Cek Info Macan Ngamuk di Kaki Gunung, Kang Dedi Sampai Jatuh Dari Motor: Perjuangannya Begini
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi sampai terjatuh dari sepeda motornya saat menuju lokasi kaki Gunung Sanggabuana.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Dari laporan yang diterima Kang Dedi, disebutkan ada sekitar 30 domba dan kambing warga yang mati.
Warga setempat menduga hewan ternaknya itu diserang oleh macan tutul yang turun dari Gunung Sanggabuana.
"Ada laporan sekitar 30 domba mati diduga diterkam macan sehingga saya akan kesana untuk memastikan kejadian tersebut," ucap Kang Dedi.
Kang Dedi harus memastikan bahwa warga tak melakukan balas dendam kepada macan yang diduga mengamuk dan menjadikan puluhan hewan ternak menjadi korban.

"Utamanya tidak menembak macan apalagi memberi racun kepada kambing karena kalau nanti dimakan macan terus macannya mati malah jadi tambah masalah," papar Kang Dedi.
Kang Dedi menduga turun gunungnya para macan penghuni Gunung Sanggabuana karena habitat mereka tinggal telah dirusak.
"Kemungkinan ini habitat Sanggabuana terganggu suplai kebutuhan makanannya hingga dia turun ke kampung," ujar Kang Dedi Mulyadi.
Karenanya, dia harus dengan cepat mendatangi lokasi agar tak keduluan warga yang main hakim sendiri.
"Kecepatan penanganan musti dilakukan kerena terlambatnya penanganan akan berdampak pada rusaknya habitat.
Warga pasti marah nanti macannya dicari ditembak, macan juga nanti marah cari manusia yang menembaknya, bunuh lagi," ujar Kang Dedi.
Baca juga: Lagi Motoran di Kaki Gunung, Kang Dedi Spontan Jatuhkan Diri Saat Lihat Alat Berat Belah Bukit
Pasalnya, Kang Dedi, macan merupakan hewan pendendam kepada mereka yang menyakitinya.
Kang Dedi Beberkan Mitos Gunung Sanggabuana
Sebelumnya, Dedi Mulyadi sempat menduduki batu yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi sat dia memasuki area kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Sebagai pria asli Sunda dan disebut keturunan dari Prabu Siliwangi, Kang Dedi kemudian menjelaskan sejarah dan mitos keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Adapun kedatangan Kang Dedi menyusuri Gunung Sanggabuana, salah satunya untuk melihat kondisi ekosistem dan habitat satwa yang masih tinggal di area tersebut.