Cerita Kriminal
Didatangi Polisi, Lansia Sempat Tak Akui Aniaya ART di Pulogadung, Tak Berkutik Usai Dilihatkan CCTV
Ketua RT 03/04 Kelurahan Jati, Muhammad Sain membenarkan kalau WD sempat mengelak melakukan hal itu saat ditanya perbuatannya.
Motif penganiayaan terhadap perempuan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di satu rumah warga RT 03/RW 04 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur belum diketahui.
Berdasar keterangan sementara didapat pengurus RT/RW, pelaku yang merupakan seorang pria berinisial WD melakukan penganiayaan karena emosi terkena air kotor yang dibuang korban.
Emosi itu membuatnya menganiaya korban, seorang ART perempuan yang karib disapa Neneng dengan cara menjenggut lalu membenturkan kepala ke satu tembok rumah warga.
Ketua RT 03/RW 04 Muhammad Sain mengatakan sebelum penganiayaan pada Senin (23/8/2021) sekira pukul 18.00 WIB WD sempat terlibat masalah dengan pemilik rumah tempat Neneng bekerja.
"Dulu pak WD pernah masalah dengan pemilik rumah. Kalau enggak salah sekitar dua tahun lalu kejadian, masalahnya juga sama. Gara-gara buang air kotor," kata Sain di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/8/2021).
Bedanya, kala itu Neneng belum bekerja sebagai ART sehingga tidak mengetahui riwayat masalah antara WD dengan pemilik rumah yang sudah sekitar satu tahun ini memperkejakan dia.
Permasalahan antara WD dengan pemilik rumah pun tidak berujung penganiayaan dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan, beda dengan kasus menimpa Neneng sekarang.
"Sepengetahuan saya pak WD ini belum meminta maaf ke korban. Memang dia sekarang sudah enggak bisa bicara karena ada penyakit di tenggorokan. Tapi kan tetap bisa minta maaf," ujarnya.
Sain menuturkan dalam waktu dekat pengurus RT 03/RW 04 berencana meminta penjelasan lengkap dari WD dan Neneng guna memastikan kronologis dan pemicu penganiayaan.

Namun dia memastikan hal tersebut tidak membuat pihaknya melarang Neneng melapor ke polisi bila ingin menyelesaikan masalah secara hukum, pun hingga kini Neneng belum membuat laporan resmi.
"Korban ini pulang pergi, tinggalnya di (Kelurahan) Rawa Terate. Jadi enggak menginap di rumah tempat dia bekerja. Pas kejadian itu (penganiayaan) juga korban dalam posisi mau pulang," tuturnya. (Warkot/TribunJakarta/Bima)