Marzuki Alie Tanggapi Santai saat Dituduh Ikut KLB Partai Demokrat
Marzuki Alie menanggapi santai tuduhan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atas perbuatan melawan hukum.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
"Saya diimingi uang Rp100 juta dan akan dapat lima puluh persen lebih dulu," lanjut dia.
Jika KLB yang memenangkan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko selesai, sisanya akan diberikan sepenuhnya.
Baca juga: 1 Jam Ngobrol dengan AHY di Balai Kota, Gubernur Anies Sindir Kudeta Demokrat: Semoga Semakin Solid
"Selesai KLB saya diimingi mendapatkan sisanya," tambah Gerald.
Tapi Gerald malah menerima uang hanya Rp5 juta.
"Tapi nyatanya saya hanya dapat uang lima juta (Rp5 juta)," ucap Gerald.
Keterlibatan Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat
Beberapa hari kemudian, Gerald mendapat uang tambahan lagi senilai Rp5 juta.
Uang tersebut, kata Gerald, diberikan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazarudin.
"Saya dikasih lima juga lagi oleh Nazarudin," ucap Gerald, masih pada kesempatan yang sama.
Gerald lantas menerima uang tersebut. Total Rp10 juta dikantonginya.
Hal itu membuat Gerald tidak percaya dengan para peserta KLB lainnya.
Gerald juga mengklaim ada kejanggalan lainnya dalam KLB tersebut.
Saat proses pengumpulan suara, kata dia, seluruh peserta yang hadir mendukung dua calon Ketum, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie (Mantan Sekjen Partai Demokrat).
Baca juga: Terungkap Isi Pertemuan Gubernur Anies dan Ketum Demokrat AHY di Balai Kota Jakarta
"Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi Ketum, para peserta berteriak Moeldoko," ujar Gerald.
"Siapa lagi yang bisa, para peserta juga berteriak lagi, Marzuki Alie, yang disaksikan Jhoni Allen (Mantan Politisi Partai Demokrat)," sambungnya.
Dikatakan Gerald, Jhoni Allen langsung berteriak memilih Moeldoko sebagai Ketum.
"Setelah itu Jhoni Allen mengetuk palu dan Moeldoko terpilih," ucap Gerald. (*)