Usai Macan Tutul, Kang Dedi Ingin Buktikan Harimau Jawa Masih Ada dengan Berbekal Cara Ini

Usai berhasil membuktikan macan tutul Jawa masih ada di Gunung Sanggabuana, Dedi Mulyadi ingin melakukan hal yang sama kepada harimau Jawa.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Kang Dedi menikmati air terjun yang ada di kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. Usai berhasil membuktikan macan tutul Jawa masih ada di Gunung Sanggabuana, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ingin melakukan hal yang sama kepada harimau Jawa. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Usai berhasil membuktikan macan tutul Jawa masih ada di Gunung Sanggabuana, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ingin melakukan hal yang sama kepada harimau Jawa.

Hal itu dikatakan Kang Dedi saat dia menyaksikan rekaman keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana dari kamera trap yang dipasangnya bersama Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition.

Pasalnya, ujar tim dari TNGHS, selama ini harimau Jawa dibilang punah karena belum ada visualnya yang terekam kamera sebagai bukti.

Meskipun sebenarnya ada warga yang mengaku pernah melihat harimau mirip harimau Jawa.

Mendengar hal itu, Kang Dedi berencana menambah lagi titik pemasangan kamera trap untuk mengetahui keberadaan satwa di alam liar.

Baca juga: Sigapnya Kang Dedi Soal Macan di Sanggabuana buat Kaget Pecinta Alam: Saya Aktivis, Bukan Pejabat

Diketahui, keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana dapat terlihat dari kamera trap yang dipasang Anggota DPR Dedi Mulyadi dan TNGHS.

Total ada 10 unit kamera trap yang terpasang di Gunung Sanggabuana, 8 unit dari TNGHS dan 2 unit dari Dedi.

Kamera trap dengan sensor gerak dan infra merah yang dipasang mantan bupati Purwakarta dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition ini ternyata berhasil merekam macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

Kang Dedi Mulyadi saat melihat rekaman keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Kang Dedi Mulyadi saat melihat rekaman keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Di salah satu titik pemasangan, dua kamera dipasang berhadapan, satu dengan mode perekaman video dan satu dengan mode perekaman foto.

"Sekarang gini, dimana ada laporan perjumpaan (dengan harimau Jawa) yuk dengan saya pasang kamera," kata KDM dilansir dari akun Youtube miliknya di Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (21/9/2021).

"Kemarin ada info petani lihat harimau di perbatasan antara kebun dan hutan," ujar Leader Sanggabuana Wildlife Expedition yang juga peneliti satwa liar, Bernard T Wahyu Wiryanta.

Wahyu pun meminta timnya untuk menelusuri laporan itu untuk mengecek apakah ada jejak maupun bekas cakaran dari hewan yang dimaksud.

Namun Kang Dedi menduga harimau yang dilihat warga itu adalah 'harimau' jadi-jadian yang menjaga kawasan Gunung Sanggabuana.

"Tapi itu harimau yang diiringi dengan gamelan, suling. Memang penampakan fisik ga mungkin," ujar Kang Dedi.

Baca juga: Kang Dedi Siapkan Domba Warga untuk Macan Tutul Jawa: Dia Ambil Hak karena Haknya Dirampas Manusia

"Setiap orang bilang jumpa kita cek jejaknya gapernah nemu," kata Wahyu menimpali ucapan KDM.

Kang Dedi pun berencana membeli lagi kamera trap untuk memantau pergerakan satwa endemik yang ada di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat ini.

"Nanti beli 4 lagi biar ada 6 kameranya," kata Kang Dedi.

Warga Dengar Suara Suling di Gunung Sanggabuana

Kang Dedi beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang.
Kang Dedi beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sebekumnya, Dedi Mulyadi bereaksi saat warga memberitahu sering mendengar suara suling dari Gunung Sanggabuana.

Hal itu diketahui Kang Dedi Mulyadi saat meninjau kawasan tersebut usai mendapat informasi ada puluhan domba warga yang mati diterkam macan.

Awalnya, Kang Dedi Mulyadi alias KDM menanyakan darimana warga memastikan bahwa ternak mereka diterkam macan.

Pasalnya, tak ada yang melihat saat macan penghuni Gunung Sanggabuana itu ngamuk dan menyerang ternak warga.

Warga kemudian mengaku sering mendengar suara auman macan dari arah Gunung Sanggabuana.

Mendengar hal itu, Kang Dedi kembali bertanya apakah ada suara lain yang kerap didengar warga.

Baca juga: Macan Tutul Jawa Masih Ada di Gunung Sanggabuana, Terekam Kamera Kang Dedi: Terkam Domba Warga

"Kalau gamelan suka dengar ga?," tanya KDM dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (20/9/2021).

Warga pun menjawab bahwa yang sering mereka dengar adalah suara suling.

"Tahu yang nyuling siapa?," tanya Kang Dedi menanyakan kembali kepada warga.

Lantaran warga kompak tidak tahu, Kang Dedi pun menjelaskan bahwa Gunung Sanggabuana adalah merupakan tempat Prabu Siliwangi bertapa.

Dedi Mulyadi menjelaskan mitos dan keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran saat dirinya duduk di batu besar bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang.
Dedi Mulyadi menjelaskan mitos dan keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran saat dirinya duduk di batu besar bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Ini kan tempatnya kanjeng Prabu (Prabu Siliwangi)," ujar Kang Dedi.

Buktikan Masih ada Macan Tutul Jawa

Bersama Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition, Kang Dedi berhasil membuktikan keberadaan macan tutul Jawa masih ada di Gunung Sanggabuana.

Hal itu diketahui dari kamera trap yang dipasang Anggota DPR Dedi Mulyadi dan TNGHS.

Kang Dedi Mulyadi alias KDM memberikan kamera trap itu setelah Komisi IV DPR menerima informasi dari Sanggabuana Wildlife Expedition yang dilakukan sejak Juli 2020 di jajaran Pegunungan Sanggabuana terkait keberadaan macan tutul jawa.

Keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana yang terekam kamera trap yang dipasang Kang Dedi Mulyadi.
Keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana yang terekam kamera trap yang dipasang Kang Dedi Mulyadi. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Kang Dedi yang memang begitu peduli terhadap masalah alam ini begitu antusias saat melihat sendiri rekaman dari kamera trap bahwa ada keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Sanggabuana.

Baca juga: Saya Datang untuk Melindungi Sanggabuana Tegas Kang Dedi Lihat Alam Dirusak hingga Macan Ngamuk

Dalam rekaman itu dijelaskan bahwa macan tutul Jawa itu terlihat di empat titik.

Rekaman yang paling jelas terlihat pada 10 September 2021 pukul 05.16 WIB di mana seekor Macan tutul Jawa yang diperkirakan betina mengorek-ngorek tanah tepat di depan kamera trap dipasang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved