Harga Makanan Korea di Bandung Mahal, Tentara Korsel Pilih Makan Gorengan dan Gado-gado

Tentara Korea Selatan (Korsel) menceritakan pengalamannya menikmati kuliner Korea di pusat kota Bandung, Jawa Barat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube TNI AD
Tentara Korsel Mayor Choi Jae Hoon menceritakan pengalamannya saat menjadi Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tentara Korea Selatan (Korsel) menceritakan pengalamannya menikmati kuliner Korea di pusat kota Bandung, Jawa Barat.

Tentara itu ialah Mayor Choi Jae Hoon.

Dia merupakan salah satu tentara asal Korsel yang mengikuti Pendidikan Reguler LX Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Dikreg Seskoad) Tahun Anggaran 2021.

Selain Mayor Choi, ada sejumlah perwira militer dari sejumlah negara yang menjadi Perwira Siswa (pasis) Dikreg LX Seskoad 2021.

Antara lain dari negara Malaysia, Singapura dan Pakistan.

Baca juga: Cerita Tukang Bakso Kebingungan Temukan Anaknya Saat Kelulusan TNI AD: Mukanya Loreng Semua

Bagi Mayor Choi bukan kali pertama dirinya mengikuti pendidikan di Indonesia.

Pada tahun 2015 silam, dia pernah mengikuti pendidikan serupa bersama TNI AD.

Karenanya, kemampuan berbahasa Indonesia Mayor Choi sudah sangat fasih.

Tentara Korea Selatan, Mayor Choi Jae Hoon saat menceritakan pengalamannya mengikuti Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021.
Tentara Korea Selatan, Mayor Choi Jae Hoon saat menceritakan pengalamannya mengikuti Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021. (Youtube TNI AD)

Kesan Mayor Choi Ikuti Dikreg Seskoad

Dilansir dari Youtube TNI AD, Mayor Choi menceritakan pengalamannya mengikuti Dikreg LX Seskoad 2021.

Menurutnya, para pasis di Dikreg LX Seskoad 2021 dituntut untuk aktif.

"Biasanya tokoh utama dalam pelatihan itu dosen atau guru milter.

Kalau disini tokoh utamanya itu siswa," kata Mayor Choi menceritakan pengalamannya saat mengikuti Dikreg LX Seskoad 2021 dilansir TribunJakarta.com dari Youtube TNI AD, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Salut ke Jenderal Andika, Perwira Polisi Ikuti Seskoad: Tak Ada Iuran, Sekarang Mobil Masih Lengkap

Menurutnya, penerapan seperti itu membuat jadi lebih menambah wawasan.

"Suasana diskusi sekarang lebih panas.

Boleh diskusi dan berpikir banyak tentang pemikiran lain dan menambah wawasan.

Takjub Lihat Fasilitas Mabesad

Tentara Korea Selatan, Mayor Choi  Jae Hoon saat diajak kelliling Mabesad.
Tentara Korea Selatan, Mayor Choi Jae Hoon saat diajak kelliling Mabesad. (Youtube TNI AD)

Mayor Choi bersama sejumlah perwira tentara dari berbagai negara yang mengikuti Dikreg LX Seskoad 2021 mengaku takjub dengan fasilitas yang ada di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad).

"Fasilitasnya memang sangat istimewa (di Mabesad) dan sangat berbeda dengan di Korea Selatan.

Disini bangunannya istimewa, fasilitas fitnes bagus," kata dia.

Menurutnya, yang paling membedakan antara Mabesad dengan markas militer tentara di Korea Selatan adalah soal letaknya yang berada di pinggiran kota.

Hal itu berbeda dengan Mabesad yang letaknya berada di pusat kota Jakarta, tepatnya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

"Di Korea terletak agak di luar kota. Luasnya lebih besar daripada ini," kata dia.

Baca juga: Gigihnya Perjuangan Anak Tukang Bakso Demi Masuk TNI, 6 Kali Gagal Akhirnya Berhasil Jadi Tentara

Cicipi Kuliner Korea di Bandung

Di selang waktu menjadi Pasis Dikreg LX Seskoad 2021 di Bandung, Jawa Barat Mayor Choi sempat juga mencicipi kuliner asal Korea.

Lantas bagaimana pendapat Mayor Choi tentang kuliner Korea yang ada di kota kembang?

"Untuk rasa hampir sama, tapi disini lebih mahal daripada di Korea.

Tentara Korsel Mayor Choi Jae Hoon menceritakan pengalamannya saat menjadi Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021.
Tentara Korsel Mayor Choi Jae Hoon menceritakan pengalamannya saat menjadi Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021. (Youtube TNI AD)

Jadi saya tidak banyak makan makanan Korea," kata Mayor Choi.

Alih-alih menyantap makanan Korea, Mayor Choi mengaku lebih sering menyantap makanan lokal Indonesia.

"Say makan gorengan, gado-gado dan nasi goreng gila," kata dia.

Salut ke Jenderal Andika

Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kompol Rovan Richad Mahenu mengaku salut dengan kepemimpinan Kepala Staf Angakatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa.

Hal itu diutarakan Rovan lantaran dirinya memastikan sendiri tak ada lagi iuran yang ditemuinya ketika menjadi Perwira Siswa Pendidikan Reguler LX Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Pasis Dikreg Seskoad) Tahun Anggaran 2021.

Baca juga: Kunjungi Manado, Jenderal Andika Bawa Hadiah untuk Tenaga Kesehatan: Khusus Kami Bawa dari Jakarta

Rovan baru saja menyelesaikan pendidikan Dikreg LX Seskoad Tahun Anggaran 2021 pada Juli lalu setelah menempuh pendidikan selama enam bulan.

Selain Rovan, ada delapan anggota polisi yang juga mengikuti Dikreg LX Seskoad Tahun Anggaran 2021.

Selama mengikuti pendidikan di Seskoad, Rovan mengakui saat ini institusi TNI AD sudah begitu profesional dan transparan.

Yang paling terlihat tak adanya lagi iuran-iuran yang diminta ketika dirinya mengikuti pendidikan di Seskoad.

Kompol Rovan Richad Mahenu saat menceritakan pengalamannya mengikuti Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021.
Kompol Rovan Richad Mahenu saat menceritakan pengalamannya mengikuti Dikreg Seskoad Tahun Anggaran 2021. (Youtube TNI AD)

Dia pun tak segan menyampaikan apresiasinya kepada sosok Jenderal Andika Perkasa.

"TNI AD sekarang sudah banyak berubah.

Mungkin prioritas Pak KASAD jadi prajurit yang profesional.

Saya lihat di Seskoad sekarang sudah lebih terbuka dan transparan

Berdasarkan perintah Pak KASAD sudah tidak ada lagi iuran, apalagi saat ini situasi pandemi

Semua pasis tidak mengeluarkan duit yang banyak," tutur Rovan seperti dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube TNI AD, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Petugas Satpol PP Depok Amankan 7 Pasangan di Dalam Satu Kamar Apartemen

Soal adanya iuran selama pendidikan, diakui Rovan itu memang sudah menjadi cerita yang banyak beredar di kalangan para siswa.

"Kalau dulu ada istilah kita sekolah harus jual rumah, jual mobil, jual macam-macam," kata Rovan.

Namun kali ini, dia memastikan tak ada para Perwira Siswa yang sampai menjual harta bendanya demi bisa mengikuti pendidikan di Seskoad.

"Sekarang mobil lengkap, kalau kemarin penutupan di Seskoad mobil lengkap berarti para Pasis (Perwira Siswa) tak ada yang jual mobil," kata Rovan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved