Irjen Napoleon dan 4 Tahanan Rutan Bareskrim Tersangka Penganiayaan M Kece, Termasuk Ketua RT
Irjen Napoleon selaku tahanan bisa mengakses bebas kamar tahanan M Kece lantaran gembok kamar korban diganti dengan gembok milik tahanan Ketua RT.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
Irjen Napoleon bersama tiga napi lainnya juga tertangkap kamera CCTV keluar dari kamar tahanan M Kece. Mereka baru keluar dari kamar tahana M Kece sekitar pukul 01.30 WIB atau sejam setelah menganiaya korbannya.
Irjen Napoleon selaku tahanan bisa mengakses bebas kamar tahanan M Kece lantaran gembok kamar korban diganti dengan gembok milik tahanan Ketua RT.
Penggantian gembok itu dilakukan oleh petugas rutan atas perintah tahanan Irjen Napoleon Bonaparte.
"Seyogyanya sel isolasi ini digembok dengan gembok standar yang ada di rutan. Tetapi kemudian atas permintaan NB kepada petugas jaga supaya tidak menggunakan gembok standar, tetapi menggunakan gembok yang dimiliki oleh napi itu sendiri."
"Inilah yang mengakibatkan kenapa terjadi sejumlah napi termasuk NB bisa mengakses sel isolasi tersebut," kata Brigjen Andi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Misteri Hilangnya HP Amel dalam Kasus Pembunuhan di Subang, Teman Ngaku Sempat Kirim WA: Masih Deliv
Andi menambahkan, empat petugas rutan merasa tertekan saat seorang berpangkat inspektur jenderal yakni Napoleon meminta para penjaga mengganti gembok sel Kece.
Oleh karena itu para petugas ini menuruti perintah Napoleon untuk mengganti gembok.
Andi menerangkan Kece mengalami 10 luka lebam di sekujur tubuhnya usai dianiaya oleh Irjen Napoleon Bonaparte. Lukanya berada di wajah hingga bagian pinggang.
"Hasil VER (Visum et Repertum) korban menjelaskan ada sembilan luka lebam di sekitar wajah dan satu luka lebam di pinggang sebelah kanan," ungkap dia.
M Kece telah mendapatkan perawatan di RS Polri sesaat insiden penganiayaan itu terjadi pada akhir Agustus 2021 lalu.
Atas Nama Agama
Melalui surat terbuka, Irjen Napoleon Bonaparte mengaku melakukan perbuatan itu atas nama agama. Dia mengaku karena tidak senang agamanya dihina.
Dia pun menyebut siap menjalani konsekuensi dari tindakannya tersebut.
"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata Napoleon dalam surat terbukanya, Minggu (19/9/2021).