Bentrok Berujung Penganiayaan di Bekasi, Ibu Ini Minta Bantuan Ormas karena Tak Mampu Bayar Cicilan
Seorang warga bernama Ika memilih minta bantuan kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) karena tak mampu membayar utang.
"Kita sampaikan agar mempercayakan pengamanan kasus kepada polisi, kita sudah amankan alat bukti dari saksi, pelaku, barang bukti kayu, senjata tajam," paparnya.
Adapun pemicu bentrokan antara dua kelompok ormas terkait utang piutang, warga bernana Ika meminjam uang ke sebuah koperasi yang punya kaitan dengan ormas PBB.
Baca juga: Gesekan Dua Ormas di Bekasi Terjadi Tadi Malam, Polisi: Salah Paham Mengenai Utang Piutang
Uang yang dipinjam sebesar Rp3,5 juta dengan cicilan Rp700.000 selama tujuh kali pembayaran, tapi karena suatu hal peminjam uang tidak sanggup membayar.
Ketika ditagih, warga peminjam uang meminta bantuan ke ormas Gempa hingga menyebabkan bentrokan. Saat itulah insiden penganiayaan terjadi di daerah Narogong, Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu.
Gesekan 2 ormas
Gesekan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) terjadi di Kota Bekasi, perselisihan sempat membuat massa dari dua kubu geruduk Polres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa (8/6/2021) malam.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan insiden tersebut, dua kubu ormas berasal dari Pemuda Batak Bersatu (PBB) dan Gerakan Muslim Pembela Aqidah (Gempa).
"Benar kejadian semalam, awalnya di Pengasinan, Rawalumbu, lalu terjadi kesalahpahaman," kata Erna, Rabu (9/6/2021).
Erna menjelaskan, kedua kubu ormas setelah gesekan di daerah Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, bertolak ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca juga: Ibu Hamil 7 Bulan Ditemukan Tewas di Galian Septic Tank, Muncul Bau Tak Sedap: Keluarga Kehilangan
Pihak kepolisian kemudian berusaha melakukan mediasi, lalu massa dari kedua kubu justru kembali memanas saat berkumpul di depan Mapolres.
"Karena situasinya makin ramai, kami dari kepolisian lalu mengambil langkah untuk membubarkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Erna.
Menurut Erna, permasalahan bentrok dua kubu ormas dipicu kesalahpahaman terkait utang piutang.
Baca juga: Gerebek Hotel di Ciputat, Satpol PP Amankan 20 Perempuan Open BO
"Permasalahannya hutang piutang, warga berinisial I dia memiliki hutang dengan orang yang berasal dari PBB, lalu ditagih dan meminta bantuan ke ormas Gempa," terang Erna.
Baca juga: PT Bank Syariah Indonesia Buka Lowongan Kerja: Fresh Graduate Boleh Melamar
Kasus bentrok dua ormas ini lanjut Erna, sudah diselesaikan pihak kepolisian. Proses hukum sejauh ini masih berlangsung.
"Sudah diselesaikan semalam, jadi kedua belah pihak menyerahkan perkara hukum kepada kepolisian," tegas dia.
(TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)