Oknum Guru Pesantren Dua Tahun Cabuli Santri, Dilakukan Berulang Kali Termasuk di Ruangan Kiai
Cabulnya oknum guru pesantren terhadap santrinya sendiri baru terungkap setelah dua tahun berjalan.
Saat itu,orang tua salah satu korban memiliki sebuah rumah yang hendak dijual di Jalan Tambak Wedi Surabaya.
Karena butuh penjaga rumah, SYD yang dilihat sebagai orang baik oleh orang tua salah satu korban diberi kesempatan untuk meninggali rumah tersebut sampai laku terjual.
"Namun oleh tersangka disalahgunakan dengan mengajak dua korban tidur di dalam rumah hingga terjadilah aksi sodomi tersebut," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, Senin (31/5/2021).
Menurut SYD, aksi itu dilakukan secara spontan.
Bahkan, ia mengaku hanya sekali menyodomi anak-anak tak berdosa tersebut.
Kejadian tersebut terjadi sekitar akhir Maret 2021 dan baru diketahui pada Mei 2021 lantaran korban mengeluhkan sakit dibagian duburnya.
"Saat diperiksa oleh dokter ternyata ada infeksi dan memar pada bagian dubur. Korban melakukan sodomi itu pengakuannya baru sekali. Hingga akhirnya korban bercerita kepada orangtuanya dan diteruskan kepada kami," imbuhnya.
Akibat perbuatannya itu, SYD dijerat dengan pasal 82 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang pencabulan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman sampai 15 tahun penjara.

SYD tampak gugup dengan memutar-mutar jarinya saat ditanyai wartawan.
SYD mengaku tidak tahu mengapa ia tertarik pada anak-anak laki-laki.
"Saya gak tahu. Cuma suka saja," kata pria asal Dusun Semampir, Sedati, Sidoarjo itu.
Lebih lanjut, SYD mulai bercerita jika awal mula ketertarikannya pada anak laki-laki di bawah umur itu berawal saat ia menduda delapan tahun lalu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menunjukkan tersangka dan barang bukti pelaku pencabulan anak di bawah umur, Senin (31/5/2021). (SURYA.CO.ID/Firman Rachmanudin)
"Saya drop setelah duda. Hampir delapan tahun ini. Itu saya mulai suka saja sama anak laki-laki," imbuhnya.
Meski begitu, SYD belum mau mengaku sudah berapa banyak korban pencabulannya itu.