Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Terima Piagam, Anies: Garda Terdepan Urus Saudara Kita yang Wafat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan piagam terhadap 52 anggota Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19. Ini pesan Anies.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Facebook Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri acara apresiasi tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Posko Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021). 

"Total pemakaman dengan protap penanganan Covid-19 sampai dengan hari ini adalah 31.969 jenazah. Bukan angka yang kecil," kata dia.

Mas Anies, sapaan karibnya, juga mengungkapkan, pada puncaknya, sebanyak 407 jenazah korban Covid-19 dimakamkan dalam sehari.

Baca juga: 31.969 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di DKI, Mas Anies: Bukan Angka yang Kecil

"Angka yang amat besar dan pelayanan tertinggi 1 hari sebesar 407 jenazah terjadi pada tanggal 10 juli 2021," ujar Mas Anies.

Meski kasus Covid-19 di Ibu Kota sempat mengalami lonjakan, namun kondisi saat ini sudah berangsur membaik.

Sejumlah sektor juga telah dibuka guna pemulihan ekonomi pada masa PPKM level 3.

Meski kondisi ini patut disyukuri, namun Pemprov DKI Jakarta tetap mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tak banyak lagi yang terpapar Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri acara apresiasi tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Posko Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri acara apresiasi tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Posko Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021). (Facebook Anies Baswedan)

"Hari ini kita mensyukuri bahwa kondisi Jakarta sudah jauh terkendali."

"Kasus aktif sudah di angka 2.300 padahal di pertengahan Juli sempat menjadi 113.000 kasus aktif. Ini menandakan bahwa ikhtiar kolektif, kerja bersama telah megnhasilkan dampak yang amat baik dan atas izin Allah, ikhtiar itu menemukan hari-hari ini kenyataan yang amat kita syukuri," jelasnya.

Potensi Gelombang Ketiga Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri acara apresiasi tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Posko Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri acara apresiasi tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di Posko Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021). (Facebook Anies Baswedan)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal potensi gelombang ketiga Covid-19 yang diramal terjadi Desember 2021 mendatang.

Guna mengantisipasi hal itu, Anies bilang, sistem deteksi dini Covid-19 di DKI Jakarta masih diaktifkan.

Sistem deteksi dini yang dimaksud Anies ialah terkait testing dan tracing yang tak dikendorkan hingga saat ini.

"Sampai sekarang belum diturunkan sistem deteksi dini itu, apa itu? Kegiatan testing tetap tinggi, tracing juga tetap tinggi," ucapnya, Rabu (22/9/2021).

Meski kini positivity rate atau persentase kasus positif sudah berada di angka satu persen, Anies bilang, testing yang dilakukan di ibu kota masih tinggi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca juga: Anies Pamer Alat Berat di Medsos, Anggota DPRD DKI Kenneth: Masyarakat Perlu Kerja Nyata Bukan Drama

"Testing tetap tinggi hingga 8,4 kali lipat lebih tinggi dari standar WHO," ujarnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved