Antisipasi Virus Covid di Jakarta
Jangan Dianggap Remeh, Ini Alasan Kamu Harus Buang Sikat Gigi Setelah Sembuh dari Covid-19
Prof Zubairi Djoerban mengingatkan agar pasien yang telah sembuh dari Covid-19 untuk membuang sikat gigi yang digunakan selama mereka terinfeksi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengingatkan agar pasien yang telah sembuh dari Covid-19 untuk membuang sikat gigi yang digunakan selama mereka terinfeksi.
Hal ini diungkapkannya melalui laman Twitter resminya dilansir TribunJakarta pada Selasa (3/8).
"Hal yang harus dilakukan setelah pulih dari COVID-19, buang alat kebersihan pribadi Anda seperti sikat gigi dan pembersih lidah," ujar Prof Zubairi.
Prof Zubairi menilai, hal ini bertujuan untuk meelindungi penyintas dan juga anggota keluarga.

Apabila perlu, buat wadah yang terpisah agar mengurangi penyebaran virus tersebut.
Adapun Ahli bedah gigi dari Universitas Kedokteran Lady Hardinge India, Dr Pravesh Mehra memaparkan, alat kebersihan mulut seperti sikat gigi dan pembersih lidah dapat menampung virus.
Baca juga: Waspadai Gejala Long Covid, Bisakah Penyintas Sembuh Total? Ini Penjelasan Dokter
“Penderita Covid-19 setelah pulih pastikan untuk mengganti sikat gigi, pembersih lidah, dll. Barang-barang bekas penderita tersebut sebaiknya dibuang,” aku Mehra dikutip dari BusinessToday, (7/5/2021).
Dokter gigi Aakash Healthcare Super Specialty Hospital India, Dr Bhumika Madan juga sependapat dengan Dr Bhumika Madan.
Selain Covid-19, menurut Madan, setiap penderita yang baru sembuh dari flu, batuk, pilek juga perlu mengganti sikat gigi setelah sembuh dari sakit.
“Sebaiknya penderita Covid-19 mengganti sikat gigi dan pembersih lidahnya setelah 20 hari sejak gejala pertama muncul,” imbuh Madan.
Perlu diketahui, Covid-19 menular lewat droplet saat penderita batuk, bersin, bicara, tertawa, dll. tanpa masker.
Begitu virus corona terlepas ke udara, virus tersebut dapat bertahan di udara selama beberapa saat dan menular ke orang lain yang tidak pakai masker.
Baca juga: Simak Prosedur Isolasi Mandiri, Berikut Tanda-tanda Pasien Covid-19 Memburuk Saat Isoman
Covid-19 juga rentan menular lewat sikat gigi dan pembersih lidah karena barang kebersihan mulut milik penderita tersebut kemungkinan memiliki konsentrasi virus corona SARS-CoV-2 yang sangat tinggi.
Untuk itu, penggunaan barang tersebut setelah sembuh dari Covid-19 dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi ulang atau menginfeksi orang lain yang menggunakan kamar mandi sama.
Cara Isolasi Mandiri di Rumah
Berikut ini sejumlah panduan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes):
1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.
Baca juga: Tak Perlu Tes Ulang Usai Jalani Isolasi 2 Pekan, Pemprov DKI: Pasien Covid-19 Bisa Beraktivitas
Baca juga: Ini Tanda Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Dinyatakan Sembuh, Pastikan Sudah Bebas Gejala
2. Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap di rumah.
Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.
3. Manfaatkan fasilitas telemidicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik.
Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.
4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah.
Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk, dan sesak napas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi, dan tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan lakukan etika batuk dan bersin.
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan.
Selalu berada di ruangan terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (antara 15-30 menit).
8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak napas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Adapun gejala ringan pasien Covid-19 sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Batuk, umumnya batuk kering ringan
- Fatigue/kelelahan ringan
- Anoreksia
- Kehilangan indera penciuman/anosmia
- Kehilangan indra pengecapan/ageusia
- Mialgia dan nyeri tulang
- Mual, muntah, nyeri perut
- Diare
- Konjungtivis (radang atau iritasi mata)
- Kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Saturasi lebih dari 95 persen.
Baca juga: Agar Tak Tertular, Simak Cara Merawat Keluarga yang Positif Covid-19 saat Isoman di Rumah
Syarat Isolasi Mandiri
Berikut syarat dan alat yang perlu disiapkan untuk Isoman, dikutip dari Buku Panduan Isolasi Mandiri oleh Papdi :
1. Tidak bergejala/asimptomatik;
2. Gejala ringan;
3. Lingkungan rumah/kamar memiliki ventilasi yang baik.
Alat yang Perlu Disediakan di Rumah
1. Termometer (alat pengukur suhu).
2. Oxymeter (alat pengukur saturasi oksigen).
Kegiatan Harian saat Isolasi Mandiri
1. Buka jendela kamar untuk cahaya masuk dan sirkulasi udara.
2. Berjemur matahari selama 10-15 menit, antara pukul 10.00-13.00 waktu setempat.
3. Rutin cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer
4. Olahraga rutin selama 3-5 kali seminggu.
5. Makan bergizi seimbang 3 kali sehari secara terpisah dengan keluarga.
6. Pisahkan cucian kotor dengan pakaian kotor keluarga lainnya.
7. Bersihkan kamar setiap hari, gunakan APD (minimal masker).
8. Cuci alat makan sendiri setelah selesai digunakan.
9. Periksa suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap pagi dan malam.
10. Tidur di kamar pribadi yang terpisah dengan anggota keluarga lain.
Anda dapat mengonsumsi vitamin C, D, Zn atau sesuai anjuran dokter.
Kemudian, hubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk bimbingan pemantauan mandiri.