi celana korban melorot

Net
Ilustrasi mayat. Penyebab tewasnya Nuraini (48) yang jasadnya ditemukan di atas pemakaman TPU Soak Simpur masih menjadi misteri. 

"Sekitar jam 6 pagi tadi, kami dikabarkan untuk melihat kondisi mayat. Waktu dilihat kondisi kepala berlumur darah, telungkup tapi celananya melorot," ujarnya.

Korban sehari-hari dikenal akrab dengan warga sekitar dan tidak menganggu meskipun kondisi kejiwaannya tidak stabil.

"Orang disini kenal semua, dia kadang kalau lagi stabil bicara, tidak mengganggu orangnya," ujarnya.

Selain itu, korban yang mengalami gangguan kejiwaan mudah diminta ke warung dan sering dipanggil coy oleh warga sekitar.

Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, Remaja Ini Terlibat Pembunuhan Guru SD

Kronologi

Nuraini (48) korban yang ditemukan tewas dalam kondisi telungkup di atas pemakaman TPU Soak Simpur, sudah tiga bulan terakhir mendirikan pondok kayu di atas makam.

Menurut keterangan warga sekitar, korban sehari-hari beraktivitas di pemakaman sebagai penjual bunga, juga tinggal di dalam pondok tersebut.

Malam sebelum ditemukan tewas, menurut warga sekitar, Bambang (45) korban sempat pergi ke warung sekitar pukul 20.00 WIB, dan masih berkegiatan seperti biasa.

Namun, saat pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, korban ditemukan oleh sekelompok remaja yang sedang kebetulan lewat area pemakaman.

Melihat adanya mayat yang sudah dalam kondisi telungkup di atas makam, mereka melapor ke warga dan RT setempat.

Baca juga: Cekcok Berujung Pembunuhan, Satpam Kafe Pukul Pengunjung Pakai Balok: Polisi Tetapkan 2 Tersangka

"Sekitar jam 6 pagi tadi, kami dikabarkan untuk melihat kondisi mayat. Waktu dilihat kondisi kepala berlumur darah, telungkup tapi celananya melorot," ujarnya.

Selain itu, di dekat jasad korban adanya kayu gelam panjang yang juga sudah berlumur darah.

Korban sehari-hari dikenal akrab dengan warga sekitar dan tidak menganggu meskipun kondisi kejiwaannya tidak stabil.

"Orang disini kenal semua, dia kadang kalau lagi stabil bicara, tidak mengganggu orangnya," ujarnya.

Selain itu, korban yang disebut mengalami gangguan kejiwaan sudah diminta ke warung dan sering dipanggil coy oleh warga sekitar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved