Dirut Transjakarta Bantah Beri Sanksi Sopir Terkait Insiden Bus Berhenti di Perlintasan Kereta

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya tidak menjatuhkan sanksi

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo saat memberi keterangan di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (9/5/2021).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - PT Transjakarta membantah menjatuhkan sanksi terhadap sopir bus yang bertugas saat insiden berhentinya armada mereka di perlintasan rel kereta api kawasan Halimun, Jakarta Pusat pada Senin (31/5/2021).

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya tidak menjatuhkan sanksi atas peristiwa yang membuat penumpang berhamburan keluar menyelamatkan diri, hanya melakukan pemeriksaan.

"Bukan sanksi, itu prosedur standar namanya berita acara 04. Setiap ada insiden berita acara 04 busnya dikembalikan terus diganti yang baru," kata Jhony di kantor PT Transjakarta, Jakarta Timur, Rabu (9/6/2021).

Dalam berita acara pemeriksaan 04 itu pihaknya mengganti bus berikut sopir yang bertugas dengan armada dan unit lain, dalam hal ini sopir dimintai keterangan terkait insiden ketika bertugas.

Dari penyelidikan PT Transjakarta terhentinya bus dengan nomor bodi MYS 18194 rute Manggarai-Blok M (6M) di perlintasan rel kereta api bukan akibat masalah mesin atau kelalain sopir.

Melainkan karena bantalan rel kereta api yang terlepas dari jalan sehingga laju ban tertahan, Jhony mengibaratkan kejadian dengan mobil terperosok ke lumpur dan sulit keluar meski gas diinjak.

"Nah berita acara 04 ini pemulangan sopir dan bus. Kan kita cegah, traumatik atau apa, dia kaget kena bel kereta dan sebagainya. Daripada dia bawa penumpang lagi kita pulangkan. Cuman hari itu saja," ujarnya.

Baca juga: Viral Penumpang Transjakarta Turun karena Panik Bus Mogok di Perlintasan Kereta Api Halimun Jakpus

Jhony juga membantah insiden berhentinya bus di perlintasan rel kawasan Halimun akibat mesin mogok, menurutnya saat kejadian mesin berfungsi namun karena kondisi lintasan ban tertahan.

Saat kejadian tersebut bus didorong hingga keluar perlintasan karena laju ban tertahan, setelahnya penumpang kembali naik dan diantar ke shelter Transjakarta sesuai rute armada.

"Saat itu bus tidak mogok, mesin berfungsi normal, jalan, sopir enggak kemana-mana. Digas bannya slip, karena bantalan antara rel dan jalan itu lepas. Sehingga ada lubang yang membuat ban slip," tuturnya.

Menurut Jhony sopir dari operator PT Transjakarta saat kejadian hingga kini masih bekerja, sementara perlintasan rel kereta di lokasi kejadian sudah diperbaiki Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah penumpang berhamburan keluar dari bus transjakarta lantaran panik kendaraan umum tersebut berada di tengah-tengah rel kereta api, kawasan Halimun, Jakarta Pusat

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT eTransportasi Jakarta, Angelina Betris, menjelaskan insiden tersebut berlangsung pada Minggu (31/5/2021).

Saat itu, kata dia, armada bus operator Mayasari Bakti dengan nomor bodi MYS 18194 rute Manggarai-Blok M (6M) melintas dari arah Tosari dengan kondisi lampu perlintasan kereta sudah berwarna hijau.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved