Cerita Putra Asli NTT Nyaris Gagal Masuk Akabri Gara-gara Sering Angkut Air Sejak Kecil

Seorang perwira TNI AD asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menceritakan bahwa dirinya nyaris gagal masuk Akabri karena masalah air.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube TNI AD
Kolonel CPL Simon P.K. menceritakan masa mudanya yang nyaris gagal masuk Akabri karena masalah air di NTT. 

Waktu itu 160 (cm) batasnya, saya diisuruh ukur ulang.

Saya ingat ini gara-gara pikul air ini, saya yakin makanya saya tingginya pas-pasan

Saya gausah gambarkan susahnya saya masalah air, hampir gabisa lulus Akabri," bebernya.

Kondisi kekeringan krisis air yang terjadi di NTT.
Kondisi kekeringan krisis air yang terjadi di NTT. (Youtube TNI AD)

Sebagai putra asli NTT, Simon pun tak mau daerahnya terhambat menghadapi kemajuan hanya karena masalah air.

"Saya sebagai putra NTT gamau NTT tetap miskin hanya karena kering," tegasnya.

Dia pun punya pandangannya sendiri mengenai kondisi krisis air yang terjadi di NTT.

"Saya jelaskan kepada siapapun NTT itu sebenarnya bukan karena air ga ada tapi posisi air.

(solusinya) penerapan berbagai teknologi salah satunya hidram," ujar dia.

Baca juga: Kesejahteraan Prajurit Jadi Prioritas Laksamana Yudo Margono, Bapak Infrastruktur TNI Angkatan Laut

Cerita Prajurit TNI Penjaga Ujung Selatan NKRI

Terkendala kiriman logistik menjadi cerita yang harus dialami para prajurit TNI penjaga perbatasan di ujung selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka adalah para prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana di wilayah Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pulau tak berpenghuni ini berada di paling selatan NKRI yang berbatasan dengan perairan Australia.

Prajurit TNI yang bertugas di sana merupakan gabungan antara kesatuan Marinir TNI AL dan Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha.

Prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana saat proses penerimaan logistik.
Prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana saat proses penerimaan logistik. (Youtube TNI AD)

Sertu Paulus yang merupakan salah satu Satgas Pengamanan Pulau Terluar di Pulau Ndana menceritakan, tugas yang dilakukannya memastikan tak ada ancaman dari pihak luar yang mencoba masuk ke wilayah NKRI dari Pulau Ndana.

Patroli dan penjagaan wilayah menjadi tugas yang rutin mereka lakukan tiap harinya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved