Anak Perempuan Dicabuli 3 Teman Sebaya di Koja, KPAI Minta Kasus Diusut Tuntas
KPAI meminta pihak berwenang mengusut tuntas kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan 12 tahun yang dilakukan oleh tiga teman sebayanya di Koja
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Bahkan, mereka juga sama-sama belajar mengaji di kediaman S.
Nyatanya, aksi kekerasan seksual yang dialami putrinya telah terjadi berkali-kali dalam waktu berbeda.
Baca juga: Cium Bau Tak Sedap dari Kamar Kos di Tebet, Warga Temukan Lansia Tewas dengan Tubuh Membengkak
"Jadi anak-anak ini suka ngaji sama neneknya S. Saya jadi nggak ada pikiran apa-apa," kata D.
"Kalau sering (mencabuli), dari pelaku R itu sudah tujuh kali katanya. Si B yang SMP sudah dua kali, kalau yang D saya nggak begitu tahu," sambung D.
Pencabulan yang melanda sang buah hati diketahui pertama kalinya pada 2 April 2021 lalu.
Kala itu, D dan suaminya yang sedang dalam proses membangun rumah dihampiri oleh anak kedua mereka yang merupakan adik dari S.
Dari cerita adik korban kepada D, diketahui bahwa S diajak bermain petak umpet oleh beberapa anak laki-laki sebaya di lingkungan rumahnya.
"Anak saya diajak main petak umpat, didorong ke kamar terus dicabuli," kata D.
D hampir memergoki bocah yang mencabuli anak perempuannya.
Namun, bocah yang dimaksud telah lebih dulu melarikan diri lewat pintu samping rumah D.
Atas kejadian ini, D sempat melapor ke pengurus RT di lingkungan rumahnya yang menyarankan jalur damai.
Meski demikian, D tetap bersikeras melapor ke Polda Metro Jaya pada tanggal 20 April 2021, sebelum akhirnya diarahkan ke Polres Metro Jakarta Utara.
D juga telah melakukan visum terhadap sang buah hati.
Baca juga: Cium Bau Tak Sedap dari Kamar Kos di Tebet, Warga Temukan Lansia Tewas dengan Tubuh Membengkak
Hatinya teriris saat mengetahui hasil visum mengungkap kondisi alat vital anak perempuannya yang telah rusak akibat kekerasan seksual ini.
"Hati saya sakit sekali. Sedih sekali pas tahu anak saya digituin," celetuk D yang pada akhir-akhir wawancara tak kuasa lagi menahan air matanya.
