8 Jam Disiksa Suami, Badan Wanita Ini Bau Minyak Tanah saat Ditolong Warga Jumat Subuh
Semula baik-baik saja, tapi Reni (44) merasa hidupnya di ujung maut setelah suami menyiksanya 8 jam tanpa henti.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANYUASIN - Semula baik-baik saja, tapi Reni (44) merasa hidupnya di ujung maut setelah suami menyiksanya 8 jam tanpa henti.
Rambutnya habis dicukur tak beraturan, sisa luka lebam tampak jelas di bawah kelopak mata kanan dan kiri, dan bibirnya bengkak.
Warga Dusun III RT 018/RW 006, Desa Taja Mulya, Kecamatan Betung, ini mendapat luka sundutan rokok di pipi kirinya.
Semua itu dialami Reni setelah menjalani 6 tahun pernikahan dengan Sahrudin, suami sirinya.
Awal menikah, demi ikut suami, Reni pindah dari Mesuji, Lampung, ke Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca juga: Daftar Hasil 5 Lembaga Survei Sebagai Kandidat Capres 2024, Nama Prabowo, Anies, Ganjar Mendominasi
Masa-masa awal pernikahannya, ibu rumah tangga ini menjalani momen yang indah.
Namun, semua itu hilang dan akhir-akhir ini hidupnya tak lepas dari siksaan sang suami.
Puncaknya pada Kamis (3/6/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, Sahrudin mulai menyiksa Reni tanpa ampun.

Sahrudin menggunakan semua alat untuk memukuli Reni agar mengakui perbuatannya.
Selama ini sang suami menuduh Reni berselingkuh dengan pria lain. Padahal tuduhan itu tak berdasar.
Baca juga: Tempelkan Kelamin ke Jemaah Perempuan di Musala, Pelaku Berdalih karena Pusing
Baca juga: Pelaku Tempel Kelamin Jemaah Perempuan di Musala Kawasan Jatinegara Jalani Tes Kejiwaan di RS Polri
Baca juga: Bermodal Obeng, Besi dan 13 Kartu, Pembobol ATM di Kampus UT Pamulang Ternyata Sudah Beraksi 1 Tahun
"Saya disundut rokok, rambut saya dibotaki, sampai saya dikencingi," cerita Reni sambil menangis di depan penyidik Polres Banyuasin, Sabtu (5/6/2021).
Reni tak pernah tahu, atas dasar apa Sahrudin menuduhnya berselingkuh dengan pria lain.
"Katanya dia cemburu. Tapi cemburu sama siapa, aku tidak tahu," sambung Reni.
Baca juga: Ini Pekerjaan Pria yang Meninggal Mendadak Tergeletak di Trotoar Dekat JPO Tanjung Barat
Menurut Reni, beberapa hari terakhir Sahrudin kerap berlaku kasar.
Tapi penyiksaan Kamis malam sampai Jumat bakda Subuh yang paling keji.