Trending Twitter Diduga Jadi Korban Body Shaming, Atlet Nurul Akmal Balas Senyuman: Mungkin Candaan

Tak ambil hati, atlet lifter kebanggaan Indonesia Nurul Akmal balas senyuman setelah diduga jadi korban body shaming.

Editor: Siti Nawiroh
AFP/MOHD RASFAN
Lifter Indonesia, Nurul Akmal, saat bertanding di kelas +87 kg putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak ambil hati, atlet lifter kebanggaan Indonesia Nurul Akmal balas senyuman setelah diduga jadi korban body shaming.

Nurul Akmal diduga jadi korban body shaming saat pulang Olimpiade Tokyo.

Nurul bahkan sempat trending di Twitter dan banyak warganet yang membelanya.

Dugaan body shaming terhadap Nurul Akmal itu terjadi saat para atlet disambut di Bandara Soetta, Cengkareng, Jakarta.

Baca juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Langsung Disambut Menpora

Rombongan atlet tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 23.55 WIB.

Di tengah prosesi penyambutan para atlet, terdengar sebuah perkataan body shaming yang dilontarkan seorang oknum.

Ucapan tersebut sangat jelas terdengar dari rekaman siaran langsung akun Instagram Tim Indonesia Official (@timindonesiaofficial).

Ketika nama Nurul Akmal dipanggil namanya dan mengambil karangan bunga, ia kemudian diminta berhenti sejenak untuk dilakukan sesi foto.

Follow juga:

Nurul kemudian melambaikan tangan kepada awak media dan tamu yang sudah menunggunya.

Tak lama kemudian, terdengar celetukan dari seseorang.

“Yang paling kurus,”

Diduga, teriakan body shaming tersebut ditujukan kepada Nurul Akmal.

Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Raih Medali Emas, Erick Thohir Ucap Selamat: Sampai Ketemu di Jakarta!

Hal ini mengundang reaksi geram warganet yang mendengarnya.

Warganet mengecam ucapan diduga body shaming tersebut kepada Nurul Akmal yang sejatinya telah berjuang untuk Indonesia.

Dikutip dari tayangan Rosi Kompas TV, Nurul Akmal rupanya mengetahui namanya ramai diperbicangkan.

Tak marah, Nurul Akmal justru balas dengan senyuman.

"Kalau menurut Nurul itu biasa, candaan mungkin ya. Candaan aja. Mungkin kan banyak yang sayang, lebih diperhatikan lagi," ungkap Nurul Akmal dikutip TribunJakarta.com, Jumat (6/8/2021).

Nurul Akmal tak ambil pusing dengan teriakan yang diduga ditujukan padanya tersebut.

Baca juga: Greysia Polii & Apriyani Dihadiahi Perawatan Kecantikan Seumur Hidup! dr Ricard Lee: Udah Saya DM Ya

Nurul menganggap hal tersebut sebagai candaan semata.

"Yang kayak gitu enggak perlu diambil hati. Nurul aja biasa aja. Buat canda-candaan supaya suasana semringah," tutur Nurul seraya tersenyum.

Perjuangan Nurul Akmal

Penampilan Nurul Akmal menjadi penutup perjuangan atlet Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

Nurul Akmal turun pada lomba angkat besi +87kg putri yang berlangsung di Tokyo International Forum, Jepang, Senin (2/8/2021) malam waktu setempat.

Peringkat kelima menjadi hasil yang diraih oleh atlet kelahiran Banda Aceh tersebut.

Lifter yang akrab disapa Amel tersebut mencatatkan total angkatan 256kg dengan rincian 115kg snatch dan 141kg clean and jerk.

Lifter Indonesia, Nurul Akmal, saat bertanding di kelas +87 kg putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).
Lifter Indonesia, Nurul Akmal, saat bertanding di kelas +87 kg putri di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). (AFP/MOHD RASFAN)

Amel sebenarnya mengawali penampilannya dengan baik setelah melakukan tiga angkatan sukses pada sesi snatch dengan beban awal 107kg.

Sayangnya, atlet berusia 28 tahun tersebut hanya dapat melakukan satu angkatan sukses pada sesi clean and jerk.

Sukses pada angkatan pertama dengan beban 141kg, Amel tak dapat menyelesaikan target beban keduanya yaitu 151kg.

Tim pelatih kembali menambah beban menjadi 154 Kg di percobaan ketiga dan Nurul Akmal kembali gagal.

Bagi Amel, bisa tampil di Olmipiade merupakan pengalaman yang luar biasa.

Baca juga: Ucap Terima Kasih ke Semua Pendukung, Terkuak Kunci Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

“Sungguh sulit dijelaskan. Saya deg-degan banget. Alhamdulillah, angkatan snatch bagus,"

"Tapi di clean dan jerk saya agak terburu-buru di angkatan kedua dan ketiga,”

“Saya mendapat pengalaman yang hebat di sini karena selama ini saya hanya berhadapan dengan lawan dari Asia. Kali ini ada yang dari Eropa, bahkan dari seluruh dunia,” timpalnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved