PON Papua
Mengenal Mahkota Burung Cenderawasih, Benarkah Bakal Jadi Suvenir di PON Papua 2021?
Apa itu mahkota cenderawasih? Mengapa sejumlah pihak menolak keras mahkota cenderawasih dijadikan suvenir di PON Papua?
Barang siapa yang mengganggu keberlangsungan ekosistem burung cenderawasih maka masyarakat papua memiliki hukum adat bagi pelakunya.
Baca juga: Waspada Kutukan Juara di Ajang Pemanasan, Tim Voli Putri DKI Jakarta Fokus ke PON Papua
Tak boleh dipakai sembarang orang
Bulu burung cenderawasih yang dijadikan mahkota di tanah papua merupakan simbol dari keagungan para tokoh adat dan kepala suku.
Burung cenderawasih bagi orang Papua adalah burung surga, burung yang membawa harapan atas keagungan Tuhan bagi tanah Papua.
Mahkota cenderawasih dalam adat Papua hanya biasa digunakan seorang raja atau ondoafi atau kepala suku.
Jadi, tidak sembarang orang bisa memakai mahkota yang tersebut.
Baca juga: Sukseskan PON Papua 2021, NasDem Kebut Vaksinasi di Bumi Cendrawasih
Hanya beberapa orang saja yang bisa memakai barang itu seperti para pejabat, gubernur, bupati, dan lain-lain.
Inilah yang menjadi alasan penolakan mahkota cenderawasih sebagai suvenir di PON Papua.
Ramai penolakan mahkota cenderawasih sebagai suvenir
Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua Rosaline Rumaseuw, angkat bicara terkait penggunaan mahkota cendrawasih, sebagai suvenir dalam gelaran PON Papua 2021.
"Mahkota ini telah hilang nilai budaya diganti dengan nilai ekonomi. Siapa saja dapat membelinya untuk digunakan pada festival- festival budaya," ujar Rosaline dalam keterangan pers, Kamis (2/9/2021).
Duta Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar menolak secara tegas penggunaan mahkota dari burung cendrawasih untuk dijadikan suvenir pada PON Papua 2021.
Ia mengajak masyarakat Papua untuk bersama-sama melindungi Burung Cendrawasih agar tidak punah dan kelestariannya masih tetap terjaga.
"Mari bersama kita lindungi Burung Cendrawasih, fauna cantik kebanggaan Tanah Papua. Masih banyak suvenir khas Papua yang tidak harus merusak alam," kata Mambrasar.
Bupati Kepulauan Yapen,Tonny Tesar dengan tegas menolak pula penggunaan mahkota burung cenderawasih jika benar-benar dijadikan suvenir pada pelaksanaan PON Papua.
"Kami dengan keras menolak penggunaan mahkota cenderawasih sebagai suvenir untuk diberikan kepada pemenang atau tamu- tamu yang datang pada pelaksanaan PON nanti," kata Tonny Tesar kepada RRI.
Menurut Bupati Tonny Tesar, keberadaan burung cenderawasih sudah semakin langkah sehingga spesies burung endemik ini termasuk dalam kategori hewan yang wajib dilindungi.