Cerita Kriminal
Tak Terima Pacarnya Dijelekan, Pria di Karawang Habisi Mantan Istri Didorong Bawa Motor hingga Tewas
pembunuhan mantan istri, warga Desa Karangjaya, Kecamatan Pedes, Karawang, Jawa Barat mengaku menyesal atas perbuatannya.
"Mobil digadaikan, motor tiga habis, sertifkat dua ada di rentenir, tadinya mau niat rujuk tapi anak saya yang tua engga boleh," ungkap dia.
Polsek Rengasdengklok Polres Karawang menangkap pelaku penganiayaan hingga menyebabkan orang meninggal dunia.
Baca juga: Polisi Dalami Laporan Ayu Thalia Soal Dugaan Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Anak Ahok
Korban bernama Romlah (55) ditemukan tergeletak meninggal dunia di Jalan Dusun Rawamanuk, Kecamatan Kutawaluya, pada Minggu (29/8/2021) pukul 10.00 WIB.
Warga yang melihat tubuh korban tergeletak dengan penuh darah, awalnya dikira merupakan korban kecelakaan.
Akan tetapi polisi yang datang ke lokasi melakukan penyeldikan, didapati hasil ternyata merupakan korban pembunuhan.
"Polsek Rengasdengklok telah mengungkapkan kasus yang awalnya dikira terjadinya laka lantas (kecelakaan lalu lintas), setelah anggota mendatangi cek TKP dikembangkan mengarah kepada tindak penganiayaan hingga orang meninggal, berkat hasil penyelidikan dan penyidikan," kata Kapolsek Rengasdengklok, Kompol Agus Setiawan, saat ungkap kasus pada Selasa (31/8/2021).
Dari hasil penyelidikan, didapatkan pelaku bernama Ace (63) yang merupakan mantan suami korban.
Pelaku ditangkap di rumahnya di di wilayah Desa Karangjaya Kecamatan Pedes.
Dijelaskan Agus, ketika itu korban Romlah mengendarai sepeda motor, tepatnya di Jalan Kutawaluya menuju Pedes didorong oleh pelaku sehingga terjatuh membentur aspal dari beton.
Pelaku sempat melihat, akan tetapi karena korban tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah, pelaku pergi membiarkan korban tergeletak di jalan.
"Pelaku melihat ada darah dibagian hidung korban, karena takut langsung kabur membiarkan korban tergeletak," jelas dia.
Dari hasil keterangan, pelaku mengaku tindakannya itu dilakukan karena kesal kerap kali dihina dan diejek korban.
Baca juga: Wagub DKI Janji Segera Perbaiki Makan Covid-19 Ambles di TPU Rorotan
Pelaku yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau hanya bekerja serabutan kerap dihina korban.
Pertengkaran itu yang membuat pelaku dan korban bercerai dua tahun lalu.
"Pelaku dengan korban sudah bercerai dua tahun lalu, penyebabnya sudah tidak harmonis dan kerap terjadi cekcok," imbuh dia.