Cerita Kriminal
Pulang dari Pesantren, Anak di Bawah Umur Diduga Disekap Anggota DPRD dan Dilecehkan Oknum Kades
Baru pulang dari pesantren, empat orang anak di bawah umur diduga disekap oleh anggota DPRD dan ada juga yang dilecehkan oleh oknum kepala desa.
"Saya tidak menerima karena saya dibilang cewek nggak bener dan dipukul pakai sandal."
"Orangtua saya juga belum pernah memukuli saya," kata EP melalui sambungan telepon, Minggu (11/7/2021), dilansir TribunJabar.id.

Selain itu, EP menyebut bahwa sang kades menuduhnya dalam pengaruh minuman keras dan diminta tes urine.
"Saya dimarahi, dia (kepala desa) menyebut jika saya sebagai cewek murahan."
"Dia menuduh saya mabuk, dia menyuruh saya tes urine, padahal saya baru pulang dari pesantren di Tasikmalaya," ujarnya.
Adapun Deni menjelaskan, keluarga mengetahui peristiwa tersebut setelah korban menghubungi melalui sambungan telepon.
"Pas keponakan saya menelepon, dia menangis dan menceritakan kejadian tersebut."
"Bahkan dia mengaku ditekan oleh kepala desa dan anggota DPRD tersebut untuk mengakui kesalahannya (tabrak lari)," paparnya.
Setelah itu, ia bersama orangtua korban dan seorang anggota polisi langsung mendatangi kantor kepala desa tersebut.
"Setibanya di kantor desa, saya menanyakan siapa yang telah menganiaya keponakan saya kepada sekelompok orang."
"Kelapa desa dan anggota DPRD tersebut mengaku telah menganiaya keponakan saya bersama ketiga temannya, kami pun cekcok di sana (kantor desa)," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Yanto Selamet, membenarkan terkait peristiwa tersebut.
"Ya benar, terduga pelaku sedang diperiksa di Mapolres Sumedang," kata dia, Sabtu malam.
Kasus Serupa;
Gara-gara mobilnya menyerempet motor, empat orang disekap oleh anggota geng motor.