Cuci Kaki Berujung Maut, Hermansyah Diterkam Sang Predator Hingga Tubuhnya Ditemukan Tak Lengkap

TRIBUNJAKARTA.COM - Seekor buaya menerkam pria di sungai kawasan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Seorang pria bernama Hermansyah diterkam hewan predator saat mencuci kaki di sungai pada Sabtu (2/10/2021).

Jasad Hermansyah ditemukan keesokan harinya pada Minggu (3/10/2021) dengan tubuh tak lengkap.

Kronologi

Kejadian tersebut berawal saat Hermansyah mencari daun nipah bersama temannya, Mulyadi pada Sabtu (2/10/2021), sekira pukul 15.00 WIB.

Mereka mencari daun nipah di Sungai Tenggulang Banyuasin, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin.

Baca juga: Modus Pura-pura Salat, Maling Gasak Motor Jemaah Masjid di Lubang Buaya

Hermansyah dan Mulyadi menaiki perahu ketek.

Kemudian, Hermansyah mencuci kaki di sungai setelah mencari daun nipah.

Saat itulah, tiba-tiba saja sabetan ekor buaya mengenai tubuh Hermansyah.

Korban kemudian terjatuh dan langsung diterkam buaya.

Sementara temannya Mulyadi yang berada dalam satu ketek dengan korban tidak bisa berbuat banyak untuk membantu korban.

Kesaksian Teman Korban

Mulyadi mengatakan tragedi yang menimpa Hermansyah sangat cepat.

"Dia (Hermansyah) sedang mencuci kaki, tiba-tiba disambar buaya dan diseret menjauh dari perahu."

"Langsung saya kejar sampai ke rebak (rawa-rawa) namun tidak berhasil saya tangkap," ungkapnya, dikutip dari Sripoku, Senin (4/10/2021).

Mulyadi sempat melihat Hermansyah tenggelam timbul dari radius tak jauh dari sisi perahu mereka.

Baca juga: Teka-teki Munculnya Buaya di Permukiman, BKSDA: Biasanya Dipelihara Sejak Masih Kecil

Ia kemudian membawa perahu mengitari sungai untuk memastikan Hermasyah selamat.

"Saya bolak balik ke rebak, namun tidak menemukan korban, jadi saya pulang dan melapor ke kades maupun warga," tutupnya.

Hermansyah Tewas

Mayat Hermansyah akhirnya ditemukan setelah sempat hilang diterkam buaya.

Tubuh korban ditemukan 500 meter dari tempat kejadian dan mengarah ke sumber air pada Minggu (3/10/2021).

Warga yang menemukannya langsung mengevakuasi tubuh korban sekitar pukul 08.00 WIB.

Kepala Desa Pinang Banjar, Aman Mahmud, mengatakan jasad Hermansyah ditemukan dalam keadaan luka bekas gigitan dan kehilangan anggota tubuhnya.

"Warga semalaman mencarinya, dan baru ketemu pagi ini. Jadi langsung dievakuasi dan dibawa ke rumahnya," kata Aman, dikutip dari Sripoku.

Aman mengungkapkan korban yang merupakan tulang punggung keluarganya ini merupakan seorang duda.

Semasa hidupnya, ia tinggal bersama ibu kandungnya di desa tersebut.

Sementara itu, Suprianto yang juga tetangga korban mengungkapkan Hermansyah dikebumikan sekitar pukul 11.00 WIB.

Korban ditemukan pukul 08.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka.

“Pagi tadinya ketemunya, siang ini langsung di kebumikan," ujar Suprianto.

Baca juga: 3 Fakta Penemuan Buaya di Tambora: Muncul dari Got hingga Asal Habitat yang Masih Misteri

Peristiwa yang menimpa Hermansyah sangat berat bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Orangtua sangat kehilangan karena merasa begitu cepat, karena sosok korban orang yang baik dan selalu membantu ekonomi orang tua,” ungkap Suprianto.

Tidah hanya di mata keluarga, di mata tetangga korban juga merupakan sosok yang ramah dan murah senyum.

“Kesehariannya korban, anaknya ramah, tidak neko-neko dan orang baik dan selalu melucu."

"Kalau pekerjaan sehari-hari mencari atap nipa, dan kejadian pas beliau mau pulang dari mengambil atap nipa,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Sosok Hermansyah Korban Terkaman Buaya di Muba Semasa Hidup, Duda yang Ramah Senyum, dan di Tribunnews.com dengan judul Cuci Kaki di Sungai, Duda 31 Tahun di Musi Banyuasin Tewas Diterkam Buaya, Begini Kronologinya, .