Tak Sudi Air Minum di Rumahnya Diminta, Pria di Riau Habisi Bayi Tetangganya: Gak Ada Air Kalian?!
Gara-gara perkara segelas air minum, pria berinisial YL (37) tega menghabisi nyawa bayi berusia 7 bulan.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Pelaku sempat akting ketakutan dan meminta tolong usai menewaskan buah hatinya sendiri.
Baca juga: 2 Bulan Buron, Ibu dan Anak Pelaku Pencurian Modus Hipnotis di RSIA Kemang Ditangkap Polisi
Tapi pada akhirnya dia mengakui perbuatan dan minta cepat-cepat diamankan karena takut akan menjadi sasaran kekesalan amuk massa dan keluarga suaminya.
Pembunuhan sadis itu terjadi di rumah mertuanya di Desa Sibungke, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Aceh, Kamis (8/7/2021) pagi.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, pelaku menghabisi anak kandungnya itu, sekitar pukul 08.30 WIB.
Namun peristiwa pembunuhan ini baru diketahui satu jam kemudian atau sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca juga: Teganya Seorang Ibu Demi Uang Semua Dilakukan, Termasuk Jual Putri Kandungnya ke Pria Hidung Belang
Baca juga: Niat Polos Ibu Muda Bantu Orang Berakhir Tragis, Motor Kesayangan Dibawa Kabur Pelaku Modus Nebeng
Baca juga: Dapat Nomor Penjual dari Medsos, Tabung Oksigen Palsu untuk Ibu Mertua Budi Tak Kunjung Datang
Pelaku mengakhiri hidup darah dagingnya sendiri dengan cara menyayat leher bayi berusia 6 bulan itu menggunakan pisau cutter di kamar rumah mertuanya.
Akting Ketakutan dan Minta Tolong
Usai membunuh bayinya, pelaku berpura-pura ketakutan atas insiden yang dialami anaknya dan berteriak minta tolong ke tetangga.
Dia memanggil saksi yang juga tetangganya bernama Deliati untuk melihat anaknya yang sudah meninggal dunia di kamar.
Ketika itu pelaku sempat mengatakan pada Deliati ; "Kak tolong tengok anak ku entah kenapa."

Saksi Deliati pun mendatangi rumah korban bersama ibunya dan langsung menuju kamar.
Lalu, saksi mengendong korban dari kamar ke ruang tamu dengan kondisi leher korban berdarah dan sudah tak bernyawa.
Kemudian saksi berteriak meminta tolong kepada tetangga dan warga lain.
Atas kejadian itu, warga melaporkan kepada kepala desa setempat.
Selanjutnya kepala desa menghubungi Pukesmas Rundeng dan juga melaporkan Polsek Rundeng.
