Cerita Putra Asli NTT Nyaris Gagal Masuk Akabri Gara-gara Sering Angkut Air Sejak Kecil

Seorang perwira TNI AD asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menceritakan bahwa dirinya nyaris gagal masuk Akabri karena masalah air.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube TNI AD
Kolonel CPL Simon P.K. menceritakan masa mudanya yang nyaris gagal masuk Akabri karena masalah air di NTT. 

"Karena ini pulau selatan maka kami ditugaskan untuk menjaga pulau ini dari gangguan maupun masyarakat yang terkadang datang kesini seenaknya berbuat," kata dia dilansir dari Youtube TNI AD, Jumat (1/10/2021).

Terkendala Logistik

Sertu Paulus menuturkan, kendala yang dihadapi mereka di Pulau Ndana justru lebih ke masalah logistik.

Sebab, cadangan makanan mereka bergantung pada kiriman dari Pulau Rote.

Baca juga: Kisah TNI Penjaga Ujung Selatan NKRI: Tak Hanya Fokus Warga dan Wisata, tapi Juga Pertahanan Negara

Sayangnya, dorongan logistik (dorlog) yang diterima para satgas di Pulau Ndana tak melulu lancar tiap pekannya.

Faktor cuaca yang ekstrim di perairan itu membuat dorlog yang harusnya dikirimkan ke Pulau Ndana sepekan sekali bisa menjadi tersendat.

"Terkadang bisa 2 minggu sekali karena tidak setiap minggu itu kami bisa makan enak.

Kami juga tiap minggu tidak bisa seenaknya ke Pulau Rote," kata dia.

Prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana saat melakukan patroli.
Prajurit Satgas Pengamanan Pulau Terluar yang bertugas di Pulau Ndana saat melakukan patroli. (Youtube TNI AD)

Sementara itu, Dansatgas Pengamanan Pulau Ndana Rote, Lettu Mar Aghy Kauna mengakui bahwa pengiriman logistik memang menjadi kendala bagi prajurit yang bertugas di pulau terluar.

Pasalnya, kondisi alam di perairan menuju Pulau Ndana sulit diprediksi.

"Saat cuaca buruk pernah kita laksanakan tiga minggu sekali.

Biasanya saat musim angin timur maupun angin barat.

Kendalanya di gelombang laut sangat tinggi sekali sehingga kita menunda durlog dari Pulau Rote ke Pulau Ndana," kata dia.

Untuk menyiasati kelangkaan stok makanan, para prajurit satgas harus memanah ikan di perairan Pulau Ndana.

"Kegiatan memanah ikan itu yang biasa kami lakukan apabila tidak ada dorlog," kata Sertu Paulus.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved