Bocah SD Ngemis Di Jalan, Gelagapan Ditanya Kang Dedi: Di Rumahnya Ternyata Terparkir Motor Mahal

Seorang bocah SD gelagapan saat ketahuan mengemis di jalanan oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Kang Dedi Mulyadi saat membonceng bocah SD yang ketahuan mengemis di jalan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang bocah SD gelagapan saat ketahuan mengemis di jalanan oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Keberadaan bocah itu terlihat oleh Kang Dedi yang sedang berkendara motor menuju areal tambang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Saat ditanya Kang Dedi, bocah laki-laki itu mengaku kedua orangtuanya masih lengkap.

Sang ayah bekerja sebagai kuli bangunan.

Dia juga mengaku masih bersekolah kelas 5.

Baca juga: Detik-detik Kang Dedi Mulyadi Ajak Satpol PP Bernama Dedi Bersumpah, Jika Bohong Kena Hernia

Namun dia tak bisa menjelaskan rinci dimana sekolahnya apakah di sekolah dasar apa di madrasah.

"Sekolah di madrasah apa?," tanya KDM seperti yang dilansir TribunJakarta dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (7/9/2021).

"Masa sekolah di madrasah, tapi madrasahnya belum dikasih nama," sambung Kang Dedi.

Kang Dedi saat menanyakan kepada bocah SD yang mengemis di jalan.
Kang Dedi saat menanyakan kepada bocah SD yang mengemis di jalan. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Lantaran tak mendapat jawaban memuaskan, Kang Dedi pun membonceng sang bocah itu untuk diminta mengantarkan ke rumahnya untuk bertemu orangtuanya.

Terparkir Motor Mahal

Saat tiba di rumah sang bocah SD pengemis, Kang Dedi kaget dengan penampilan rumah yang tergolong bagus untuk masyarakat desa/

"Rumahnya ini? bagus rumahnya," kata Kang Dedi.

Selain itu, di teras rumah itu juga terparkir motor Honda PCX putih yang masih terlihat baru.

Adapun harga baru motor tersebut senilai Rp 29 juta.

Baca juga: KDM Kumpulkan Satpol PP Nama Dedi di Purwakarta Gegara Ucapan Pengemis: Disumpah Ini Bila Berbohong

Orangtua bocah itu juga tergolong rapih.

Kang Dedi pun mengingatkan kepada orangtua bocah itu untuk melarang anaknya menjadi pengemis di jalanan.

"Ini nggak boleh, kebiasaan nanti disangkanya cari duit mudah tinggal ngencleng (minta-minta), nanti jadi anak pemalas," ujar Kang Dedi.

Kang Dedi pun menanyakan apa yang dibutuhkan bocah itu asalkan tak menjadi pengemis di jalan.

Kang Dedi saat mendatangi rumah bocah yang mengemis di jalan. Nampak ada sepeda motor Honda PCX yang terparkir di rumah bocah itu.
Kang Dedi saat mendatangi rumah bocah yang mengemis di jalan. Nampak ada sepeda motor Honda PCX yang terparkir di rumah bocah itu. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Tapi enggak boleh minta-minta lagi di jalan. Kalau minta-minta lagi dihukum, dikeluarkan dari sekolah," pesan Kang Dedi.

Emak-emak Diomeli karena Rebutan Sapu

Perkara rebutan sapu, seorang emak-emak diomeli oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Hal itu bermula ketika mantan Bupati Purwakarta, Jawa Barat itu memborong dagangan sapu ijuk yang dijajakan oleh seorang kakek.

Sapu ijuk itu kemudian dibagikan Kang Dedi kepada para emak-emak yang berkumpul saat melihat keberadaan pria yang juga disapa KDM itu.

Namun ada satu emak-emak yang diomeli Kang Dedi disaat berusaha mengambil sapu ijuk itu.

Baca juga: Niat Mau Dapat Iba Kang Dedi, Pengemis Justru Malu Terbongkar Kedoknya: Bilang Sakit tapi Ketawa

Pasalnya, emak-emak itu baru saja menerima bantuan uang dari Kang Dedi untuk menambah biaya pendidikan sang anak yang tak sekolah.

Kang Dedi meminta ibu itu untuk tak boleh serakah dan memberikan kesempatan kepada warga lainnya.

"Ulah (jangan) ibu, udah dapat bantuan

enggak boleh serakah.

Emak-emak diomeli Kang Dedi Mulyadi karena dianggap serakah saat rebutan sapu.
Emak-emak diomeli Kang Dedi Mulyadi karena dianggap serakah saat rebutan sapu. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Belum jadi pejabat, jadi rakyat aja sudah serakah," ujar Kang Dedi dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (6/9/2021).

Tak Sekolahkan Anak

Sebelumnya, emak-emak yang diomeli Kang Dedi telah mendapat bantuan beberapa lembar uang ratusan.

Kata Kang Dedi uang itu untuk membantu sang emak untuk membiayai sekolah sang anak yang katanya mau mengenyam pendidikan di pesantren.

Adapun sang anak sebenarnya sudah ditawari langsung oleh Kang Dedi untuk masuk pesantren di Purwakarta bila dia memang maunya sekolah di pesantren.

Namun anak berusia 12 tahun itu menolak dengan alasan dia maunya berpesantren di Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Perkara Sapu, Kang Dedi Omeli Emak-emak: Belum Jadi Pejabat Sudah Serakah

Padahal sang ibu dan warga sudah membujuknya agar mau menerima tawaran dari Kang Dedi.

Sebab, biaya pendidikan itu nantinya akan ditanggung oleh Kang Dedi.

"Mau pilih pesantren atau motornya saya ambil," tanya Kang Dedi lantaran melihat anak itu mengendarai motor sambil membonceng dua balita.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved