Sisi Lain Metropolitan

Kisah Tono, Penyandang Tunadaksa Berjuang Cari Kerja: Pernah Didiskriminasi hingga Jadi Petugas PPSU

Pak Lurah yang tadinya sempat ragu memutuskan agar Tono bisa bergabung sebagai petugas PPSU

Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta
Martono mengangkat pot tanaman di Kantor Kelurahan Pondok Pinang pada Kamis (7/10/2021) 

Pertemuan Tono dengan Rusmini sebenarnya terjadi karena sebuah kebetulan yang unik. Kala itu, Tono melihat ponsel selulernya ditelepon oleh nomor tak dikenal. 

"Awalnya ada nomor hp yang saya enggak kenal. Terus saya telepon balik. Langsung saya ajak ngobrol aja," tambahnya. 

Sosok Martono, petugas PPSU Pondok Pinang yang menyandang tunadaksa sedang mengangkat kursi di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (7/10/2021).
Sosok Martono, petugas PPSU Pondok Pinang yang menyandang tunadaksa sedang mengangkat kursi di Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (7/10/2021). (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Ternyata, sebuah kebetulan itu menjadi berkah bagi Tono yang sudah lama ingin memiliki pasangan hidup. Seminggu setelah berkenalan, ia meminang Rusmini yang saat itu berada di Purwodadi. 

"Setelah melihat keadaan saya, ya dia bilang enggak apa-apa emang sudah jodoh, gitu," katanya.

Betapa bahagianya diri Tono, akhirnya ada seseorang yang menerima dirinya apa adanya. Menemani hingga akhir hayatnya.

Rusmini sebenarnya merupakan janda dengan dua orang anak. Dari pernikahannya dengan Rusmini, Tono dikaruniai satu orang anak yang normal. 

"Cibiran-cibiran enggak pernah membuat saya jatuh. Tetap bersyukur. Ya habis kita mau marah, memang enggak mungkin kembali," ujarnya enteng.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved