Pembelajaran Tatap Muka

PTM di Tangerang Menghitung Hari, Muncul Klaster RW hingga 1.000 Relawan Covid-19 Bakal Disebar

Peningkatan jumlah Covid-19 di Tangerang meningkat drastis belakangan ini, berasal dari klaster RT dan RW

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Dok. Sudin Kominfotik Kepulauan Seribu
ILUSTRASI Uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Pulau Tidung 01 Pagi, Kepulauan Seribu. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Tangerang meningkat drastis belakangan ini.

Jumlahnya bertambah dari klaster yang bermunculan sejak sepekan di wilayah Rukun Tetangga (RT) hingga Rukun Warga (RW).

Seperti yang terjadi di RW 06 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Kemudian di RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang yang puluhan warganya terkonfirmasi Covid-19 secara berjemaah.

Padahal Pemerintah Daerah setempat menetapkan akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli 2021 sesuai keputusan Kemendikbud.

Selama satu pekan lamanya, TribunJakarta.com pun berhasil mengumpulkan data beberapa RW di Kabupaten dan Kota Tangerang yang jumlah positif Covid-19 diketahui meningkat deras.

1. Satu RW di Kabupaten Tangerang positif Covid-19, diduga klaster mudik.

Baca juga: Bertambah Lagi, Satu RW di Tangerang Lockdown Setelah 33 Warganya Positif Covid-19 dari Pabrik

Baca juga: Sebanyak 108 Warga Satu RW di Kabupaten Tangerang yang Positif Covid-19 Sudah Sembuh Semua

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo mengatakan adanya kemungkinan klaster mudik di RW 06, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan data yang didapatkan, ada 5 RT di RW 06 yang warganya positif Covid-19, yakni RT 06, RT 07, 08, 09, dan 11.

Pada RW tersebut, ada 63 warganya yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tracing oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.

Dalam tinjauannya di RW 06, Brigjen Hendro mengatakan adanya kemungkinan klaster mudik di kawasan yang padat penduduk tersebut.

"Berarti ini ada kemungkinan adanya klaster mudik ya. Campuran lah ada dari mana-mana," kata Brigjen Hendro saat berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Senin (7/6/2021).

Hal tersebut secara otomatis, lanjutnya, membuat pelonjakan angka positif Covid-19 Kabupaten Tangerang pasca-Hari Raya Idulfitri 1442 H.

Terutama di Kecamatan Kelapa Dua yang saat ini penyumbang terbanyak pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

"Saya perlu sampaikan bahwa selama arus balik mudik kemarin ada beberapa penambahan kasus Covid-19," sambung Brigjen Hendro.

Perkembangan terkini, lanjutnya, total ada 63 kasus positif Covid-19 di lingkungan yang persis di belakang Summarecon Mall Serpong itu.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo meninjau rapid antigen di RT 03 RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang untuk tracing Covid-19, Senin (7/6/2021).
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo meninjau rapid antigen di RT 03 RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang untuk tracing Covid-19, Senin (7/6/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Namun, tiga diantaranya dikirim ke RSUD Kabupaten Tangerang lantaran mengalami gejala sesak nafas.

"40 orang dirawat di Hotel Yasmin, tentunya kita mendoakan yang terinfeksi Covid-19 bisa segera sembuh. Kemudian 17 dirawat isolasi mandiri dan kami sudah menyerahan bantuan," terang Brigjen Hendro.

Padahal, berdasarkan data yang didapatkan dari https://covid19.tangerangkab.go.id/sebaran-data , total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Kelapa Dua ada 116 kasus.

Membuat kecamatan tersebut menduduki peringkat pertama kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Tangerang.

Sementara RW 06 Kelurahan Kelapa Dua menyumbangkan lebih dari setengah angka Covid-19.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, RW 06 tampak sunyi dan tidak ada aktivitas sama sekali di tengah cuaca yang sangat terik ini.

Semua akses masuk tampak ditutup dan hanya ada satu pintu yang dibuka untuk aktivitas warganya yang akan bekerja ke luar.

Pintu tersebut pun dijaga ketat petugas Satgas Covid-19. Tampak di semua gang RW juga dipasang CCTV untuk memantau pergerakan warganya.

Selama 90 menit di lokasi, tidak ada sama sekali pergerakan warga di sana, hanya ada petugas yang berkeliling untuk memastikan semua menjalankan isolasi mandiri.

Petugas PMI Kabupaten Tangerang pun secara berkala menyemprotkan carian disinfektan di RW 06 yang memang sangat padat penduduk.

Ditemui di lokasi, Ketua RW 06, Kelurahan Kelapa Dua, Sumardi menampik kalau penyebaran Covid-19 di lingkungannya karena kerja bakti.

Ia mengaku kalau tidak ada kegiatan yang melibatkan banyak warga sebelum ditemukan 63 orang positif Covid-19.

"Ya namanya virus kita tidak bisa lihat pergerakannya. Tidak ada aktivitas masif di lingkungan sini sebelumnya," ungkap Sumardi.

Pihaknya bersama Satgas Covid-19 pun langsung menerapkan lockdown mikro untuk membatasi pergerakan warganya.

"Yang tidak berkepentingan dilarang masuk dan keluar. Kecuali yang mau bekerja di luar daerah boleh kan untuk kelangsungan hidup," kata Sumardi.

2. Muncul klaster pabrik, 31 buruh tinggal disatu RT Kota Tangerang Positif Covid-19.

Baca juga: Bertambah Lagi, Satu RW di Tangerang Lockdown Setelah 33 Warganya Positif Covid-19 dari Pabrik

Baca juga: Muncul Lagi Klaster Pabrik di Tangerang, 33 Orang Positif Covid-19 Dalam Satu Lingkungan RW

Pasca-Hari Raya Idulfitri 1442 H muncul lagi klaster pabrik Covid-19 di Kota Tangerang yang berjuluk Kota Seribu Industri.

Berdasarkan data yang diperoleh Satgas Covid-19, ada 33 orang yang positif Virus Corona dalam satu rukun warga (RW) di Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Puluhan pasien tersebut berstatus buruh di pabrik yang tersebar di kawasan Jatiuwung.

Klaster pabrik pun otomatis terulang kembali seperti awal Pandemi Covid-19 di Kota Tangerang yang mengakibatkan roda perekonomian sempat terhenti.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo menerangkan, ke-33 pasien tersebut berada di RT 01 dan 02 RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo mengecek situasi RW 06 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (7/6/2021).
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo mengecek situasi RW 06 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (7/6/2021). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

"Di RT 1 RW 2, ada 33 masyarakat yang terinfeksi Covid-19. 23 sudah dikirim ke RS untuk dilakukan PCR kemudian 10 itu ibu rumah tangga maka dilaksanakan isolasi mandiri," jelas Brigjen Hendro di Jatiuwung, Senin (7/6/2021).

Rinciannya, 31 pasien Covid-19 berasal dari RT 01 RW 3 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Kemudian dua lagi warga RT 02 di wilayah yang sama.

Maka dari itu, Polres Metro Tangerang Kota langsung melakukan rapid Antigen kepada RT 03 RW 3 untuk melakukan tracing karena lokasinya yang bersebelahan.

"Kita lakukan ansitispasi Rapid Antigen di wilayah RT 03 RW 3 Kota Tangerang. Di sini sudah dilakukan mikro lockdown, hasil swab Antigen di RT 03 RW 3, dari 26 Antigen semua negatif," terang Brigjen Hendro.

Dikesempatan yang sama, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan kalau ke-33 pasien Covid-19 tersebut merupakan buruh pabrik.

"33 itu karyawan pabrik. Kami sampaikan pabrik juga punya kewajiban untuk lakukan tracing karyawannya," tandas Deonijiu.

3. Seribu relawan Covid-19 bakal disebar ke Tangerang Raya.

Baca juga: Muncul Klaster RW, 1.000 Relawan Covid-19 Bakal Disebar di Tangerang Raya

Satgas Covid-19 bakal menyebar 1.000 relawan untuk menangani penyebaran Virus Corona di Tangerang Raya.

Ribuan relawan tersebut mulai hari Senin (7/6/2021) mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas keahlian di Novotel Tangerang selama lima hari.

Kegiatan penggalangan dan peningkatan kapasitas relawan Covid-19 ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

"Ini banyak manfaatnya untuk masyarakat agar bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat untuk dapat menyampaikan informasi-informasi kaitan cara pencegahan dan penanganan Covid-19," kata Sachrudin.

Kata dia, untuk kondisi Covid-19 du Kota Tangerang mulai mereda walau kadang masih terjadi kelonjakan.

Pasalnya, tingkat penularan di Kota Tangerang masih rendah yakni 0,03 persen.

"Walaupun memang Kota Tangerang ada total 9.960 kasus sampai saat ini, tapi tingkat penyembuhannya juga sangat tinggi ada 9.900-an," ungkap Sachrudin.

Dikesempatan yang sama, Kasubid Protokol Bidang Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Dian Aditya Mandana Putri mengaku sangat membutuhkan peran relawan.

Terutama dalam memerangi Covid-19.

"Karena kita tahu kejadian pandemi ini selalu ada perkembangannya sehingga penanganan yang dilakukan relawan bisa efisien," tutur Dian.

Dirinya menargetkan, sebanyak 1.000 relawan di Tangerang Raya dapat mengikuti penggalangan dan peningkatan kapasitas untuk diterjunkan di tengah-tengah masyarakat.

Selama mengikuti kegiatan penggalangan dan peningkatan kapasitas, para relawan yang berasal dari kalangan masyarakat umum dan organisasi masyarakat ini diberikan materi.

Terutama materi soal pencegahan 3M dan gerakan 3T, serta teknik berkomunikasi yang baik.

"Tugas-tugasnya kita masih fokus pada perubahan perilaku. Artinya penanganan terhadap orang isolasi mandiri, sosialisasi. Mereka kan berasal dari masyarakat, maka mereka diharapkan bisa berkontribusi langsung," jelasnya.

Dian menambahkan, dalam menjalankan tugasnya nanti para relawan akan berjejaring dengan Satgas-satgas Covid-19 di setiap daerah.

"Penanganannya satgas itu kan tidak hanya harus rekan-rekan nakes ya, tetapi sosiaslisasi dan penanganan bagi keluarga mereka, komunitas, jadi ini bisa memberikan penanganan langsung," tutup Dian.

4. Dinas Pendidikan Kota Tangerang siap melaksanakan PTM bulan Juli 2021.

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang memastikan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap akan berlangsung pada Juli 2021.

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, PTM atau sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 sampai saat ini masih sesuai dengan rencana awal.

Baca juga: Wanti-wanti Gubernur Anies Soal Uji Coba PTM Tahap II, Wakil Ketua DPRD DKI: Pengawasan Harus Ketat

Baca juga: Persiapan PTM, Pemkot Tangerang Bakal Sambangi Rumah Guru untuk Vaksinasi Covid-19

Walaupun, kasus penyebaran Virus Corona naik turun, pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP tetap akan berjalan menggunakan skema yang telah ditetapkan.

"Kalau sesuai dengan rencana, belajar tatap muka tetap akan dijalankan. Tetapi, kondisi tersebut masih juga melihat keputusan dari pusat," jelas Jamaludin kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).

"Jika tidak ada perubahan, maka akan dijalankan sesuai dengan aturan," sambungnya lagi.

Dirinya menambahkan, saat ini skema belajar tatap muka mengikuti aturan yang telah ditentukan.

Satu diantaranya menjalankan protokol kesehatan agar siswa dan guru tetap aman dan nyaman walaupun di tengah pandemi Covid-19.

"Sejak awal, skema sudah kita siapkan. Mulai dari penyemprotan disinfektan, mengatur kapasitas ruang sekolah dan jadwal sekolah untuk para siswa," ucap Jamaludin.

Pasalnya, saat ini sudah ada 10 ribu guru di Kota Tangerang yang sudah divaksinasi Covid-19.

Angka tersebut sama dengan jumlah guru di Kota Tangerang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

"Saat ini pemberian vaksin kepada guru masih terus berjalan, target kita sebelum belajar tatap muka guru sudah di vaksin semua. Agar mereka, bisa mengajar tanpa rasa khawatir," terang Jamaludin.

5. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum siapkan mekanisme PTM.

Sementara, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum merumuskan soal mekanisme pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Baca juga: Pendaftaraan Siswa Baru PPDB Jakarta Ditutup Lagi Hari Ini Selasa (8/6/2021), Kenapa Sih?

Baca juga: PPDB Jakarta Hari Pertama Eror, Ortu Datangi Posko Pengaduan hingga Akun Instagram Anies Diserang

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintahan pusat menargetkan PTM akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah menjelaskan, hal tersebut dikarenakan masih adanya kekhawatiran peserta didik yang akan terinfeksi Covid-19.

"Sejauh ini kami belum bisa merumuskan mekanisme pelaksanaan proses KBM tatap muka. Karena banyak yang khawatir dengan anaknya kalau sekolah tatap muka berlangsung tapi belum divaksin," jelas Syaifullah di kantornya, Jumat (4/6/2021).

Sebagai informasi, Kabupaten Tangerang memiliki 30 ribu tenaga pendidik

Lalu sekira 12 ribu tenaga pendidik yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap satu dan dua.

Hal ini dilakukan untuk menekan peningkatan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

"Meskipun nanti saat sekolah tatap muka dilangsungkan, sekolah akan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Akan tetapi dengan vaksinasi peserta didik dan tenaga pendidik pasti lebih memperkecil resiko nantinya," kata Syaifullah. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved