Antisipasi Virus Corona di Tangsel

RS di Tangsel Penuh, Banyak Pasien Covid-19 Terpaksa Isolasi di Rumah hingga Nyawa Tak Tertolong

Banyak warga Tangsel terpapar Covid-19 sulit mendapat rumah sakit rujukan meski kondisinya sudah parah. Akibatnya mengalami perburukan dan meninggal

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, di rumah dinas wali kota, Jalan Sunburst CBD, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (28/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan selalu menyajikan data keterisian tempat tidur isolasi ataupun ICU khusus Covid-19 masih tersedia. 

Seperti hari ini, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menyebut bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 baru 90 persen, masih tersisa 64 tempat tdiur. 

TONTON JUGA

Sedangkan BOR ICU khusus Covid-19 sudah 98 persen terisi, sisa satu tempat tidur.

Namun di lapangan, kondisinya berbeda.

Banyak warga Tangsel terpapar Covid-19 yang kesulitan mendapat rumah sakit rujukan meskipun kondisinya sudah parah.

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
Varian baru virus corona yang ditemukan . (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

Akibatnya, tidak sedikit pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah itu mengalami perburukan dan meninggal dunia.

Kondisi memilukan itu diakui oleh MU (48), salah seorang sopir ambulans yang setiap hari bertugas mengangkut jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Jombang, Ciputat.

Baca juga: Penggila Sepak Bola, Gading Marten Mengaku Punya Sejarah Ini Saat Datangi Markas Persija Jakarta

Baca juga: Nunggak Pajak, Pengemudi Pajero yang Aniaya Sopir Truk Belajar dari TikTok Demi Bisa Kelabui Aparat

Baca juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Polsek Tebet Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 220 Warga

Menurut MU, saat ini, dirinya lebih sering menjemput jenazah korban Covid-19 dari rumah dibandingkan dari rumah sakit. 

"Rumah sakit, kalau sekarang kebanyakan dari rumah juga. Lumayan banyak di rumah."

"Mungkin dia rujukan dulu ke puskesmas, karena terbatas, mungkin rumah sakit penuh," kata MU di TPU Jombang.

TONTON JUGA

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengakui, data 64 tempat tidur isolasi yang tersedia sebenarnya sudah terisi oleh warga yang lebih dulu mengantre.

Orang nomor satu di Tangsel itupun mengakui, akibat penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19, banyak warganya yang harus isolasi di rumah, mengalami perburukan hingga tidak tertolong.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved