Kampung Mati Vietnam di Kramat Jati Ternyata Masih Berpenghuni, Begini Pengakuan Penjaga Bangunan
' Kampung Vietnam ' di Kramat Jati, Jakarta Timur masih dihuni 13 kepala keluarga (KK). Begini kesaksian sang penjaga bangunan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Meskipun sebagai penjaga tak pernah merasakan hal tersebut, namun ia menceritakan keluarganya sempat diganggu oleh makhluk astral atau makhluk gaib.
"Jadi istri saya dengar suara orang jalan, tapi kok enggak sampai-sampai. Kemudian dia juga melihat seperti ada sosok orang duduk namun ketika dihamoiri justru pohon singkong. Pas ditebang sudah enggak lagi diganggu," jelasnya.
Tak hanya istrinya, sang anak yang bernama Gilang juga pernah diganggu oleh makhluk tak kasat mata tersebut saat malam hari.
"Kalau anak saya diganggu dibangunan dekat musala. Karena di sini airnya enggak bisa untuk minum, air di musala aja yang masih bagus. Saya suruh dia ambil air tapi dia baru jalan abis isya. Di situ dia lari sampai rumah katanya ada kuntilanak. Ya saya yang enggak pernah diganggu cuma ketawa aja," tambahnya.
Selain itu, Lili juga mengatakan beberapa taksi online dan ojek online tak berani masuk dalam kawasan itu.
Sejumlah driver memilih untuk menjemput di depan tanpa berani masuk ke dalam.
"Pernah saat itu anak saya (Rani) pulang naik taksi. Supirnya sampai enggak percaya. Anak saya disuruh jalan karena mau lihat kakinya napak atau tidak. Dia sampai bilang kalau dia itu manusia dan kasih tau kalau ada saya, Bapaknya tinggal di situ," ucapnya.
Harapan
Tak banyak diketahui banyak orang, Lili mengatakan lokasi tersebut sebenarnya sudah diwacanakan akan dijadikan embung.
Hanya saja sampai saat ini wacana tersebut belum terealisasi meskipun sejumlah penghuni yang ada sudah diberikan lokasi relokasi.
"Wacananya mau jadi embung. Waktu itu sebenarnya tahun 2017 saya sudah disuruh pindah ke rusun, sudah dikasih kunci. Tapi saya balikin lagi ke pengelola. Terus kan ada yang mau tinggal di sini dari luar kemudian setelah dilaporkan saya dapat mandat suruh jaga sementara aset Pemda ini," jelasnya.
Saat ini, Lili hanya berharap lokasi tersebut dapat menjadi lokasi wisata air ketika menjadi embung.
Sebab beberapa asumsi masyarakat mengatakan lokasi tersebut sebagai tempat angker.
"Kalau nanti sudah jadi embung semoga aja bisa jadi lokasi wisata air. Jadi di sini banyak aktivitas lagi. Seperti ada sepeda air dan lain sebagainya," tandasnya
