Selama Tiga Hari Ibu di Indramayu Peluk Jasad Anaknya yang Membusuk, Kini Sebatang Kara dan Depresi
Ungkapan kasih ibu sepanjang masa, rasanya tepat untuk menggabarkan peristiwa mengharukan yang terjadi di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani menambahkan, meninggalnya SY belum bisa dipastikan secara pasti apakah disertai Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 20 Juli 2021: Sagitarius Diajak Serius, Virgo Sedang Sensitif
Saat ditemukan, tubuh SY sudah terlanjur membusuk setelah meninggal dunia selama 3 hari sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan swab.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, sebelum meninggal dunia, SY diketahui tengah sakit.
Ia sering melakukan perjalanan dari Indramayu-Jakarta.
Sakit tersebut, ia alami setelah belum lama ini pulang dari Jakarta.
"Tapi kalau ibunya (ST), saat kami lakukan swab, itu hasilnya positif Covid-19," ujar dia.
Hidup Sebatang Kara
ST warga Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini kini harus menjalani isolasi mandiri.
Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah petugas Puskesmas Balongan melakukan pemeriksaan swab terhadap dirinya.
Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS mengatakan, ST biasanya hanya berdua dengan sang putri.
"Mereka tinggal berdua saja, anaknya sekarang sudah tidak ada, jadi tinggal ibunya sendiri yang sudah tua di rumah, sekarang ibunya itu juga sedang isolasi mandiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (19/7/2021).
Encep RS mengatakan, di Kabupaten Indramayu mereka tidak memiliki rumah.
Ibu dan anak itu tinggal di bangunan milik warga yang sebelumnya hendak dijadikan kandang sapi.
Karena kasihan, warga mengizinkan bangunan tersebut untuk ditinggali keduanya.
"SY yang meninggal dunia itu sebelumnya menikah sama orang sini, ibunya juga dibawa ke sini, tapi suaminya sudah meninggal dunia dan sekarang tidak punya rumah, makanya sama warga diizinkan tinggal di situ karena kasihan," ujar dia.